'Sekelas Kapolri tak boleh ucapkan yang berjasa hanya NU dan Muhammadiyah'
Merdeka.com - Anggota Komisi III dari Fraksi PAN Daeng Muhammad tidak setuju dengan pendapat Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang ormas NU dan Muhammadiyah yang hanya layak didukung lantaran berjasa kepada kemerdekaan Indonesia dan pro-Pancasila. Menurutnya, masih banyak ormas Islam lain yang turut membantu membuat Indonesia merdeka.
"Saya mengkritik pidato Kapolri di depan dua ormas itu NU dan Muhammadiyah, ada Al Irsa, Persis, ada gerakan-gerakan Islam lain juga yang berperan dalam bagaimana memerdekakan republik ini," kata Daeng di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/1).
Daeng menilai pidato Kapolri sebagai politik yang memecah belah. Dia meminta Kapolri lebih bijaksana dan arif dalam menyampaikan pendapat, apalagi menyangkut pergerakan ormas-ormas di era kemerdekaan Indonesia.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Bagaimana Kapolri disapa oleh anggotanya? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Apa yang dilakukan Kapolri saat disapa anggotanya? Bukannya marah, Kapolri justru tertawa lebar usai disapa oleh anggotanya tersebut. Ia bahkan tidak marah meski disapa oleh anggotanya di depan para Jenderal, salah satunya Wakapolri Komjen Agus Andrianto.
-
Kenapa Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Pasca Proklamasi Kemerdekaan, kondisi pemerintahan Indonesia masih belum stabil karena banyaknya gejolak dari dalam maupun luar negeri. Akibat gejolak itu, presiden Ir. Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta serta beberapa tokoh nasionalis lainnya sempat diasingkan ke Pulau Sumatra.
"Pak Kapolri harus arif dalam berpendapat, berargumen apalagi di hadapan publik, ini seperti politik belah bambu buat saya. Perilaku seperti ini tidak boleh dilakukan oleh orang sekelas Kapolri, mengucapkan kata-kata bahwa, yang berjasa adalah dua ormas NU dan Muhammadiyah," tegasnya
Kapolri juga diminta belajar sejarah soal pergerakan ormas-ormas di masa kemerdekaan. "Kapolri harus belajar dari sejarah bukan hanya dua ormas itu, ada ormas yang lain, janganlah ormas umat Islam dipecah-pecah oleh pola seperti ini," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekjen (Majelis Ulama Indonesia) MUI KH Tengku Zulkarnain membuat surat terbuka untuk Kapolri melalui akun Facebooknya terkait pidato tersebut. Zulkarnain menulis surat terbuka tersebut atas nama warga negara Indonesia tertanggal 29 Januari 2018.
Dalam surat terbuka yang dia tulis di Facebook untuk Kapolri bahwa dirinya kecewa terhadap pernyataan Tito yang tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar ormas NU dan Muhammadiyah. Apalagi ada ucapan miring dari Tito terhadap ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah.
Polri melalui Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, video itu merupakan pidato sambutan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberikan sambutan saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan NU di Kantor PBNU, pada 2016 lalu. Menurut dia, untuk menjelaskan soal pidato itu Kapolri bakal melakukan silaturahmi dengan sejumlah pimpinan ormas Islam.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan
Baca SelengkapnyaPernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.
Baca SelengkapnyaBelakangan, muncul isu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku, pertemuan dengan Gus Yahya ini hanya untuk meminta nasihat cara berpolitik dengan santun tanpa harus mencela orang lain.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca Selengkapnya"Jadi nggak boleh merasa kecil, sama-sama punya saham kok, yang beda kan devidennya saja, nah pembagiannya itu dibuat harus proporsional," kata Menag Yaqut.
Baca SelengkapnyaKapolri menyampaikan, agar masyarakat jangan terprovokasi oleh hal-hal yang bisa memecah belah persatuan dalam Pilkada Jawa Tengah 2024
Baca SelengkapnyaMega memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi rakyat.
Baca SelengkapnyaGagasan itu dikatakan Surya Paloh perlu dihormati.
Baca Selengkapnya