Puan Ingatkan Pemerintah Perhatikan Aspek Pendidikan dan Pariwisata Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Puan Maharani berpesan kepada Pemerintah agar tetap memperhatikan pendidikan anak-anak pengungsi dampak erupsi Gunung Lewotobi.
Ketua DPR RI Puan Maharani berpesan kepada Pemerintah agar tetap memperhatikan pendidikan anak-anak pengungsi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT. Ia pun juga mengingatkan terkait sektor pariwisata yang berdekatan dengan gunung Lewotobi, seperti Labuan Bajo.
"Dalam kondisi bencana, anak-anak dan perempuan masuk ke dalam kelompok rentan yang harus diperhatikan. Maka penting sekali agar Pemerintah memberi perhatian lebih, terutama agar anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tetap bisa belajar," kata Puan, Kamis (14/11/2024).
Puan meminta Pemerintah membuat alternatif tempat belajar sementara, meningat 42 sekolah dan sekitar 4600 siswa terdampak erupsi gunung, selain itu 11 satuan pendidikan juga telah dijadikan lokasi pengungsian. Hal ini mengakibatkan beberapa sekolah terganggu layanan pendidikannya.
"Anak-anak ini masuk ke dalam kelompok rentan yang terancam kehilangan hak-haknya seperti pendidikan dan bermain. Maksimalkan kelas atau sekolah darurat di pengungsian, termasuk sediakan tenaga pendidik untuk membantu anak-anak di sana tetap bisa sekolah agar tidak ketinggalan pelajaran," sebut Puan.
Lebih lanjut, Puan pun mengingatkan agar anak-anak terdampak bencana tidak dibebankan administrasi seperti seragam sekolah. Pemerintah juga diminta agar melengkapi fasilitas bantuan dengan penyediaan alat belajar dasar seperti alat tulis dan kebutuhan belajar.
Menurutnya, Pemerintah juga bisa membuat kegiatan trauma healing bagi anak-anak, misalnya melalui hiburan edukatif yang membuat anak-anak tetap semangat meski dalam kondisi sulit.
"Dalam situasi seperti ini sekolah darurat sangat diperlukan, tapi saya minta kesampingkan dahulu perihal administrasi yang mempersulit. Siapkan juga alat tulis dan perlengkapan belajar agar anak-anak bisa tetap mendapatkan hak belajar meski di pengungsian," ujar Puan.
Di sisi lain, Puan juga mendukung Pemerintah memberi bantuan evakuasi bagi para wisatawan yang terjebak, seperti di Labuan Bajo. Sebanyak 3.292 orang yang didominasi wisatawan dievakuasi melalui transportasi laut karena penutupan Bandara Komodo.
Puan pun meminta Pemerintah terus menyisir daerah yang menjadi destinasi wisata untuk memastikan keselamatan wisatawan dan segera mengevakuasi bila mereka masih terjebak.
"Pemerintah harus memastikan turis asing maupun lokal bisa dievakuasi secepat mungkin dari lokasi wisata, khususnya dari Labuan Bajo. Pastikan mereka bisa kembali ke tempat asalnya dalam keadaan aman," pesan cucu Bung Karno tersebut.
Jangkauan ancaman erupsi Gunung Lewotobi sendiri semakin melebar dan menyebabkan pembatalan jadwal penerbangan. Dengan sektor pariwisata yang ikut terpuruk akibat bencana erupsi ini, Puan meminta Pemerintah untuk menyiapkan solusi jangka panjang.
"Saat kondisi mereda, pastikan rehabilitasi sektor pariwisata di NTT dan sekitarnya dapat segera dilakukan. Karena sektor pariwisata berperan besar untuk perekonomian masyarakat kita, termasuk UMKM di dalamnya," terang Puan.
Menurut Puan, perhatian pada sektor wisata sangat dibutuhkan karena wilayah NTT dan sekitarnya banyak memiliki destinasi wisata.
"Banyak masyarakat di sana yang menggantungkan nasib dari sektor pariwisata, sehingga pentingnya dilakukan upaya perbaikan dengan secepat mungkin agar kerugian ekonomi masyarakat tidak semakin besar," tuturnya.
"Keamanan warga harus menjadi prioritas, tapi perbaikan infrastruktur perekonomian masyarakat juga tidak kalah penting karena ini menyangkut roda perekonomian rakyat," pungkas Puan.