Sempat Jadi DPO, Perusak Kantor Pengadilan Negeri Bulukumba Menyerahkan Diri
Merdeka.com - Irwan, salah seorang pelaku perusakan kantor Pengadilan Negeri (PN) Bulukumba, Sulsel, Selasa (11/6) lalu, akhirnya menyerahkan diri, Kamis malam (13/6).
Dia sempat jadi DPO Polres Bulukumba karena melarikan diri usai kejadian tersebut. Padahal pelaku dalam kondisi terluka kena tembak polisi yang menangani keributan usai sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa berinisial LM.
"Irwan salah seorang pelaku dari massa yang mengamuk dan hendak melukai terdakwa, menyerang petugas sempat jadi DPO. Tapi sudah menyerahkan diri semalam. Saat kejadian, dia bawa badik," kata Kapolres Bulukumba, AKBP Syamsu Ridwan yang dikonfirmasi, Jumat, (14/6).
-
Apa yang terjadi pada polisi itu? Briptu RWD sempat mejalani perawatan medis di ruangan ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto karena menderita luka bakar 96 persen. Namun, nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (9/6) pukul 12.55 Wib.
-
Apa yang terjadi pada polwan itu setelah kejadian? Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kombes Pol Dirmanto juga menerangkan kondisi terkini Briptu FN sedang mengalami trauma berat. Ia bahkan disebut sempat meminta maaf pada sang suami saat masih hidup.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditembak? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Siapa yang ditangkap polisi? Dua pria itu diketahui berinisial MK dan DN.
Lebih jauh dijelaskan, keributan di kantor pengadilan itu pada Selasa lalu, (11/6). Yang mengamuk itu bukan massa pengunjuk rasa tapi massa yang hendak melakukan aksi balas dendam terhadap LM, terdakwa kasus pembunuhan.
Saat terdakwa yang habis jalani proses persidangan dan akan diangkut dari kantor pengadilan ke Lapas oleh petugas, massa itu merangsek. Mereka ada sekitar 100 orang. Ada yang bawa badik, juga ada yang bawa taji.
Karena tidak berhasil melukai terdakwa yang berada dalam pengawalan petugas, kata Syamsu Ridwan, massa pun mengamuk. Mereka lalu melakukan pengrusakan di kantor pengadilan, melemparnya dengan batu.
"Untuk meredakan keributan massa itu yang sudah berusaha melakukan penyerangan baik ke terdakwa dan petugas, anggota kita pun keluarkan tembakan. Tembakan ketiga mengenai salah seorang pelaku bernama Irwan itu tapi kemudian dia melarikan diri dan kini sudah ada di Polres setelah semalam menyerahkan diri," ujarnya seraya menambahkan, tembakan yang dikeluarkan polisi saat mengamankan keributan di kantor pengadilan itu sudah sesuai prosedur.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ini pernah memiliki senior yang mendoakannya tak jadi Kapolsek Lubuk Batu Jaya saat masih sama-sama Bintara. Namun kini yang terjadi justru sebaliknya.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka bakar 90 persen dan akhirnya meninggal
Baca SelengkapnyaBeruntungnya luka diderita Iptu Rano tidak terlalu parah dan sudah kembali membaik.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu dua pelaku yang masih buron. Mereka telah masuk DPO.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya