Ramai-Ramai Warga Indonesia Berobat ke Penang Malaysia
Pasien asal Indonesia datang ke Penang dengan beragam penyakit.

Senyum Gunawan (62) tetap merekah meski duduk di atas kursi roda. Dada kirinya masih tertancap selang yang tersambung ke tabung darah. Sementara tangan kanannya masih menempel kateter intravena dibalut plester putih.
Pria berkulit putih asal Balikpapan, Kalimantan Timur ini baru saja menjalani operasi bypass jantung di Northern Heart Hospital Penang, Malaysia. Jantungnya terpaksa dibedah karena terjadi penyumbatan pada pembuluh darah hingga 99 persen.
Merdeka.com berkesempatan untuk bertemu Gunawan dan sejumlah dokter di Northern Heart Hospital pada Selasa (21/1). Gunawan bercerita, dia sempat menjalani pemasangan kateter jantung di Indonesia. Namun, setelah mendapatkan masukan dari orang-orang terdekatnya, dia memilih operasi bypass di Penang.

Gunawan merasa pelayanan di Northern Heart Hospital sangat bagus. Pasien tak hanya ditangani cepat tapi rumah sakit juga membantu pengurusan asuransi kesehatan.
“Saya dibantu juga untuk mengurus asuransi. Luar biasa penanganannya,” kata Gunawan sambil tersenyum.
Tak hanya Gunawan, Burhanuddin (67) asal Aceh juga memilih berobat di Penang. Sudah berkali-kali dia bolak balik Aceh-Penang untuk menjalani pengobatan.
Burhan bercerita, dia pertama kali berobat ke Penang pada tahun 1980-an. Sejak itu, setiap mengalami gangguan kesehatan, Burhan langsung terbang ke Penang.
Burhan pernah menjalani operasi empedu di Penang. Terakhir, dia hendak menjalani pengobatan lantaran pinggangnya terasa sakit. Namun, setelah tiba di Penang, rasa sakit yang dialaminya seketika hilang. Padahal dia belum mengonsumsi obat. Akhirnya, Burhan kembali lagi ke Tanah Air.
Setali tiga uang dengan Burhan, sang istri Cut juga kerap berobat di Penang. Cut yang kini berusia 62 tahun pernah menjalani pengangkatan tahi lalat pada hidung di Penang. Ongkos yang dikeluarkannya sekitar Rp2 juta.
“Di Indonesia katanya tidak bisa operasi tahi lalat. Ternyata saya ke sini cuma dicabut, sudah, aman,” kata Cut.
Cut menyebut, suaminya pernah menjalani dua kali operasi di Jakarta. Pertama, di Rumah Sakit Fatmawati. Kedua, di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Menurutnya, pelayanan kesehatan di Indonesia dan Penang berbeda.
“Pelayanan (kesehatan) di Penang bagus, (pasien) turun diantar sampai tempat. Kualitas obat juga bagus,” ucapnya.

Selain pelayanan kesehatan dan kualitas obat, mahalnya ongkos perjalanan membuat Cut dan Burhan memilih terbang ke Penang ketimbang Jakarta.
Dia menyebut, tarif pesawat dari Aceh ke Penang hanya Rp800.000. Sementara biaya pesawat dari Aceh ke Jakarta bisa menembus Rp2,5 juta.
“Kalau ke sini biaya pesawat lebih murah,” ujarnya.
Northern Heart Hospital Layani Banyak Pasien dari RI
Northern Heart Hospital merupakan satu-satunya rumah sakit spesialis jantung dan vaskular yang menerima banyak pasien asal Indonesia.
Dibuka sejak Juni 2024, rumah sakit yang dipimpin Kelen Leong itu sudah melayani 14.000 pasien. Dari jumlah tersebut, 60 persen di antaranya pasien luar Malaysia dan mayoritas asal Indonesia.
Visiting Consultant Cardiothoracic Surgeon, Prof. DR. HJ. Basheer Ahamed Bin Abdul Kareem mengatakan, mayoritas pasien asal Indonesia yang berobat di Northern Heart Hospital datang dalam kondisi sangat parah.
“Karena datang dalam kondisi sangat parah, terpaksa kami pasang ring, bypass,” kata Basheer.
Mayoritas dokter di Northern Heart Hospital menguasai bahasa Indonesia. Meskipun mereka bukan berasal dari Indonesia. Kemampuan dokter Northern Heart Hospital bisa berbahasa Indonesia ini mempermudah proses penanganan pasien.

Menurut Basheer, dalam menangani pasien, dokter Northern Heart Hospital tak bekerja sendirian. Mereka bekerja dalam satu tim. Saat pasien membutuhkan tindakan, para dokter spesialis ini berdiskusi. Keputusan yang diambil berdasarkan hasil diskusi bersama tersebut.
“Di Northern Heart Hospital, dokter tidak bekerja solo, kita bekerja tim,” ucap Basheer.
350.000 WNI Berobat ke Penang
Konsul Jenderal RI di Penang, Wanton Saragih mengatakan, tercatat sebanyak 350.000 warga negara Indonesia memilih berobat ke Penang sepanjang 2023. Data itu berdasarkan laporan Penang Center of Medical Tourism.
“Tapi perkiraan kami, lebih dari itu. Itu (350.000 WNI berobat ke Penang) yang tercatat,” kata Wanton.

Dia menjelaskan, pasien asal Indonesia datang ke Penang dengan beragam penyakit. Ada yang datang dengan penyakit jantung, ginjal, kanker, hingga tumor.
“Umumnya yang ke sini sudah tahap parah, stadium tinggi lah. MCU (medical check up) juga banyak,” ucap dia.