Ponorogo diguyur hujan deras, 17 warga dikabarkan tertimbun longsor
Merdeka.com - Akibat hujan deras yang terjadi Jumat malam, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur diterjang longsor, Sabtu pagi (1/4). Dalam peristiwa itu, 17 warga setempat dikabarkan tertimbun longsor.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, dari informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diterima pihaknya menyebut, kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.
"Longsor yang menerjang permukiman warga ini, menimbulkan korban jiwa," kata Gus Ipul.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Apa yang menyebabkan tanah longsor di Jateng? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Menurut Gus Ipul, longsor yang terjadi ini menimbun rumah dan masyarakat yang sedang memanen jahe di bagian bawah lereng perbukitan.
"Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Ponorogo, terdapat 17 orang yang masih tertimbun longsor," jelasnya.
Hingga saat ini, pihak BPBD belum bisa memastikan berapa jumlah keseluruhan korban yang tertimbun longsor. Baik warga yang di dalam rumah maupun yang saat kejadian tengah bekerja memanen jahe.
"Yang jelas, informasi sementara ada 17 orang yang tertimbun longsor," katanya.
Gus Ipul menambahkan, pihak BPBD bersama TNI, Polri, relawan dan masyarakat setempat masih melakukan evakuasi.
"Memang informasi yang kami terima, saat peristiwa itu terjadi, ada korban yang berhasil lari. Menurut laporan Kepala Desa Banaran, saat kejadian berlangsung cepat, korban di kebun sempat lari namun terkepung material longsoran kemudian tertimbun longsor," ungkap Gus Ipul.
Informasinya, rumah warga yang terdampak sekitar 25 hingga 30 rumah.
"Sudah ada alat berat di lokasi untuk evakuasi korban yang tertimbun longsor. Memang akses menuju lokasi cukup sulit dilalui karena jalan kecil," terangnya.
Terlebih lagi, ada banyak dari masyarakat yang berduyun-duyun menonton longsor.
"Sehingga jalan macet dan kendaraan terhambat. Komunikasi dengan HP dan radio komunikasi juga tidak lancar," katanya.
Diakui Gus Ipul, sebelum kejadian, sudah ada tanda-tanda longsor. BPBD telah memperingatkan warga akan bahaya longsor. Saat malam hari warga mengungsi sementara.
"Namun saat warga kembali ke rumah pada pagi hari untuk bekerja, longsor menerjang saat tidak ada hujan. Posko juga sudah didirikan di Desa Banaran. Inilah salah satu ketidakpastian dari longsor yang sulit diprediksikan kapan secara pasti terjadi longsor," tandas Gus Ipul.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Longsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaTerjangan tanah longsor meratakan dan mengubur beberapa rumah. Sementara, lebih dari 100 orang dikhawatirkan masih terkubur di bawah tanah. Simak selengkapnya!
Baca Selengkapnya