Ribut & konflik para jenderal polisi sudah ada sejak Kapolri pertama
Merdeka.com - Sepekan terakhir Korps Bhayangkara dirundung banyak masalah. Di dalam internal kepolisian itu terjadi mutasi jabatan para perwira tinggi secara tiba-tiba.
Dimulai dari Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan menjadi calon kapolri tunggal pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lalu Kapolri Jenderal Sutarman dinonaktifkan sebelum masa pensiunnya habis. Sampai pada Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Komjen Suhardi Alius yang diganti secara diam-diam oleh Sespimti Irjen Budi Waseso dengan alasan yang tak jelas.
Konflik senyap di internal kepolisian itu hingga kini belum berakhir. Banyak kabar beredar bahwa di Mabes Polri terjadi jegal-menjegal antar perwira tinggi. Ada yang tak suka dengan pencalonan ini dan itu, ada pula yang menuding bahwa di dalam tubuh Mabes Polri ada sosok pengkhianat.
-
Kapan Jenderal Soekanto menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa Kapolri tersingkat? Kapolri dengan masa jabatan tersingkat ada Chairuddin Ismail.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Rupanya konflik di dalam Korps Bhayangkara tak cuma terjadi sekali ini saja. Sejak era Kapolri pertama Soekanto Tjokrodiatmodjo, sudah ada perseteruan besar di dalamnya.
Dikutip dari buku 'Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan', diceritakan pada zaman Kapolri pertama, sudah banyak para perwira-perwira tinggi polisi yang ingin melengserkan Kapolri Soekanto Tjokrodiatmodjo.
Hoegeng bercerita bahwa Soekarno Djojonegoro mengajak perwira-perwira lain mendesak Presiden Soekarno agar Soekanto diberhentikan dari jabatan Kapolri karena dianggap cuma asyik dengan ilmu kebatinan.
Selain masalah kebatinan, rupanya para perwira pada saat itu tak setuju dengan rencana Soekanto yang ingin melakukan retooling (pembersihan) di dalam internal kepolisian agar kinerjanya dianggap lebih efisien dan semakin produktif.
Dikutip dari buku 'Konflik dan Integritas TNI AD', kemudian pada 14 Desember 1959 Kapolri Soekanto mengecam perlawanan dari anak-anak buahnya itu. Soekanto menganggap pembangkangan itu sebagai bentuk penyelewengan dan justru akan memecah tubuh Polri.
Namun ternyata Presiden Soekarno malah menyalahkan cara berpikir dan langkah-langkah yang sudah diambil Kapolri Soekanto. Akhirnya pada 17 Desember 1959 Soekanto diberhentikan Presiden Soekarno dari jabatan Kapolri.
Singkat cerita, pada tahun 1962 resolusi para perwira polisi itu diterima. Presiden Soekarno pun menunjuk Soekarno Djojonegoro menjadi Kapolri kedua (pada saat itu bernama Kepala Kepolisian Negara). Soekarno Djojonegoro sekaligus diresmikan jabatannya menjadi Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian (Men Pangak).
Pada era kapolri sekarang, banyak pihak yang berspekulasi bahwa penunjukan calon kapolri Komjen Budi Gunawan karena adanya banyak intervensi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal Komjen Budi Gunawan sudah ditetapkan tersangka kasus gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Walau begitu, para elite di Senayan tetap memproses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pada Budi Gunawan beberapa waktu lalu. Hasilnya, Komisi III DPR menyetujui Budi Gunawan diangkat menjadi Kapolri baru pilihan Presiden Jokowi.
Hingga kini jabatan kapolri masih dipegang sementara oleh Wakapolri Badrodin Haiti yang diberi jabatan resmi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri. Badrodin akan menjadi Plt Kapolri sampai proses hukum Budi Gunawan selesai.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSepanjang sejarah Indonesia ternyata ada Kapolri yang dijabat dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaBerikut empat anggota kepolisian yang masih berpangkat Kombes teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal polisi bagian dari eks Korps Combatan Polri.
Baca SelengkapnyaCak Imin membandingkan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RI ke-2 Soeharto.
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaDari delapan perwira tinggi yang dilantik, ada jenderal bintang dua yang ternyata teman seangkatan Kapolri waktu pendidikan di Akpol.
Baca SelengkapnyaInilah sosok polisi pemilik balok 3 di pundak yang kini bertabur bintang dan paling disegani di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaFaldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaIrjen Yudhiawan Wibisono sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sulut.
Baca Selengkapnya