Selidiki Speedboat Terbakar yang Tewaskan Cagub Maluku Utara, Polisi Periksa 18 Saksi
Mereka yang diperiksa yakni ABK, beberapa penumpang selamat, masyarakat sekitar lokasi kejadian, dan otoritas pelabuhan.
Polda Maluku Utara (Malut) bersama Satreskrim Polres Pulau Taliabu memeriksa 18 saksi terkait kasus terbakarnya speedboat yang menewaskan enam orang. Salah satu yang meninggal dunia yakni Calon Gubernur (Cagub) Malut Benny Laos.
"Jadi saat ini kan sudah 18 orang diperiksa sebagai saksi," kata Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Bambang Suharyono saat dihubungi, Selasa (15/10).
Bambang menyebut, mereka yang diperiksa itu yakni anak buah kapal (ABK), beberapa penumpang yang selamat, masyarakat sekitar lokasi kejadian, dan otoritas pelabuhan, baik di Ternate maupun Taliabu.
"Termasuk dari keterangan bahwa itu anggota Polri maupun dari saksi-saksi yang lain. Nanti semua akan dijadikan sebagai bahan pendalaman lebih lanjut," sebutnya.
Terkait kasus tersebut, dirinya belum bisa menyebutkan secara pasti terkait penyebab kebakaran speedboat tersebut. Karena, hingga kini masih terus dilakukan penyelidikan.
"Ya, sementara masih proses ya, masih proses penyelidikan. Kita belum bisa menyimpulkan, tidak boleh berasumsi-asumsi, nanti menunggu hasil daripada pemeriksaan ini," pungkasnya.
KNKT Selidiki Penyebab Kebakaran Speedboat
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diterjunkan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan speedboat yang ditumpangi calon Benny Laos di Pulau Taliabu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Basarnas.
"Kecelakaan Maluku Utara itu sudah kami koordinasikan dengan Basarnas. Nomor 1 adalah bagaimana melakukan penyelamatan," ujarnya di Klaten, Minggu (13/10).
Dikatakan Budi, meski pada kecelakaan tersebut, ada beberapa penumpang yang selamat, namun demikian ada sebagian yang meninggal dunia.
"Kami akan turunkan KNKT bekerjasama dengan kepolisian agar mengetahui sebab-sebab kecelakaan," ungkap dia.
Peristiwa terbakarnya kapal itu, lanjut Budi bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.