Potret Kemiskinan Putri Eks Model Majalah Dewasa, Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Penuh Puing
Potret Kemiskinan Putri Eks Model Majalah Dewasa, Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Penuh Puing
Sejak orang tuanya meninggal, Putri menjadi depresi dan hidup sebatang kara.
Potret Kemiskinan Putri Eks Model Majalah Dewasa, Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Penuh Puing
Kondisi Diah Aristy Kusuma Putri atau yang akrab disapa Putri begitu memprihatinkan. Mantan model majalah dewasa itu sedang jadi sorotan karena kehidupan serba kesusahan.
Rumah yang Putri tinggali sangat kontras di antara rumah mewah bertingkat di Jalan Mayang Sari III, RT 014 RW 015 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Rumah reyot dengan puing-puing berserakan dan ranting ilalang pohon menutupi pekarangan menjadi tempat tinggal wanita 42 tahun itu. Atap rumah banyak berlubang.
Mantan Ketua RT 14, Ramlah Harahap (74) mengungkapkan ihwal rumah Putri yang sudah tak terurus.
Semenjak kedua orang tuanya meninggal, ayahnya meninggal pada 2009 dan ibunya pada tahun 2015, Putri menjadi depresi. Dia hidup sebatang kara.
"Semenjak meninggal (orang tuanya) dia (Putri) hidup sendirian. Rumahnya jadi enggak terurus. Padahal dulu pas awal pindah tahun 1984, rumahnya bagus kok masih terawat lah sama orang tuanya,"
ujar Ramlah saat ditemui di lokasi, Senin (24/7).
Merdeka.com
Bahkan, listrik di rumah Putri sudah putus sejak tahun 2016 karena tidak sanggup membayar tagihan.
Mirisnya, listrik di rumah tidak layak huni itu dicabut karena ketahuan memakai listrik secara ilegal.
"Jadi sekarang sudah diputus, karena ketauan nyuri listrik. Enggak tahu siapa yang masang ke situ, sempat didatengi petugas tapi saya bilang 'enggak mungkin dia yang ngelakuin (nyuri listrik)'," ujar Ramlah. "Lah orangnya kan begitu (Putri depresi), enggak mungkin dia masang begituan. Pasti ada orang yang bantuin buat masang itu, soalnya emang dulu itu banyak cowok yang main ke rumahnya," tambah dia.Alhasil, sudah bertahun-tahun Putri hidup dalam gelapnya malam. Mengandalkan cahaya bulan untuk menerangi seisi rumah. Selain persoalan listrik, Putri harus menimba air dari sumur yang ada di belakang rumah. Sumur itu jadi sumber air satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan keseharian Putri.
"Airnya ada sumur di belakang. Itu nimba emang dari dulu sudah ada. Karena di sini kan kalau enggak pakai PAM yang kita gali sumur"
ujar Ramlah kepada wartawan.
Kehidupan Putri selama ini turut diperhatikan tetangga. Dua bercerita dengan kondisi Putri yang depresi, para tetangga sering membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai memberi makanan hingga air.
"Beberapa tetangga di sini suka membantu, merhatiin dia, kayak rumah yang di sana itu nanti kalau Putri mau makan dia ke sana,"
ungkap Ramlah.
Ramlah mengakui bantuan itu diberikan, karena tidak ada keluarga Putri yang mengurusnya. Terakhir, tante dari Putri yang diketahui sering memperhatikan kondisinya. "Dulu budenya suka bantu ngirim makanan pas masih ada ibunya. Lewat orang suruhan gitu, tapi semenjak enggak ada (ibunya meninggal) sudah enggak ada bantuan lagi dari keluarganya," ujar dia. "Mungkin karena pas dulu Putri itu sempat dibiayin kuliah ngakunya di Atmajaya. Tapi ternyata dia cuma ikutin seminar-seminar saja enggak kuliah, itu budenya yang ngebiayaain. Dan ada masalah lain lagi lah," tambahnya.Ramlah pun sempat berusaha mengajukan permohonan bantuan kepada pejabat setempat. Namun, pejabat setempat tidak respons pengajuan bantuan untuk Putri tersebut. Sampai akhirnya masalah Putri ini viral hingga bantuan dari pejabat setempat mulai berdatangan.
"Saya bilang kemarin pada kemana aja, pas udah viral ini bantuan dari kreator youtube. Baru pada datang saya si blak-blakan aja. Nah sekarang udah ini saling kerja sama, lurah, camat, dinsos dengan kreator untuk merenovasi rumah,"
tutur Ramlah lagi.
Merdeka.com
Evakuasi Putri Berbelit
Sempat pula ada tawaran pertolongan dari Dinas Sosial (Dinsos) setempat untuk mengevakuasi Putri. Namun, dia sempat meminta agar proses evakuasi Putri harus diketahui keluarga. "Soalnya waktu itu Dinas Sosial saya tunggu, mau dibawa. ‘Berapa lama?’, ‘selamanya’. 'Kalau selamanya saya harus kasih tahu keluarganya, harus tahu bagaimana. Walaupun tidak mau tahu, tapi harus tahu ada di mana’," kata dia.
"Kalau dia serius, dia bawa mobil. Nah, besoknya datang, ada mobil, ada berapa orang. ‘Anda lebih baik bekerja sama, cari dana untuk betulin. Kalau ada kekurangan, lebih baik bantu’. Dari dinas sosial, mau. Jadi lebih baik kita kerja sama. Jadi tadi malam saya telepon pak lurah, bawa PPSU (bongkar rumah),"
sambung dia.
Saat ini, rumah Putri sedang dalam proses perbaikan oleh petugas PPSU.
Rencananya, rumah Putri akan direnovasi agar layak kembali dihuni.
Proses pembangunan rumah Putri dilakukan oleh para konten kreator yang tergabung dalam Creator Bersatu. Mereka turut menyumbang dan membuka donasi untuk melakukan renovasi rumah Putri.