Proyek MRT dianggap prestasi pemerintahan era Jokowi
Merdeka.com - Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengapresiasi proyek Mass Rapid Transportation (MRT) yang saat ini tengah dikerjakan. Dia mengaku mendukung penuh proyek infrastruktur itu.
"Ini proyek yang sangat prestisius dan membanggakan. Kita dukung penuh proyek ini," kata Airlangga ketika meninjau proyek MRT di kawasan Patung Pemuda, Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (31/3).
Itu dikatakan Airlangga saat meninjau proyek tersebut bersama anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Dia merupakan adalah Ketua Dewan Pembina PII. Dia juga didampingi Ketua Dewan Pakar PII Bobby Gafur Umar dan Wakil Ketua Umum Heru Dewanto.
-
Mengapa MRT dibangun? Selain saluran air, kabel, gas dan PAM, transportasi massal juga melintas di bawah tanah Jakarta. Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta. Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985. Bagaimana perjalanan panjang dibangunnya MRT?
-
Bagaimana Pemprov DKI menutup kerugian MRT? 'Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi,' kata Jokowi.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Gimana proses pembangunan BRT di Medan? Salah satu percepatan pembangunan yang akan dilakukan, kata Suhartono, pengadaan infrastruktur terutama konstruksi yang semula akan dilakukan di Januari 2024 sudah dapat dikerjakan di triwulan akhir tahun 2023. Selanjutnya mengenai masalah operasional, ungkap Suhartono, kebutuhan bus untuk Mebidang (Medan, Binjai dan Deliserdang) sebanyak 551 armada. Dikatakannya, BRT yang akan beroperasi di Mebidang nanti sama dengan di Jakarta.
-
Siapa yang menyatakan ERP solusi kerugian MRT? Jokowi Sebut ERP Bisa Jadi Solusi Tutupi Kerugian MRT, Ini Respons Pemprov DKI Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menanggapi pernyataan Presiden Jokowi menyebut electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT.
-
Apa tujuan BRT Medan? Pembangunan BRT bertujuan mengatasi kemacetan sekaligus memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya kepada masyarakat.
Airlangga menjelaskan, proyek MRT adalah terobosan berani pemerintah, baik dari segi kebijakan maupun penggunaan teknologi. MRT memang proyek infrastruktur yang mahal, namun manfaatnya sangat banyak.
"Ini solusi untuk mengurai kemacetan yang tiap hari terjadi di Jakarta. Nanti di stasiun-stasiun akan dibangun kios-kios bagi usaha kecil dan menengah. Jadi ada pembukaan kawasan ekonomi baru dari pembangunan MRT ini, di samping mengurai kemacetan. Tentu ada efek-efek lain yang muncul dari proyek ini nantinya," ujarnya.
Dia berharap proyek MRT ini nantinya ada transfer ilmu dan teknologi kepada tenaga kerja lokal. Dengan demikian, Indonesia diharapkan tidak bergantung pada insinyur asing tetap memiliki kemampuan sendiri untuk membangun MRT di daerah lain.
Sebagaimana diketahui, proyek MRT saat ini masih d ibawah kendali perusahaan asal Jepang. Tenaga ahli utama berasal dari negara tersebut. Para insinyur Indonesia hanya membantu pekerjaan dari ahli-ahli Jepang tersebut.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek kereta bawah tanah itu bukan keputusan ekonomi yang melihat untung-rugi seperti di perusahaan.
Baca SelengkapnyaDalam pidato, Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan fakta di balik kehadiran LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menceritakan rencana pembangunan MRT yang sudah ada sejak 26 tahun lalu, ketika Jokowi masih menjadi gubernur
Baca SelengkapnyaPembiayaan proyek ini melibatkan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, Jokowi merupakan sosok mampu mengambil keputusan secara tegas dan berani, meski seringkali menghadapi pelbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menilai bahwa butuh partisipasi semua orang untuk menyelesaikan isu polusi, di antaranya dengan menggunakan transportasi publik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut ERP bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangannya untuk membangun MRT menggunakan APDB.
Baca SelengkapnyaPada pembangunan fase tersebut akan dibangun lintas MRT Jakarta dari Medansatria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca Selengkapnya