Saat dibawa ke RS, bayi yang lahir di Merpati tubuhnya membiru

Merdeka.com - Bayi pasangan Rudy Hamjah (35) dan Harmani (33) yang lahir di pesawat Merpati saat perjalanan menuju bandara Sultan Hasanuddin, Makassar meninggal di Rumah Sakit Ibu dan Anak Catherina Boot. Sebelum dirawat, tubuh bayi sudah dalam keadaan membiru.

Dr Robert yang menangani bayi itu mengatakan, anak warga asal Desa Minasa Baji, Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel dinyatakan meninggal sekitar pukul 22.30 WITA. Sebelum dirujuk ke RS Catherina Boot, bayi itu sempat dibawa ke RSUD Daya.

Sebelum menjalani perawatan, bayi diketahui menderita hipotermia dan kondisinya buruk. "Sebelum dirawat tubuh bayi membiru, suhu badan hanya 34 derajat dengan berat 1,8 kg," kata Robert.

Sebelum meninggal, tim dokter yang merawat sudah berusaha memberikan pertolongan, namun kondisinya terus memburuk sehari setelah dirujuk dari RSUD Daya pada Minggu Minggu (6/1) malam.

"Bayi lahir prematur dan kurang sehat, umur kandungan hanya tujuh bulan," ujarnya.

Seperti diberitakan, kru pesawat Merpati dengan nomor MZ 845 membantu proses persalinan Harmani di atas pesawat yang bertolak dari Timika menuju Makassar. Harmani pun akhirnya melahirkan bayi perempuan di atas ketinggian 10 ribu meter.

Bayi yang belum diberi nama tersebut langsung dibawa menuju ke RSUD Daya sebelum dirujuk menuju RSIA Catherine Booth, begitu pesawat berhasil mendarat di Makassar, Sulawesi Selatan. Namun nahas, bayi prematur tersebut tidak bisa bertahan lama. Bayi tersebut meninggal di RS Catherine Booth.

Captain Firman A Hutapea mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya bayi itu. "Kami juga sudah mengucapkan belasungkawa kepada sang Ibu," terangnya. (mdk/cob)