Satori Blak-blakan soal Semua Anggota Komisi XI DPR Dapat Dana CSR BI
Kendati demikian, dia menegaskan tidak ada uang suap dalam dana CSR BI.

Anggota DPR RI Fraksi NasDem Satori, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (27/12). Dia diperiksa atas kasus dugaan korupsi corporate social responsibility atau CSR di Bank Indonesia (BI).
Saat ditanyai terkait bentuk program CSR BI tersebut, Satori mengaku, uang CSR tersebut digunakan untuk kegiatan sosialiasi di daerah pemilihannya (Dapil).
"Programnya? Programnya kegiatan untuk sosialisasi di dapil," kata Satori, kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12).
Lebih lanjut, Satori menjelaskan dana CSR BI untuk program di dapil akan mengalir melalui yayasan. Dia juga menyebut semua anggota Komisi XI DPR menerima program tersebut.
"Semuanya sih, semua anggota Komisi XI programnya itu dapat. Bukan, bukan kita aja," ungkapnya.
Kendati demikian, dia menegaskan tidak ada uang suap dalam dana CSR BI. Satori pun berjanji akan mengikuti semua proses yang ada secara kooperatif.
"Nggak ada, nggak ada uang suap itu," ujar Satori.
"Kita sebagai warga negara mengikuti tetap prosedur yang akan dilakukan oleh penyidik. Insya Allah saya akan kooperatif," pungkasnya.
KPK Periksa 2 Anggota DPR
Diketahui, KPK memeriksa dua anggota DPR RI, Heri Gunawan (HG) dan Satori (ST), terkait kasus dugaan korupsi CSR di BI.
Satori mulai diperiksa pada Jumat pukul 13.19 WIB. Sedangkan Heri Gunawan mulai diperiksa pukul 12.56 WIB.
Jubir KPK Tessa Mahardhika mengatakan, pihaknya memanggil dua orang tersebut sebagai saksi kasus dugaan korupsi dana CSR BI. Sebab, Penyidikan kasus korupsi CSR di BI saat ini tengah digencarkan KPK.
Bahkan, Tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di Bank Indonesia pada Senin (16/12) malam. Salah satu lokasi yang digeledah ialah ruang kerja Gubernur Bank Indonesia.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Rudi Setiawan mengatakan ada sejumlah bukti yang disita penyidik KPK dari kegiatan tersebut. Bukti itu mulai dokumen hingga barang elektronik.
"Beberapa dokumen kita temukan, beberapa barang-barang alat bukti elektronik kita juga amankan. Dokumen terkait berapa besaran CSR-nya, siapa-siapa yang menerima dan sebagainya tentunya itu yang kita cari," katanya di gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).