Puti Guntur kagumi kreativitas kampung arek Malang
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mengunjungi Kampung 3D dan Kampung Warna-Warni di Kota Malang, di pinggiran Sungai Brantas, Rabu (21/2) pagi.
Kemarin Selasa, kandidat Pilkada Jawa Timur nomor urut 2 itu, berkunjung ke Kampung Glintung Go Green yang dikenal dengan konservasi air dan mendapatkan banyak penghargaan lingkungan.
Tiga hari berada di Kota Malang, telah membuat Puti Guntur Soekarno 'jatuh hati'. Ia terkagum-kagum dengan olah kreativitas ‘Kera Ngalam’, sebutan beken arek Malang. “Selamat datang Bu Puti di kampung kami,” kata Valentinus, Ketua RW 02, Kampung 3D.
-
Bagaimana cara Gus Ipul mengajak masyarakat Pasuruan untuk semangat? Di momen peringatan Hari Pahlawan ini, Gus Ipul mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memunculkan kembali semangat jiwa kepahlawanan, memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan untuk menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju.'Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera,' pungkas Gus Ipul
-
Bagaimana Gus Ipul menghimbau warga untuk meningkatkan kesadaran lingkungan? 'Prestasi harus dibuat dengan kerja keras, semuanya melalui proses yang membutuhkan konsentrasi, konsistensi, kedisiplinan, kolaborasi dan kebersamaan. Mari kita mulai dari diri kita agar Pasuruan ini menjadi berbeda', ajaknya.
-
Bagaimana cara Bupati Ipuk menggali potensi di desa? Di setiap program Bunga Desa, Ipuk getol menggali berbagai potensi di desa tersebut untuk didukung dan dikembangkan.
-
Apa yang membuat Kampung Batu Malang unik? Keberadaannya diapit oleh beberapa gunung, salah satunya Gunung Syawal yang terlihat menjulang tinggi dari area persawahan. Di sudut lain perkampungan, terdapat hamparan sawah hijau yang memanjakan mata, dengan beberapa undaknya.
-
Apa yang membuat Puan senang di Sulut? Ia mengatakan, kecintaanya terhadap Sulawesi Utara bukan hanya karena alam yang indah, berbagai makanan yang enak, seni dan budaya yang sangat Indonesia, toleransi yang sangat hebat.
-
Kenapa Puput dipuji netizen? Momen tersebut langsung menjadi sorotan netizen, dengan banyak yang memberikan pujian.
Cucu Bung Karno itu melihat kampung padat penghuni tersebut dicat warna-warni. Coraknya cerah. Kondisi kampung juga bersih dan rapi. “Ini semua karya pemuda-pemuda tangguh di kampung kami,” kata Valentinus.
Di Malang, Puti Guntur melihat, kehidupan lorong-lorong kampung bisa diubah menjadi permukiman yang amat menawan. “Ini semua karena partisipasi warganya jalan,” kata Puti.
Ia juga memperkenalkan rencana program kerja Gus Ipul dan dirinya, yakni “Seribu Dewi” atau Seribu Desa Wisata. “Kampung-kampung yang ditata apik, asri dan nyaman, bisa menjadi tempat wisata di perkotaan,” kata Puti.
Warga kemudian mengajak Puti untuk menyeberangi Jembatan Kaca, di atas Sungai Brantas. Jembatan dicat kuning, terbuat dari besi, beralaskan kaca tebal, menghubungkan Kampung 3D dan Kampung Warna-Warni.
Sejenak Puti melihat dari atas hamparan pemukiman di bantaran sungai, namun terlihat elok dengan catnya yang warna-warni. Ia lalu berfoto dan merekam video di atas jembatan, kemudian mengunggah di akun instagramnya. “Bagus, bagus sekali. Elok banget,” kata Puti terkagum.
Di Kampung Glintung Go Green, Puti melihat kampung yang serba hijau. Asri dan bersih. Di mulut gang tertempel plakat marmer “Kampung Konservasi Air Glintung Go Green”, diresmikan Mendagri Tjahjo Kumolo, 19 Juli 2017.
“Kampung ini dulunya banjir. Jalan rusak berat. Kumuh. Juga jadi sarang penyakit sosial. Sekarang Mbak lihat sendiri, suasananya asri. Tertata apik. Dan, hijau,” kata Bambang Iriawan, Ketua RW.
Bambang memamerkan, di kampung dia, semangat dan ajaran kakeknya, Bung Karno, diwujudkan dengan komitmen dan kerja keras.
“Di lorong-lorong kampung ini, ideologi dilaksanakan. Pancasila, Marhaenisme dan gotong-royong, diwujudkan dalam tindakan,” kata Bambang.
Dahulu, kekuatan rentenir mencekik warga. Sekarang, mereka telah pergi. “Kas RW mencapai Rp 1 miliar, dan bisa membantu warga yang mengalami kesulitan kebutuhan,” kata Bambang.
Dia menunjukkan, di kampung itu, air hujan yang sebelumnya membanjir bisa dimasukkan tanah. Sampah bisa diolah menjadi sumber penghasilan. Dan, sayur-sayuran, tumbuhan dan bunga-bungaan ditanam dengan sistem hidroponik.
“Di kampung Go Green, saya menemukan Pancasila, gotong-royong, dan semangat membangun diwujudkan dengan nyata,” kata Puti Guntur Soekarno.
Di kampung Go Green, juga diolah menjadi tempat wisata. Disediakan penginapan di rumah-rumah warga. Banyak mahasiswa menjadikan sebagai obyek penelitian. “Luar biasa partisipasi dan kreativitas warga,” kata Puti. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wisata kampung di Indonesia memancarkan keindahan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaPenganugerahan pemenang lomba "The Best Kampung Hebat & Lomba Hias Gapura Tahun 2023" digelar meriah di area Taman Kota Pasuruan.
Baca SelengkapnyaWarga setempat selalu berkendara seolah-olah mereka sedang berada di jalan raya dengan taat berlalu lintas.
Baca SelengkapnyaKampung batik merupakan sebuah nama untuk wilayah di Desa Nyalindung yang menjadikannya destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaDeretan rumah panggung khas pedesaan Sunda yang tertata rapi dengan nuansa cat bermacam-macam warna membuat takjub orang yang melihatnya.
Baca SelengkapnyaWarna-warna cerah yang diaplikasikan dalam pembuatan mural tersebut membuat kolong Semanggi itu menjadi lebih cantik. Yuk, lihat foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaAda banyak wisata baru di Malang yang bisa jadi pilihan untuk menghabiskan libur panjang.
Baca SelengkapnyaWisata Kota Malang memang selalu menarik untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaInilah yang membuat suasana Kampung Lamping benar-benar “wangun” atau atau berwujud nyaman sehingga tak boleh dilewatkan
Baca SelengkapnyaKampung Padukuhan Karangnongko juga baru dialiri listrik dan air tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKegiatan bersih-bersih rutin dilaksanakan setiap hari Jumat yang disebut Jumsih.
Baca SelengkapnyaKelompok emak-emak ini kemudian menyebarkan inspirasi, lantaran mampu bekerja setara dengan laki-laki.
Baca Selengkapnya