Sampai di mana tim pemindahan ibu kota bekerja?
Merdeka.com - Kemarin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sempat mempertimbangkan usulan pemindahan ibu kota dari Jakarta. Terlebih, usulan tersebut sudah muncul di berbagai media dan selalu menjadi pokok bahasan dalam berbagai diskusi.
"Empat hingga lima tahun lalu diam-diam saya memikirkan sudah saatnya Indonesia membangun pusat pemerintahan yang baru di luar Jakarta. Waktu itu muncul debat dan wacana," kata SBY dalam rilis yang dikirim di sela-sela kunjungan ke St Petersburg, Rusia, Sabtu (7/9) seperti dilansir Rusia.
Usulan pemindahan ibu kota memang sempat mencuat beberapa tahun terakhir ini. Bahkan beberapa akademisi telah membentuk sebuah tim kecil untuk mengkaji dan menyuarakan usulan pemindahan ibu kota ini, yakni tim 'Visi Indonesia 2033'.
-
Kapan Sukarno ungkapkan gagasan memindahkan ibukota? Wacana ini Sukarno ungkapkan sendiri pada hari peringatan ulang tahun Jakarta ke 437 pada tanggal 22 Juni 1964.
-
Kapan Sri Sultan HB I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
-
Kenapa ibu kota Kesultanan Siak dipindahkan? Faktor utama dari proses pindahnya ibu kota ini adanya kebijakan ekonomi dan politik yang berkembang di wilayah Riau.
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Bagaimana rencana pemindahan ibukota gagal? Gagalnya gagasan ini diterapkan karena tiga alasan. Pertama, fasilitas dan aksesibilitas yang terbatas, terutama untuk mendukung acara-acara nasional dan kenegaraan yang diprioritaskan oleh Sukarno saat itu, seperti Asian Games (1962), Ganefo (Games of The New Emerging Forces) (1963), dan Konferensi Wartawan Asia Afrika (1963).
-
Kenapa Sri Sultan HB I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
Tim ini bentuk oleh lima ilmuan, tujuannya terus menyuarakan pemindahan ibu kota ke luar Jawa. Anggota tim ini adalah Andrinof A Chaniago, Ahmad Erani Yustika, Mohammad Jehansyah Siregar, Tata Mustasya Pasha dan Ian Suherlan.
Lalu bagaimana kinerja tim ini kini? Andrinof mengatakan, sampai kini tim ini masih ada, belum akan membuyarkan diri selama rekomendasi pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Jawa direalisasikan. "Meskipun dicuekin atau tidak, kita tidak akan mundur," kata Andrinof, saat dihubungi merdeka.com, Senin (10/9) malam.
Menurut dia, tim ini sudah membuat rekomendasi pemindahan ibu kota ke Kalimantan sejak tiga tahun lalu. Berbagai pertimbangan untung rugi juga sudah dipaparkan ke pemerintah, termasuk ke publik lewat media dan diskusi-diskusi ke daerah-daerah.
Pertimbangan-pertimbangan itu misalnya, kondisi Jawa kini semakin padat penduduk, daya dukung alam tak memadai walaupun disiapkan teknologi transportasi, lingkungan bagus, tapi daya dukungan tak memadai, karena beban pulau jawa sudah berat. Apalagi lahan pertanian berkurang terus, mencapai 40-60 hektare.
"Kenapa Kalimantan? Karena kita ingin membangun Indonesia. Di mulai dengan kalimantan. Kalimantan wilayahnya sangat luas, tidak sebanding dengan jumlah penduduk, hanya 6 persen penduduknya dari populasi seluruh Indonesia, sementara luas wilayahnya mencapai 30 persen dari total luas wilayah Indonesia," ujarnya.
Posisi Kalimantan juga strategis karena berada di tengah-tengah. Menurut dia, ibu kota nanti tidak harus di Palangkaraya, tapi di daerah-daerah lain Kalimantan tidak apa-apa. Namun demikian dia tidak merinci kota-kota mana saja yang direkomendasikan oleh tim.
Sementara soal biaya, dia melanjutkan, tim sudah menghitung segala kemungkinan, tapi biayanya tidak mahal. "Kalau dibilang biayanya mahal, endak, endak benar itu. Tim ini sudah menghitung semuanya," ujarnya.
Kenapa tidak segera direalisasikan? Andrinof menjawab tidak tahu. "Saya tidak ngerti, kenapa pemerintah ga serius. Problemnya ini cuma di pemerintah saja. SBY cuma reaksioner saja menyikapi isu strategis pemindahan ibu kota. Karena heboh macet, banjir dan lain-lain," terangnya.
Selebihnya SBY tidak serius menindaklanjuti rekomendasi atau wacana yang telah diusulkan oleh tim ini. "Jadi menurut saya, ini hanya masalah gaya kepemimpinan yang bermasalah. Kalau SBY serius, sejak tiga tahun lalu mestinya sudah ditindaklanjuti."
Namun demikian, dia mengatakan akan terus menyuarakan pemindahan ibu kota ini. Tim akan terus menyuarakannya ke daerah-daerah, kota-kota lain. "Kita ga mikirin mentok atau tidak. Kalau pemerintahnya seperti ini, ya tetap akan saya suarakan terus. Ke daerah-daerah, kota-kota dan lain-lain," tuturnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akhirnya setelah bertahun-tahun studi, Jokowi memutuskan ibu kota negara akan pindah.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR terus mengejar pembangunan IKN sebelum fasilitasnya dipakai untuk mengatur pemerintahan.
Baca SelengkapnyaFase Groundbreaking tahap III ini sendiri rencananya akan berlangsung pada 20-21 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPrabowo bertekad untuk melanjutkan seluruh tahap pembangunan IKN yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi hingga seluruh fase selesai.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, nyatanya bangunan Istana Negara dan Istana Garuda sudah dapat digunakan untuk acara-acara.
Baca SelengkapnyaIstana menyebut pemindahan pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dilakukan setelah IKN bisa berfungsi sebagai ibu kota politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, untuk pindah ke IKN diperlukan kesiapan seperti rumah sakit, pendidikan, hingga logistik.
Baca SelengkapnyaRencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan keppres tersebut bukan hanya menyangkut administrasi saja, namun juga harus dilihat kesiapan di lapangan.
Baca SelengkapnyaAdapun PNS yang pindah pertama nantinya dari 37 Kementerian/Lembaga (K/L).
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyeknya.
Baca Selengkapnya