Rabies Merebak, Warga TTS Ramai-Ramai Bawa Anjing ke Dinas Peternakan untuk Divaksin
Merdeka.com - Takut terjangkit rabies, masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) secara mandiri membawa anjing peliharaan mereka ke Kantor Dinas Peternakan untuk mendapatkan vaksin, Senin (5/6).
Warga Kota So’e ibu kota Kabupaten TTS antusias membawa anjing mereka untuk disuntik vaksin oleh petugas Dinas Peternakan setempat. Mereka ingin memproteksi anjing mereka, karena saat ini sudah 16 kecamatan dan 48 desa yang dilaporkan terinfeksi rabies, dengan korban gigitan mencapai 149 orang.
I Nengah Sunia, salah satu warga Kota So'e yang membawa anjing untuk disuntik anti rabies mengaku kaget ketika mendengar informasi bahwa virus anjing gila telah merebak di daratan Timor. Selama ini hanya terjadi di daratan Flores.
-
Apa yang dimaksud dengan rabies? Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus.
-
Bagaimana cara mencegah hewan peliharaan terkena rabies? Dalam hal ini, perlu dilakukan beberapa tindakan agar hewan peliharaan sehat dan tidak terserang rabies.
-
Bagaimana cara mencegah rabies? Vaksinasi hewan peliharaan adalah cara mencegah rabies yang paling pertama. Vaksinasi anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya untuk mencegah penyebaran rabies. Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksinasi rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan.
-
Siapa yang rentan terkena rabies? Menurut data yang dilansir dari World Health Organization (WHO), sebanyak 59.000 penduduk di seluruh dunia meninggal akibat rabies, dan 99% di antaranya terkena gigitan anjing yang telah terinfeksi virus rabies.
-
Siapa yang rentan terinfeksi rabies? Terkena gigitan kucing yang terkena rabies menjadi hal yang berbahaya.
-
Apa penyebab rabies? Rabies disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
Selain vaksin, dia menyarankan seluruh pemilik anjing di TTS untuk menjaga daya tahan tubuh peliharaannya dengan memberikan makan yang baik. Sehingga tidak mudah terserang penyakit selain rabies.
"Ya anjing di rumah yang penting cukup makan, kadang-kadang anjing saya kan bukan makan nasi saja kadang makan buah juga sayuran. Kalau kita kasi sayur dia juga makan, ya kita merawat dia seperti merawat diri kita sendiri karena dia juga keluarga kita, kalau keluarga kita ya harus sayangi dia," ujar I Nengah Sunia.
Dia mengajak seluruh masyarakat TTS untuk segera membawa anjing masing-masing ke Dinas Peternakan untuk segera mendapatkan vaksin anti rabies, karena sudah sangat mewabah.
"Kita mengimbau masyarakat yang pelihara anjing bawalah ke sini untuk vaksin, biar bisa menghindari rabies yang meluas di kabupaten TTS," tambah I Nengah Sunia.
"Saya rasa kaget karena rabies bukan dalam kota ternyata di luar kota. Oleh karena itu ada pengumuman dari pemerintah daerah untuk mengadakan vaksin, ya otomatis sebagai pemilik anjing harus vaksin demi keselamatan kita bersama," tutupnya.
Pemerintah Kabupaten TTS mengaku masih kekurangan serum, vaksin anti rabies, serta tenaga vaksinator untuk mengendalikan korban gigitan yang terus bertambah.
Rabies jadi KLB
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies setelah 1 korban rabies meninggal dunia.
Surat penetapan KLB yang telah dikeluarkan itu bernomor DINKES. 07.3.1/2694/V/2023 dan ditandatangani Bupati TTS Egusem Pieter Tahun tertanggal 30 Mei 2023.
"Kami nyatakan KLB rabies untuk kesehatan sedangkan wabah rabies untuk peternakan," ujar Egusem Pieter Tahun, Rabu (30/5).
Ia menambahkan, ada dua yang ditetapkan untuk keadaan darurat saat ini yakni, KLB untuk kesehatan manusia yang ditangani oleh Dinas Kesehatan yang terkena rabies. Kemudian wabah untuk rabies yang menyerang hewan anjing untuk Dinas Peternakan.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaVirus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKasus penularan virus rabies ke manusia di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) belakangan semakin mewabah.
Baca SelengkapnyaKegiatan Vaksinasi Rabies Massal se-Kota Depok digelar untuk mewujudkan Indonesia bebas penyakit rabies pada 2030.
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca SelengkapnyaCara mencegah rabies adalah hal yang penting untuk diketahui semua orang.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.
Baca SelengkapnyaAksi Bhayangkari tersebut diwujudkan dengan pemberian vaksin gratis dan edukasi kepada warga.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan upaya jemput bola agar jangkauan vaksinasi rabies semakin luas.
Baca Selengkapnya