Satu Sapi Dilaporkan Mati karena Antraks, Begini Langkah Pemkab Gunungkidul Cegah Penyebaran
Seekor sapi jenis limousin dilaporkan mati dengan hasil sampel lab terjangkit Antraks.

Kasus Antraks pada hewan ternak kembali ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Seekor sapi jenis limousin dilaporkan mati dengan hasil sampel lab terjangkit Antraks.
Sekda Kabupaten Gunungkidul Sri Suhartanta membenarkan kabar ada temuan sapi mati karena terkena Antraks di wilayahnya. Sri membeberkan selain sapi itu ada beberapa hewan ternak lain yang terpapar Antraks.
"Ada 3 ekor sapi dan 2 ekor kambing. 1 ekor sapi limousin yang mati," kata Sri dalam keterangannya, Selasa (18/2).
Langkah Antisipasi
Sri membeberkan Pemda Gunungkidul telah melakukan langkah-langkah pengendalian untuk mencegah penyebaran Antraks. Sri menyebut sudah ada peraturan daerah (perda) tentang Antraks sehingga upaya penanganan bisa langsung dilakukan.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari merinci laporan matinya seekor sapi ini terjadi pada Rabu (5/2) lalu. Usai ada kabar matinya sapi itu, pihaknya langsung melakukan pengambilan sampel.
Wibawanti menyebut dari hasil sampel diketahui pada Sabtu (15/2) jika sapi itu menunjukkan positif Antraks. Wibawanti membeberkan bahwa saat sapi yang mati itu dibawa oleh pedagang dan dibuang ke lokasi yang tak seharusnya yakni dibuang ke Luweng.
"Untuk langkah pencegahan, kami sudah melakukan penyemprotan disinfektan sebanyak dua kali disekitar lokasi kejadian," tutur Wibawanti.