Selain air laut, udara kota Balikpapan juga tercemar aroma minyak

Merdeka.com - Selain pencemaran perairan laut, udara kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak pagi tadi sampai siang ini juga ikut tercemar aroma minyak. BPBD kota Balikpapan pun membagikan masker gratis kepada warga.

Aroma minyak tercium cukup mengganggu warga yang sedang joging di kawasan Lapangan Merdeka Jalan Jenderal Sudirman, yang berada tidak begitu jauh dari bibir pantai, yang masuk kawasan Car Free Day (CFD).

Louis Devung, warga Balikpapan mengatakan, setelah Sabtu (31/3) kemarin tercium aroma minyak seperti minyak solar, sejak pagi sampai siang ini malah tercium aroma minyak bensin.

"Dari pagi waktu saya pergi ke gereja di daerah Gunung Malang dengan istri saya, aromanya bau bensin. Meski bau sekarang tidak sekuat kemarin, tapi udara masih saja bau minyak," kata Louis, kepada merdeka.com, Minggu (1/4).

Sementara warga Balikpapan lainnya, Sophie, warga Jalan Pangeran Antasari Gunung Kawi juga mencium aroma serupa di udara sekitar rumahnya. Padahal, rumahnya berada cukup jauh dari laut. "Balikpapan masih parah polusinya. Ini masih keciuman bau minyak tanah. Padahal rumah saya radiusnya lumayan jauh (dari pantai)," kata Sophie.

Menurut Sophie, udara yang tercemar saat ini, mirip aroma minyak di bengkel sepeda motor. "Baunya sepertinya sama saja dengan bau di bengkel. Entah itu jenis minyak apa ya," sebut Sophie.

Polusi udara yang menyelimuti sebagian besar udara kota Balikpapan sejak kemarin, membuat petugas berinisiatif membagikan masker gratis kepada warga Balikpapan, diantaranya di sekitar pantai.

"Tadi malam, kita tanya ke sejumlah warga ada dari Pertamina bagi-bagi masker. Pagi tadi, kami bagi-bagi masker juga ke warga sekitar pelabuhan Semayang, dan juga ke warga Kampung Baru," kata petugas BPBD Kota Balikpapan, Hendro, dikonfirmasi merdeka.com

"Masih, kalau aroma minyak itu dari pagi sampai sekarang, masih tercium," tambahnya.

Tidak hanya di Balikpapan, bagi-bagi masker juga dilakukan petugas kepada warga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) oleh BPBD setempat, sejak Sabtu (31/3) malam. Padahal, lokasi PPU berada seberang laut dari kota Balikpapan, dan dijangkau menggunakan kapal feri.

Kobaran api di perairan laut Balikpapan yang tercemar minyak, terjadi menewaskan 2 orang nelayan. Selain itu, tidak kurang 20 WNA dievakuasi, di mana salah satunya luka bakar. Polisi menyebut kesemuanya adalah WN Tiongkok, dan kapal berasal dari China. Kesemua WN Tiongkok, dirawat di RS Pertamina di Balikpapan.

Kedua korban tewas itu adalah Imam (42), warga Balikpapan Barat dan Wahyu Gusti Anggoro (27). Diperlukan waktu bagi Basarnas untuk mengklarifikasi dan memastikan identitas keduanya, yang diketahui adalah pemancing. (mdk/rzk)