Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satgas Covid-19: Bapak Presiden Tekankan Pentingnya Data dalam Setiap Kebijakan

Satgas Covid-19: Bapak Presiden Tekankan Pentingnya Data dalam Setiap Kebijakan Kepala BNPB Doni Monardo di Rapat komisi VIII. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menilai hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) soal perilaku kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19 sebagai dasar menentukan kebijakan strategis.

"Dalam berbagai kesempatan Bapak Presiden menekankan pentingnya data, dan setiap kebijakan yang dilakukan harus berdasarkan data, berdasarkan kajian dan juga survei," katanya pada kesempatan diskusi virtual, Senin (28/9).

Menurutnya, hasil survei terkait perilaku masyarakat di masa Pandemi Covid-19 sangatlah strategis. Lantaran penyebaran Covid-19 yang disebarkan oleh manusia memiliki perbedaan dengan virus seperti flu burung dan flu babi yang perantaranya melalui hewan.

Oleh sebab itu, Doni menyampaikan, dari hasil survei ini, Satgas bisa mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan masyarakat terhadap ancaman Covid-19.

"Maka kita harus mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman masyarakat terhadap virus ini. Dan kira-kira apa saja yang menjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan ketentuan terhadap suatu protokol kesehatan," jelasnya.

Masyarakat Garda Terdepan Pencegahan Covid-19

Lebih lanjut, Doni mengatakan bahwa penanganan pandemi Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan tenaga medis, aspek kesehatan, maupun aspek medis semata. Karena penanganan Covid-19 adalah operasi kesehatan.

"Karena apa yang kita kerjakan saat ini bukanlah semata-mata operasi medis atau operasi kesehatan. Tetapi lebih cenderung kepada operasi kemanusiaan,” katanya.

"Maksudnya adalah menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan sebagai ujung tombak dalam pencegahan. Karena kalau tidak ada upaya maksimal dalam proses upaya pencegahan. Maka RS akan banyak terisi pasien Covid-19," tambahnya.

Atas hal itu, Doni menegaskan dalam penanganan Covid-19 posisi tenaga kesehatan adalah benteng terakhir. Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dengan baik supaya dapat memutus mata rantai Covid-19.

"Yang diminta itu (patuhi protokol kesehatan) tidaklah sebanding dengan pengorbanan para dokter, para pejuang kemanusiaan termasuk juga para perawat, yang menghabiskan waktunya bersama pasien Covid. Yang sudah pasti mereka memiliki risiko yang sangat besar,” jelasnya.

Hasil Survei BPS

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19. Sebanyak 92 persen masyarakat mematuhi protokol kesehatan terkait penggunaan masker.

Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto menjelaskan survei ini dilakukan secara daring sejak 7- 14 September. Dengan jumlah responden sebanyak 90.967 orang.

Terbagi dalam 45 persen laki-laki dan 55 persen perempuan yang didominasi 69 persen responden berusia 45 tahun ke bawah. Kemudian, 61 persen berpendidikan lulusan perguruan tinggi mulai D1 sampai S3.

"Hasilnya, masyarakat yang mematuhi penggunaan masker itu sebanyak 92 persen, ini kabar yang menggembirakan," ujar Suhariyanto dalam diskusi virtual, Senin (28/9).

Lebih lanjut, terkait data memakai hand sanitizer 77,71 persen, cuci tangan selama 20 detik 75,38 persen, hindari jabat tangan 81,85 persen, hindari kerumunan 76,69 persen, dan jaga jarak 73,54 persen.

"Jika dibandingkan dengan hasil survei pada April lalu, persentase kepatuhan masyarakat memakai masker meningkat 8 persen. Tetapi persentase yang mencuci tangan dan menjaga jarak mengalami penurunan," tuturnya.

Atas hal itu, Suhariyanto menilai bahwa ke depan seluruh pihak harus memulai untuk melakukan sosialisasi terhadap pelaksanaan 3M yakni, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Penerapan 3M itu haruslah paralel karena pakai masker tanpa jaga jarak tidak ada gunanya juga," tuturnya.

Alasan Masyarakat Tak Patuh Protokol Kesehatan

Selain kepatuhan, Suhariyanto juga menyampaikan alasan masyarakat tak patuhi protokol kesehatan. Lebih banyak menilai, karena tidak adanya sanksi yang tegas.

"Lebih dari setengah responden sekitar 55 persen berpendapat bahwa tidak ada sanksi menjadi alasan utama tidak menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Kemudian, 39 persen menjawab karena tidak adanya kejadian Covid-19 di lingkungannya, lalu 33 persen merasa sulit bila harus menerapkan protokol kesehatan dalam bekerja.

Sedangkan, 23 persen menilai harga masker hand sanitizer, dan APD mahal, 21 persen akibat mengikuti orang lain, dan 19 persen karena faktor aparat atau pimpinan yang tidak memberikan contoh.

"Jadi walau sekarang pemerintah telah menetapkan sanksi, tetapi ke depan sepertinya sanksi perlu dipertegas lagi," sarannya. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru

Sejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.

Baca Selengkapnya
10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi
10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi

Sejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet Meningkat, Puan Minta Pemerintah Siapkan Proteksi Maksimal Bagi Rakyat
Kasus Cacar Monyet Meningkat, Puan Minta Pemerintah Siapkan Proteksi Maksimal Bagi Rakyat

Mengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.

Baca Selengkapnya
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi

Virus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.

Baca Selengkapnya