Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Semburan lumpur mirip Lapindo juga terjadi di Muarojambi

Semburan lumpur mirip Lapindo juga terjadi di Muarojambi Semburan Lumpur. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Semburan lumpur seperti kejadian lumpur Lapindo terjadi di atas lahan eks Taman Setiti yang luasnya mencapai satu hektare. Lahan tersebut adalah bekas pekerjaan seismik (peledakan) sumber minyak oleh PT Elnusa di Desa Muaro Pijoan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi

Semburan tersebut muncul akibat adanya kegiatan seismuk yang dilakukan oleh PT Elnusa. Lumpur bercampur air tersebut juga mengalir ke Sungai Pijoan yang alirannya mencapai ke Sungai Batanghari, Jambi.

Akibat aliran lumpur itu, produksi batu bata masyarakat setempat menjadi terganggu, warga mengkhawatirkan ada efek lain, terutama air bersih dan kesehatan.

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus saat meninjau lokasi pada Jumat (10/10) menyatakan akan memanggil PT Elnusa terkait munculnya semburan lumpur di Desa Muaro Pijoan itu.

"Saya akan panggil Elnusa, sebagai perusahaan yang melaksanakan ekplorasi, mengapa mereka lambat menangani, itu yang akan kita tanya," katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin (13/10).

Gubernur sempat menyesalkan pihak perusahaan yang berjanji akan menyelesaikan permasalahan setelah lebaran, tapi sampai sekarang belum dilakukan, sementara komunikasi dengan Pertamina juga lambat.

Namun, Pertamina sudah berjanji akan menurunkan petugasnya dari Jakarta untuk turun ke lapangan (lokasi) dan tim Pertamina EP akan segera menutup lubang dengan semen.

Media Relation Pertamina EP, Panji melalui rilisnya, Senin menyebutkan, bahwa lubang air akibat seismik yang menyemburkan lumpur berhasil ditutup dan dihentikan pada Sabtu sore (11/10).

Penutupan lubang dengan cara dicor semen itu dilakukan oleh tim Pertamina EP Field Jambi yang turun ke lokasi setelah mendapat laporan.

"Berdasarkan pantauan hingga kini tidak ada lagi air yang keluar dari lubang tersebut, dan tim Pertamina EP akan terus memantau," kata Panji.

Sementara itu, Kepala Desa Muaro Pijoan, M Dhani ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa lubang yang mengeluarkan air bercampur lumpur akibat aktivitas seismik di eks Taman Setiti sudah ditutup dengan cara dicor semen.

Kondisi terakhir, air dan lumpur sudah dikeringkan, setelah itu ditimbun dengan batu dan dicor dengan semen oleh tim Pertamina EP.

"Kita lihat saja nanti, mudah-mudahan air bercampur lumpur itu tidak mengalir lagi," katanya.

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Muarojambi, katanya, juga telah mengambil sampel lumpur yang mengalir di Desa Muaro Pijoan, Kecamatan Jaluko itu.

"Dampak lingkungannya masih harus dicek di laboratorium oleh Pertamina," kata Kepala KLH Muarojambi, A Gani.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Ketahui Sejarah Lumpur Lapindo Sidoarjo Beserta Penyebab & Dampaknya bagi Sekitar
Ketahui Sejarah Lumpur Lapindo Sidoarjo Beserta Penyebab & Dampaknya bagi Sekitar

Berikut sejarah lumpur Lapindo Sidoarjo beserta penyebab dan dampaknya bagi sekitar.

Baca Selengkapnya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Baca Selengkapnya
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.

Baca Selengkapnya
Tebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Tebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah

Tebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah

Baca Selengkapnya
FOTO: Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Pengerukan Lumpur di Kali Ciliwung Terus Dikebut
FOTO: Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Pengerukan Lumpur di Kali Ciliwung Terus Dikebut

Ancaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.

Baca Selengkapnya
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu

Anak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.

Baca Selengkapnya
Terseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas
Terseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas

Warga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta

Pemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Banjir Kiriman di Kebon Pala Mulai Surut
FOTO: Kondisi Banjir Kiriman di Kebon Pala Mulai Surut

Permukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.

Baca Selengkapnya
Melihat dari Dekat Bledug Anak Kesongo Blora, Terbentuk dari Tekanan Perut Bumi
Melihat dari Dekat Bledug Anak Kesongo Blora, Terbentuk dari Tekanan Perut Bumi

Bukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.

Baca Selengkapnya