Sekolah di Yahukimo Papua Diliburkan usai Teror KKB
Merdeka.com - Sekolah di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan diliburkan usai teror kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Memang benar kegiatan belajar mengajar, mulai Rabu (15/3) hingga Sabtu (18/3) diliburkan akibat meningkatnya gangguan keamanan di Dekai. Bila situasi benar-benar sudah kembali kondusif, pada Senin (20/3), siswa dapat kembali ke sekolah," kata Bupati Yahukimo Didimus Yahuli di Jayapura, Rabu kemarin. Dikutip dari Antara.
Dia mengakui diambilnya keputusan (kebijakan) itu akibat meningkatnya gangguan keamanan di Yahukimo, khususnya di Dekai beberapa hari terakhir ini.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Siapa yang menyerang sekolah PBB? Serangan tersebut ditujukan ke Sekolah Abu Hussein yang disponsori Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Jabalia, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
-
Apa yang dilakukan KKB di Yigi? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
Ada sekolah dasar (SD) yang dibakar, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah daerah setempat meliburkan siswa.
Sebelumnya, lanjut Didimus, pada Minggu (12/3) dini hari, gedung SD YPK Metanoia Dekai dibakar. Kelompok yang membakar gedung SD tersebut juga menembak pesawat komersial yang mengangkut warga sipil.
"Ini sudah tidak benar, karena di seluruh dunia tidak dibenarkan menembak pesawat komersial yang berisi warga sipil, apalagi bisa saja di antaranya ada sanak keluarga kita sendiri," terangnya.
Ketika ditanya kondisi keamanan di Dekai, Didimus menyebut berangsur kondusif, namun anggota TNI Polri tetap bersiaga.
"Masyarakat diharapkan ikut menjaga Kamtibmas agar keamanan di Dekai kembali kondusif, sehingga aktivitas kembali normal," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbaru, sekolah di kawasan Pegunungan Bintang dibakar pada 12 Juli 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaTeror itu terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 dilakukan oleh anggota KKB Memokon, Jender Siktaop Alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin dan Enos Kakyarmabin.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Seredala, Kilo 2, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Selasa (3/12) pukul 20 Wit.
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaGedung Bagunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Inpres Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, kembali dibakar oleh KKB
Baca SelengkapnyaTNI Polri akan bertindak tegas dengan penegakan hukum terhadap aksi KKB.
Baca SelengkapnyaPembakaran ini dilakukan saat sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada Jumat ini hari.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaKKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKKB yang berhasil dilumpuhkan adalah kelompok Kopi Tua Heluka dan kelompok Yotam Bugiangge
Baca Selengkapnya