Prabowo-Gibran Diyakini Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Target ini bisa terealisasi melalui penurunan harga energi yang berdampak pada penurunan biaya produksi.
Target ini bisa terealisasi melalui penurunan harga energi yang berdampak pada penurunan biaya produksi.
Prabowo-Gibran Diyakini Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) membentuk Komite Khusus Luar Negeri yang akan bertugas membentuk Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) di berbagai negara.
Pembentukan ini sebagai inisiatif baru yang bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi global melalui dorongan sektor ekonomi kreatif.
Ketua Umum GEKRAFS Kawendra Lukistian mengatakan, pembentukan Komite Khusus Luar Negeri ini juga untuk memaksimalkan berbagai peluang kerjasama bagi para pelaku ekonomi kreatif yang berada ditanah air serta di berbagai negara dengan jaringan global.
Dalam pembentukannya, Kawendra mengangkat Osco Olfriady Letunggamu sebagai Ketua Komite Khusus Luar Negeri bersama dengan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar dan beberapa pelaku usaha Diaspora Lenywati, Jassisca Klory, Agus Abdul Wahid Dan Sudarmawan Samidi.
Komite ini nantinya juga akan diarahkan oleh Himmatul Aliyah, Temi Sumarlin dan Noval Abuzarr dalam merealisasikan program kerjanya.
"Ekonomi kreatif telah menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi global dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Di Indonesia sektor ini memiliki potensi besar, tidak hanya meningkatkan pendapatan nasional, tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya dan daya saing Internasional," kata Kawendra, Jumat (5/7).
Osco yang baru saja diamanahkan untuk memimpin Komite Khusus Luar Negeri, yakin Pertumbuhan Ekonomi dapat mencapai 8 persen pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Ini dapat tercapai melalui Inovasi dan Kolaborasi Global.
"Inovasi sangatlah diperlukan dalam pengembangan dan penerapan dalam berbagai sektor seperti energi dan keuangan," ujarnya.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sampai delapan persen, Osco yakin dapat terealisasi melalui penurunan harga energi yang akan berdampak pada penurunan biaya produksi.
"Tidak hanya biaya produksi yang akan berdampak, namun juga penurunan biaya transportasi pada distribusi barang dan bahan mentah sehingga meningkatkan efisiensi pada rantai pasokan (supply chain)," ucapnya.
Hal ini juga diyakini dapat mengurangi harga jual akhir produk kepada konsumen. Karena, ketika konsumen dan perusahaan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan karena turunnya harga energi.
"Maka biaya listrik, bahan bakar, dan transportasi pribadi menurun. Ini dapat mendorong konsumsi domestik dan permintaan agregat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," paparnya
Inovasi ini membutuhkan support finansial yang besar. Komite Khusus Luar Negeri GEKRAFS disebutnya mempersiapkan beberapa agenda penting dalam kebutuhan ini, yaitu dengan mengundang investor asing berinvestasi di Indonesia.
Komite ini juga telah bersiap diri pada bulan Juli untuk melebarkan jaringan Internasionalnya.
"Billy Mambrasar akan menggandeng investor dari Amerika, Osco dari Eropa, Lenywati dari Afrika, Jassisca Klory dari China, Agus Abdul Wahid dan Sudarmawan Samidi dari Timur Tengah," sebutnya.
Komite ini juga dipastikan siap mendorong ekspor non-migas dengan memperluas akses ke pasar Internasional, menegosiasikan perjanjian perdagangan yang menguntungkan dan memperbaiki daya saing produk Indonesia di pasar global.
"Kita juga sudah menyiapkan Program Inkubator dan Akselerator untuk membantu startup kreatif dan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dalam mengembangkan serta mengekspor produk mereka," ujar Osco.
Komite Khusus ini juga melihat sektor pertanian masih memiliki potensi besar di Indonesia. Osco menjelaskan, peningkatan produktivitas pertanian, penerapan teknologi modern, pengembangan infrastruktur pertanian serta akses yang lebih baik ke pasar dapat membantu meningkatkan konstribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja yang kreatif.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun tidaklah mudah. Ini akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah selanjutnya. GEKRAFS yakin Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih akan sangat teliti menyusun kabinetnya sehingga para menteri yang akan mendapatkan Amanah mempunyai kemampuan dan pengalaman dibidangnya," ungkapnya.
"Dengan kombinasi strategi yang tepat, termasuk reformasi struktural, investasi yang kuat dalam pengembangan manusia dan infrastruktur, serta dukungan kebijakan yang konsisten, Pemerintahan Prabowo-Gibran dapat mencapai tujuan ini," pungkasnya.