Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan Karyawan di Depok Gelar Demonstrasi Tolak PHK Besar-besaran

Ratusan Karyawan di Depok Gelar Demonstrasi Tolak PHK Besar-besaran Ratusan karyawan di Depok demonstrasi. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratusan karyawan PT Tokai Dharma Indonesia (TDI) menggelar demonstrasi di Jalan Raya Bogor, Kota Depok. Mereka meminta agar pemutusan hubungan kerja (PHK) dihentikan. Saat ini ada 74 karyawan yang terkena PHK.

"Ini tentang kemanusiaan, seminggu lalu ada pegawai yang sedang cuci darah kena PHK di rumah sakit. Itu yang diperjuangkan. Kita akan menuju plan II bertemu manajemen," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok Wido Pratikno, Rabu (31/5).

PHK di pabrik tersebut terjadi di plan I. Sedangkan di plan II tidak ada PHK. "Kita aksi keprihatinan terhadap karyawan PT Tokai karena di PHK sepihak, padahal perusahaan ini ada dua plan. Di plan II masih normal masih bekerja dengan baik, sementara di sini (plan I) ditutup. Maka dari itu kita berjuang bahwa mereka tetap mau bekerja," tukasnya.

Wakil Ketua Bidang Advokasi Buruh Depok, Agustin mengatakan, pihaknya setuju dengan kebijakan efisiensi. Namun harus dilakukan sesuai aturan merujuk pada Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja. Yaitu dengan pengurangan biaya-biaya dan upah di level direksi. Kemudian pengurangan jam kerja dan lembur serta pengurangan pekerja kontrak yang sudah jatuh tempo.

"Kalaupun ada PHK harusnya dilakukan penawaran kepada pekerja yang sudah siap, bukan tiba-tiba menyatakan operasional ditutup kemudian menyatakan 74 orang di PHK, ini yang membuat pekerja tersinggung," katanya.

"Perusahaan yang tidak pernah melakukan efisiensi justru ada sesuatu, justru itu tidak sehat. Tetapi apakah efisiensi itu tiba-tiba melakukan PHK secara besar-besaran? Ini yang kami tolak," ujarnya.

Dia menuturkan, dampak dari PHK itu ada karyawan yang sakit dalam kondisi kritis. Selain itu ada karyawati yang menjalani operasi saraf kejepit di rumah sakit dan terpaksa menerima PHK karena merasa tidak bisa melawan.

"Terpaksa menerima PHK tersebut karena beliau merasa tidak akan bisa melawan, karena (merasa) sudah tidak mungkin melakukan perjuangan. Tetapi semangat mereka yang memberikan kita semangat untuk tetap berjuang. Kita tidak akan berhenti berjuang sampai ada keputusan PHK ini dihentikan," pungkasnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Panas-Panasan Demo di Patung Kuda, Massa Buruh Tuntut Penghentian Ancaman PHK Besar-Besaran
FOTO: Panas-Panasan Demo di Patung Kuda, Massa Buruh Tuntut Penghentian Ancaman PHK Besar-Besaran

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.

Baca Selengkapnya
Polisi Siagakan Ribuan Personel Jaga Demo Buruh di Kantor Kemendag
Polisi Siagakan Ribuan Personel Jaga Demo Buruh di Kantor Kemendag

Buruh meminta stop PHK buruh tekstil hingga mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya
May Day, 3.000 Buruh di Tangerang Bergerak Menuju Jakarta
May Day, 3.000 Buruh di Tangerang Bergerak Menuju Jakarta

Sejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut

Baca Selengkapnya
FOTO: Demo Tuntut Omnibus Law Dicabut, Lautan Massa Buruh Padati Jalan MH Thamrin
FOTO: Demo Tuntut Omnibus Law Dicabut, Lautan Massa Buruh Padati Jalan MH Thamrin

Lautan massa buruh tampak memadati ruas Jalan Jenderal MH Thamrin, Jakarta Pusat saat melakukan longmarch menuju kawasan Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Ratusan Buruh Konvoi Naik Motor Menuju Istana, Bawa Tuntutan Ini
FOTO: Aksi Ratusan Buruh Konvoi Naik Motor Menuju Istana, Bawa Tuntutan Ini

Ratusan buruh ramai-ramai konvoi menuju Istana Merdeka untuk berunjuk rasa selama peringatan May Day atau Hari Buruh Sedunia, pada 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Kena PHK Massal, Eks Karyawan Roatex Indonesia Belum Terima Hak dan Pesangon
Kena PHK Massal, Eks Karyawan Roatex Indonesia Belum Terima Hak dan Pesangon

Surat pemecatan keluar pada 11 Juli 2023 lalu, dan berlaku pada 31 Juli 2023. Namun, para pegawai yang terkena sudah dicabut sejumlah asetnya dari perusahaan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelar Aksi di Patung Kuda, Massa Buruh Padati Thamrin Tolak Tapera
FOTO: Gelar Aksi di Patung Kuda, Massa Buruh Padati Thamrin Tolak Tapera

Ribuan buruh dari berbagai elemen gelar demo menolak kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Massa Demo Buruh Kepung Patung Kuda, Tuntut Cabut UU Cipta Kerja dan Tolak Upah Murah
FOTO: Massa Demo Buruh Kepung Patung Kuda, Tuntut Cabut UU Cipta Kerja dan Tolak Upah Murah

Ribuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.

Baca Selengkapnya
Buruh Geruduk Kantor Gubernur Bali Saat May Day, Desak Sistem Kerja Kontrak Dihapus
Buruh Geruduk Kantor Gubernur Bali Saat May Day, Desak Sistem Kerja Kontrak Dihapus

Korlap Aksi May Day, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana mengatakan, ada 10 tuntutan yang disampaikan dalam aksi kali ini.

Baca Selengkapnya
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Segini Pesangon Diterima Karyawan yang Di-PHK
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Segini Pesangon Diterima Karyawan yang Di-PHK

Akibat sepi order, PT Sepatu Bata melakukan PHK para karyawannya secara bertahap.

Baca Selengkapnya
Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution Langsung Turun Tangan
Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution Langsung Turun Tangan

Dalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Buruh Geruduk Balai Kota Jakarta Tuntut Kenaikan UMP 15 Persen
FOTO: Aksi Massa Buruh Geruduk Balai Kota Jakarta Tuntut Kenaikan UMP 15 Persen

Mereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.

Baca Selengkapnya