Sempat Diisolasi, Pasien Diduga Terinfeksi Corona Ternyata Radang Paru-Paru
Merdeka.com - Sempat diduga terinfeksi virus Corona dan menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, TH (62) ternyata hanya mengidap radang paru-paru akut (pneumonia). Warga diimbau tak perlu panik dengan isu yang berkembang saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini mengatakan, diagnosa itu berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Kesehatan RI. Pasien tersebut dinyatakan negatif Corona.
"Alhamdulillah hasilnya negatif. Kami tegaskan, sudah pasti bapak ini (pasien) tidak terinfeksi Corona," ungkap Lesty, Senin (24/2).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Dijelaskannya, pemeriksaan sampel dilakukan dua kali. Sampel pertama pada 17 Februari dan hasilnya keluar 20 Februari. Sesuai prosedur, pengambilan sampel kembali dilakukan sehari kemudian dan hasilnya baru diterima hari ini.
"Sekali lagi, syukur Alhamdulillah negatif," ujarnya.
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSMH Palembang dr Zen Ahmad menjelaskan, pasien didiagnosa mengidap radang paru-paru akut atau pneumonia. Diagnosis ini sama dengan prediksi tim medis saat pertama kali pasien dirujuk.
"Pasien mengidap radang paru-paru akut dan bakteri biasa atau bahasa kerennya pneumonia," terangnya.
Menurut dia, pasien masih dirawat di ruang isolasi. Kondisi kesehatannya sudah stabil dan kemungkinan akan dipulangkan.
"Stabil, temperatur normal, sudah makan, bercengkerama. Besok tim akan rapat menindaklanjuti hasil ini, kalau stabil bisa dipulangkan dan tidak perlu pindah ruangan," kata dia.
Zen mengimbau masyarakat tidak terlalu panik dengan penyebaran virus itu di Sumsel. Hanya saja, perlu diwaspadai dan menghindari bepergian ke negara-negara yang ditetapkan terjangkit.
"Jangan panik, asal kita menjaga hidup sehat," imbaunya.
Diketahui, seorang warga harus menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang karena diduga suspek virus Corona. Tim medis tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk kepastiannya.
Kabar ini dibenarkan Kepala Humas RSMH Palembang Suhaimi, Senin (17/2). Informasi yang diterimanya dari petugas piket dan tim PIE RSMH, pasien laki-laki berinisial TH dirujuk dari RS RK Charitas Palembang. Pasien diketahui baru saja pulang ke Palembang setelah bepergian ke Malaysia pada 11-15 Februari 2020.
"Dengan diagnosa Febris, suspek Pneumonia dd suspek Covid. Batuk (+/positif), dahak (+/positif), sesak napas (+/positif), GCS 15," ungkap Suhaimi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca SelengkapnyaKemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca Selengkapnya