Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rencana Nadiem Renovasi Ruangan Rp5 M, Harusnya Bisa Untuk Bantu Siswa Saat Pandemi

Rencana Nadiem Renovasi Ruangan Rp5 M, Harusnya Bisa Untuk Bantu Siswa Saat Pandemi Mendikbudristek Raker dengan Komisi X DPR. ©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah menilai, kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi merenovasi ruang kerja Mendikbud Ristek Nadiem Makarim kontra produktif. Seharusnya, dia menambahkan, anggaran tersebut dapat digunakan untuk program yang lebih bermanfaat.

“Kebijakan yang kontra produktif, artinya anggaran sebesar itu lebih baik untuk mereka anak-anak yang terpaksa ditinggal orang tuanya meninggal karena terserang Covid dan mereka masih dalam sekolah, maksudnya memberikan beasiswa kepada mereka-mereka semua,” katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (9/9).

Trubus menerangkan, renovasi ruangan kantor tidak ada urgensinya untuk dilakukan pada masa sulit seperti ini. Lebih lanjut ia mengatakan tidak ada sense of crisis terkait renovasi yang akan dilakukan pada ruang private atau ruang Nadiem, semi private, ruang public dan service tersebut.

“Sense of crisis itu kan harusnya dia peduli pada masyarakat yang lagi kesusahan karena pandemic covid dan sebagainya. Harusnya dia memberikan keringanan-keringanan peserta didik, murid-murid yang di daerah perbatasan, desa-desa, atau di daerah yang terbatas internet,” jelasnya.

Ia menyarankan, jika hal ini masih bisa tertunda maka lebih baik ditunda terlebih dahulu.

“Kalau masih bisa ditunda, ya ditunda dulu. Tapi kalau sudah jalan mau ga mau harus diselesaikan. Cuman ya harus ada bentuk pertanggungjawaban kan. Dia sebagai seorang menteri harus bertanggung jawab bagaimana? Baik menjelaskan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), atau pihak-pihak lain, masyarakat,” tuturnya.

Senada dengan Trubus, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Azyumardi Azra menilai menteri harus menunjukan perilaku ber-kebudayaan.

“Seharusnya Menteri yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan menunjukkan perilaku ber-kebudayaan, yaitu 'sense of crisis' dan sikap empati untuk membantu anak didik yang terkapar; dan menolak menggunakan anggaran untuk hal tidak urgen," ujarnya melalui cuitannya dalam akun twitter pribadi @Prof_Azyumardi, Kamis (9/9).

Menurutnya dana sebesar itu semestinya digunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti membantu anak-anak yang tertinggal pendidikannya karena wabah Covid-19-bahkan puluhan ribu menjadi yatim piatu ditinggalkan orangtua mereka. Serta tidak menghabiskan anggaran sampai Rp5 Miliar.

“Seharusnya pejabat seperti Mendikbud tidak sampai menghabiskan anggaran sampai Rp 5 miliar-an untuk rencana renovasi ruang kerja sendiri. Pasti renovasi itu tidak mendesak,” cuitnya.

Sebelumnya, isu ini terungkap dari situs lpse.kemdikbud.go.id. Dalam situs tersebut, disebutkan penataan ruang kerja dan ruang rapat gedung A. Nilai pagu paket sebesar Rp 6.500.000.000 dan Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 5.391.858.505. Satuan kerja dalam hal ini adalah biro umum dan pengadaan barang dan jasa.

Reporter Magang: Leony Darmawan

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan  Angin Kencang
Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Batalkan Kenaikan UKT, Mendikbud Nadiem: Saya Cemas Melihat Angkanya
Batalkan Kenaikan UKT, Mendikbud Nadiem: Saya Cemas Melihat Angkanya

Nadiem mengaku cemas melihat biaya kenaikan UKT yang begitu mahal

Baca Selengkapnya
Polemik Kenaikan UKT, Menteri Nadiem Memilih Lempar ke Dirjen Diktiristek saat Ditanya Jurnalis
Polemik Kenaikan UKT, Menteri Nadiem Memilih Lempar ke Dirjen Diktiristek saat Ditanya Jurnalis

Nadiem malah melempar agar awak media bertanya ke Dirjen Diktiristek, Abdul Haris.

Baca Selengkapnya
Cerita Dinding Rapuh Rusun Marunda
Cerita Dinding Rapuh Rusun Marunda

Lokasi ambruknya kanopi dikelilingi garis kuning agar orang tidak memasuki area tersebut.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Bisa Cicil Rumah Pakai Tunjangan Rumah Dinas
Anggota DPR Bisa Cicil Rumah Pakai Tunjangan Rumah Dinas

Tunjangan itu akan masuk dalam komponen gaji tiap bulan semua anggota.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Nadiem Makarim dan Menteri PPPA Tak Hadiri Sidang Kabinet di IKN
Ini Alasan Nadiem Makarim dan Menteri PPPA Tak Hadiri Sidang Kabinet di IKN

Jokowi menyampaikan tak semua negara mampu membangun ibu kota dari nol.

Baca Selengkapnya
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan, Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas Kamar Mandi
Potret Miris Pendidikan, Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas Kamar Mandi

Kondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.

Baca Selengkapnya
DPR Usul Rumah Dinas Ditiadakan dan Penggantian dengan Uang, Menteri PUPR Respons Begini
DPR Usul Rumah Dinas Ditiadakan dan Penggantian dengan Uang, Menteri PUPR Respons Begini

Anggota DPR akan mendapatkan tunjangan perumahan yang mulai berlaku sejak mereka dilantik sebagai anggota dewan terpilih pada 1 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya