Reaksi Gubernur Lukas Enembe Ditolak Masuk Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
Merdeka.com - Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku kecewa ditolak masuk ke dalam Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. Meski sempat diteriaki oleh penghuni asrama, dia menegaskan bumi Papua tetap bagian dari Indonesia.
Pernyataan Gubernur Lukas ini disampaikannya di Hotel Grand Dafam, tempatnya menginap didampingi oleh Gubernur Khofifah dan Kapolda Irjen Pol Luki Hermawan.
Lukas menyatakan sudah mengutus stafnya untuk berkomunikasi dengan para mahasiswa Papua sebelum datang ke asrama. "Saya punya staf sejak kemarin di sini, baik Papua maupun Papua Barat," ujarnya, Selasa (27/8).
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Siapa yang disalami Jokowi di Selandia Baru? Ekspresi Jokowi menerima salam Maori Hongi saat upacara penyambutan di Selandia Baru.
Tidak hanya para stafnya, dia menyebut orang tua dari para penghuni asrama tersebut juga sempat ada di Surabaya. Bahkan, ada orang tua yang berstatus sebagai anggota DPR, tapi tetap ditolak.
"Bahkan orang tua anak-anak ada di sini, orang tua anggota DPR, tapi tetap tidak mau keluar," tambahnya.
Disinggung soal data para penghuni asrama Papua, apakah murni hanya para mahasiswa atau non-mahasiswa, Lukas menyatakan tidak mengetahuinya. Dia mengaku tidak memiliki data mengenai hal itu.
"Saya tidak tahu berapa jumlahnya. Apakah mereka masih mahasiswa atau orang lain saya belum tahu," katanya.
Soal teriakan referendum, Lukas mengaku sudah sering diterima di mana-mana. Hal itu juga sudah dilaporkannya ke Presiden Jokowi sebagai kepala negara.
"Saya sudah laporkan ke Jokowi, kepala negara. Itu tugas kepala negara. Tapi sebagai kepala daerah saya kecewa dengan sikap seperti itu. Kalau bicara soal referendum itu bukan dengan gubernur, tapi dengan negara. Gerakan Papua merdeka tidak ada, Papua merdeka itu di Papua sana. Dan Papua tetap bagian dari Indonesia," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Lukas Enembe saat ini sudah disiplin menjaga kebersihannya,” ungkap Ali.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Papua, maupun aparat keamanan, atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaLukas Enembe meninggal dunia saat menjalani perawatan RSPAD Gatot Subroto.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal usia saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto
Baca SelengkapnyaSaat jalani sidang, Lukas tiba-tiba mengamuk dan membantik mik
Baca SelengkapnyaKebiasaan Jorok Lukas Enembe dalam Rutan KPK: Kencing di Kasur dan Meludah Sembarangan
Baca SelengkapnyaPj Wali kota Jayapura Frans Pekey mengajak seluruh warga menjaga kamtibmas jelang kedatangan jenazah Lukas Enembe
Baca SelengkapnyaPeringatan itu diberikan hakim setelah Lukas Enembe mengamuk di persidangan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga segera membawa mendiang Lukas Enembe ke Jayapura pada Rabu malam untuk dimakamkan
Baca SelengkapnyaTotal Lukas Enembe menerima suap dan gratifikasi senilai Rp46,8 Miliar.
Baca SelengkapnyaRibuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaKapolri telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.
Baca Selengkapnya