Pos Polantas di Sleman dibakar bom molotov, polisi tangkap peserta aksi may day
Merdeka.com - Ratusan massa dari pelbagai elemen menggelar aksi peringatan Hari Buruh Internasional (may day) di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Jalan Yogyakarta-Solo, Sleman, Selasa (1/5). Sempat terjadi kericuhan saat aksi. Ratusan massa sempat melempar bom molotov ke pos polisi lalulintas (polantas) yang berada di pertigaan tersebut.
Akibat lemparan bom molotov, pos polantas tersebut pun hangus terbakar. Lemparan bom molotov sempat hampir mengenai warga yang berada tak jauh dari pos polantas tersebut. Tak terima karena lemparan bom molotov, warga sontak marah dan membubarkan aksi demonstrasi tersebut.
Personel polisi dengan senjata lengkap mencegah bentrokan. Sejumlah aktivis yang menggelar demonstrasi ditangkap aparat kepolisian. Polisi juga menyita bom molotov yang dibawa peserta aksi.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri menyesalkan aksi demonstrasi yang berakhir ricuh. Menurut Dofiri, awalnya demonstrasi berjalan kondusif hingga kemudian ada insiden pelemparan bom molotov.
"Kita sayangkan dari beberapa rekan mahasiswa entah dari kelompok mana. Unjuk rasa isunya bukan terkait masalah buruh, tapi masalah lain-lain. Tidak jelas. Yang jelas elemen buruh dipusatkan di Malioboro tertib, kita fasilitasi. Tiba-tiba muncul kelompok mereka di sini, tidak ada pemberitahuan," ujar Dofiri saat ditemui di pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Selasa (1/5).
Dofiri menyampaikan, aksi mulai ricuh usai pelemparan bom molotov yang dilakukan oleh demonstran. Selain itu kericuhan juga terjadi karena massa turut melakukan pemblokiran jalan yang dianggap masyarakat mengganggu aktivitasnya.
"Warga masyarakat yang menghalau massa. Karena terganggu bakar ban, blokir jalan, dan melempar pos polisi dengan bom molotov. Ngakunya mahasiswa, mereka siapkan bom molotov," urai Dofiri.
Dofiri menambahkan sejumlah aktivis yang ikut dalam demonstrasi tersebut ada beberapa yang diamankan. Selain mengamankan sejumlah aktivis, aparat kepolisian juga mengamankan sejumlah bom molotov.
"(Aktivis) yang ditangkap beberapa, dan bom molotov banyak tadi," tutup Dofiri.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok itu akan melakukan penutupan jalan pantura, dan pintu tol menuju Krapyak.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSalah satu kawasan yang menerapkan rekayasa lalu lintas adalah Medan Merdeka.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca Selengkapnya