Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Sekelas Kapolri tak boleh ucapkan yang berjasa hanya NU dan Muhammadiyah'

'Sekelas Kapolri tak boleh ucapkan yang berjasa hanya NU dan Muhammadiyah' Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Halim PK. ©2016 Merdeka.com/Fikri Faqih

Merdeka.com - Anggota Komisi III dari Fraksi PAN Daeng Muhammad tidak setuju dengan pendapat Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang ormas NU dan Muhammadiyah yang hanya layak didukung lantaran berjasa kepada kemerdekaan Indonesia dan pro-Pancasila. Menurutnya, masih banyak ormas Islam lain yang turut membantu membuat Indonesia merdeka.

"Saya mengkritik pidato Kapolri di depan dua ormas itu NU dan Muhammadiyah, ada Al Irsa, Persis, ada gerakan-gerakan Islam lain juga yang berperan dalam bagaimana memerdekakan republik ini," kata Daeng di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/1).

Daeng menilai pidato Kapolri sebagai politik yang memecah belah. Dia meminta Kapolri lebih bijaksana dan arif dalam menyampaikan pendapat, apalagi menyangkut pergerakan ormas-ormas di era kemerdekaan Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

"Pak Kapolri harus arif dalam berpendapat, berargumen apalagi di hadapan publik, ini seperti politik belah bambu buat saya. Perilaku seperti ini tidak boleh dilakukan oleh orang sekelas Kapolri, mengucapkan kata-kata bahwa, yang berjasa adalah dua ormas NU dan Muhammadiyah," tegasnya

Kapolri juga diminta belajar sejarah soal pergerakan ormas-ormas di masa kemerdekaan. "Kapolri harus belajar dari sejarah bukan hanya dua ormas itu, ada ormas yang lain, janganlah ormas umat Islam dipecah-pecah oleh pola seperti ini," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen (Majelis Ulama Indonesia) MUI KH Tengku Zulkarnain membuat surat terbuka untuk Kapolri melalui akun Facebooknya terkait pidato tersebut. Zulkarnain menulis surat terbuka tersebut atas nama warga negara Indonesia tertanggal 29 Januari 2018.

Dalam surat terbuka yang dia tulis di Facebook untuk Kapolri bahwa dirinya kecewa terhadap pernyataan Tito yang tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar ormas NU dan Muhammadiyah. Apalagi ada ucapan miring dari Tito terhadap ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah.

Polri melalui Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, video itu merupakan pidato sambutan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberikan sambutan saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan NU di Kantor PBNU, pada 2016 lalu. Menurut dia, untuk menjelaskan soal pidato itu Kapolri bakal melakukan silaturahmi dengan sejumlah pimpinan ormas Islam.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali
Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali

Ketua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan

Baca Selengkapnya
Relawan Jokowi Kritik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Soal Pertemuan Megawati dan Jokowi
Relawan Jokowi Kritik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Soal Pertemuan Megawati dan Jokowi

Pernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.

Baca Selengkapnya
Ma'ruf Amin Singgung Ada Kubu Buat Pengurus Tandingan: Itu Bukan Watak Orang Islam
Ma'ruf Amin Singgung Ada Kubu Buat Pengurus Tandingan: Itu Bukan Watak Orang Islam

Belakangan, muncul isu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja

Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ultimatum Keras Luhut dan Ical
VIDEO: Ultimatum Keras Luhut dan Ical "Golkar Jangan Mau Diatur Orang Luar!"

Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Ketum PBNU, Kaesang Minta Nasihat dan Trik Cara Berpolitik Santun
Kunjungi Ketum PBNU, Kaesang Minta Nasihat dan Trik Cara Berpolitik Santun

Kaesang mengaku, pertemuan dengan Gus Yahya ini hanya untuk meminta nasihat cara berpolitik dengan santun tanpa harus mencela orang lain.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU

PBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Umat Kristiani Punya Saham Atas Republik Ini, Jadi Jangan Minder
Menag Yaqut: Umat Kristiani Punya Saham Atas Republik Ini, Jadi Jangan Minder

"Jadi nggak boleh merasa kecil, sama-sama punya saham kok, yang beda kan devidennya saja, nah pembagiannya itu dibuat harus proporsional," kata Menag Yaqut.

Baca Selengkapnya
Kapolri dan Panglima TNI Hadiri Doa Lintas Agama di Semarang
Kapolri dan Panglima TNI Hadiri Doa Lintas Agama di Semarang

Kapolri menyampaikan, agar masyarakat jangan terprovokasi oleh hal-hal yang bisa memecah belah persatuan dalam Pilkada Jawa Tengah 2024

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mega Kecam Aparat: Para Jenderal Tak Berani Lawan ke Depan yang Disuruh Kroco-Kroco
VIDEO: Mega Kecam Aparat: Para Jenderal Tak Berani Lawan ke Depan yang Disuruh Kroco-Kroco

Mega memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi rakyat.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh: Gagasan Pemikiran Negara Ini Republik Bukan Kerajaan
Surya Paloh: Gagasan Pemikiran Negara Ini Republik Bukan Kerajaan

Gagasan itu dikatakan Surya Paloh perlu dihormati.

Baca Selengkapnya