Rektor Sebut Kecil Kemungkinan Dosen UII yang Hilang Terlibat Organisasi Terlarang
Merdeka.com - Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama dikabarkan hilang sejak 12 Februari 2023 lalu. Hilangnya Rafie ini usai mengunjungi Norwegia dalam rangkaian kegiatan bersama rombongan dari UII.
Rafie terakhir kali terlihat di Istanbul, Turki. Saat itu Rafie sempat mengirim pesan WhatsApp ke istri jika dirinya sedang menunggu boarding. Setelahnya, tak ada kabar lagi dari Rafie.
Rektor UII Fathul Wahid angkat bicara tentang hilangnya salah satu dosen tersebut. Fathul menyebut kecil kemungkinan Rafie terlibat dengan organisasi terlarang seperti asumsi masyarakat yang muncul saat ini.
-
Kenapa Faby merahasiakan perceraiannya? Faby mengumumkan bahwa ia telah berpisah dari Revand agar tidak ada kebingungan mengenai berita tersebut.
-
Apa profesi Rafi? Rafi Pangestu, anak Annisa Trihapsari dan Adjie Pangestu yang lahir pada tahun 1999, kini sukses sebagai seorang entrepreneur.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
-
Kenapa Mahfud tidak ingin membuang reputasinya? “Saya tidak akan membuang reputasi saya selama 24 tahun ke belakang lalu akan mengubah diri 5 tahun ke depan,“ tegas Mahfud.
-
Siapa yang menemani Raffi? Raffi Ahmad senang banget karena keluarganya selalu ada buat dukung dia. Bahagianya melebihi dari ngerjain lari 42 km.
Fathul menerangkan jika Rafie tidak mempunyai afiliasi dengan organisasi terlarang tersebut. Meski demikian, Fathul memaparkan jika meski belum mendapatkan informasi namun dirinya meyakini kecil kemungkinan keterlibatan Rafie dalam organisasi terlarang.
"Kami belum punya informasi pasti untuk memastikan teori itu. Tapi kemungkinan kecil (Rafie terlibat organisasi terlarang). Ini diperkuat dengan pendapat kawan-kawan di kampus," kata Fathul, Senin (20/2).
Fathul menambahkan dirinya melihat ada sesuatu hal lain yang mendorong Rafie untuk menghilang. Meski demikian, Fathul enggan berspekulasi sebelum bertemu dengan Rafie.
"Pasti ada sesuatu, yang kami belum tahu pasti. Sampai itu terjadi. Mengapa orang baik kok bisa tidak lapor," ungkap Fathul.
Selain itu, Rafie dinilainya merupakan seorang dosen yang cerdas. Kecerdasan Rafie ini tergambar dari beberapa karya-karya ilmiahnya.
"Mas Rafie orang cerdas. Terbukti dari sekolahnya, dari karya-karyanya. Terbukti dari tensi beliau bekerja," kata Fathul.
"Beliau sekarang menjabat Wakil Dekan bidang Sumber Daya. Selama ini semua tugas yang diberikan dijalankan dengan baik," imbuh Fathul.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaNama baik diri dan keluarga dipertaruhkan Karena adanya kasus ini.
Baca SelengkapnyaData milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca Selengkapnya"Minta tolong kalau berita yang menyesatkan seperti ini atau merugikan seperti ini janganlah apalagi kita sadar kalau ini tahunnya pemilu," kata Raffi
Baca Selengkapnya"Saya klarifikasi di tempat yang baik. Gue enggak pernah mau punya musuh, gue mau santai saja," kata Raffi.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya Arif sempat melontarkan kata-kata yang membuat Umar Kei tersinggung.
Baca SelengkapnyaSimak potret Prio manager Raffi Ahmad yang kini disorot usai boncengan dengan Ria Ricis!
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaFadil Imran mengklarifikasi soal dugaan dana asing untuk membiayai calon presiden (capres) tertentu.
Baca Selengkapnya