PVMBG: Status Gunung Semeru Masih Waspada
Merdeka.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, status Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut masih tetap level II atau waspada. Meskipun ada peningkatan aktivitas vulkanik.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada level II (waspada)," katanya Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani dalam siaran pers PVMBG di Kabupaten Lumajang, Jawa Tmur, dikutip dari Antara, Sabtu (16/1) malam.
Gunung Semeru kembali erupsi dan meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur empat kilometer ke arah Besuk Kobokan pada pukul 17.24 WIB. Aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur antara 500-1.000 meter dari Kawah Jongring Seloko ke arah Besuk Kobokan.
-
Mengapa Gunung Semeru masih berstatus siaga? Berdasarkan kondisi ini, PVMBG masih menempatkan status Gunung Semeru pada Level III atau Siaga.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kenapa Gunung Kelimutu berstatus waspada? Potensi ancaman bahawa Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter.
-
Apa nama lain dari Gunung Semeru? Mahameru itu adalah Gunung Semeru, sedangkan Pawitra sekarang dikenal sebagai Gunung Penanggungan
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Pada hari ini pukul 17.24 WIB terekam gempa awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi durasi 4287 detik," katanya.
Dia menjelaskan, pada 1 Januari 2021, pukul 14.58 WIB, terjadi awan panas guguran dengan jarak luncuran dan arah luncuran tidak dapat teramati karena gunung tertutup kabu.
Selama periode 1-15 Januari 2020 teramati aktivitas guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-1.000 meter arah Besuk Kobokan. Kolom asap letusan teramati dengan ketinggian 200-300 meter, warna asap putih tebal condong ke utara, kemudian sinar api teramati setinggi 10 meter di atas puncak.
Jumlah dan jenis gempa Gunung Semeru yang terekam periode 1-15 Januari 2021 didominasi oleh gempa guguran, gempa letusan, gempa embusan, dan getaran tremor harmonik.
Gempa-gempa vulkanik (gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal) terekam dengan jumlah rendah dan selama periode pengamatan terekam gempa awan panas guguran satu kali, sedangkan getaran banjir terekam 14 kejadian.
"Setelah kejadian awan panas guguran pada 1 Desember 2020, secara visual menunjukkan masih tingginya kejadian guguran lava pijar dengan jarak luncur berkisar antara 500-1.000 meter arah Besuk Kobokan, sedangkan awan panas guguran masih teramati satu kejadian," katanya.
Menurut dia, kegempaan masih berfluktuatif, didominasi oleh gempa-gempa permukaan. Jumlah kejadian gempa guguran, gempa letusan, gempa hembusan, dan getaran tremor harmonik dalam periode ini masih tinggi, hal ini mengindikasikan pergerakan magma ke permukaan masih terjadi.
Namun, jumlah getaran banjir mulai meningkat, mengindikasikan mulai meningkatnya kejadian lahar di aliran Besuk Kobokan seiring meningkatnya curah hujan di wilayah tersebut.
"Saat ini arah luncuran awan panas dan guguran mencapai jarak luncur maksimum empat kilometer ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Selain itu, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaPendakian Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur ditutup sejak 2020
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaPada hari ini, Gunung Semeru erupsi sebanyak 4 kali. Namun tidak terpantau visual letusan karena tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, Kamis (25/1) pagi. Gunung itu melontarkan debu vullkanik setinggi 900 meter.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaBPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru mengalami dua kali erupsi dalam sehari.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca Selengkapnya