Sempat Terjadi Awan Panas Guguran, BPPTKG Sebut Kubah Lava Merapi Stabil
Merdeka.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekam aktivitas Gunung Merapi selama beberapa waktu belakangan. BPPTKG merilis aktivitas Gunung Merapi selama sepekan sejak tanggal 1 hingga 7 Februari 2019.
Dari rilis tersebut diketahui bahwa dalam sepekan terakhir, Gunung Merapi sempat meluncurkan awan panas guguran. Awan panas guguran ini terjadi pada Kamis (7/2) kemarin.
"Awan panas guguran terjadi pada pukul 18.28 WIB. Jarak luncur 2.000 m, Amplitudo 70 mm dan durasi 215 detik. Luncuran awan panas guguran ini mengarah ke Kali Gendol," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/2).
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Kenapa Gunung Marapi dinyatakan berstatus Siaga? Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga) dengan rekomendasi, pertama masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan tidak boleh memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
-
Kapan Gunung Marapi terakhir meletus? Terkini, erupsi terjadi pada hari ini pukul 05.57 WIB.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
Hanik menjelaskan selama sepekan ini, volume kubah lava Gunung Merapi relatif tetap dengan data pada minggu sebelumnya. Dia menyebut jika status Gunung Merapi saat ini masih di level II atau Waspada.
"Kubah lava (Gunung Merapi) saat ini dalam kondisi stabil dengan laju pertumbuhan yang masih relatif rendah. Kedua, aktivitas vulkanik G. Merapi masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkat aktivitas waspada," paparnya.
Dia menerangkan dari data BPPTKG diketahui pula terjadi sejumlah gempa di Gunung Merapi. Berdasarkan catatan BPPTKG, lanjut Hanik, gempa minggu ini lebih tinggi intensitasnya dibandingkan minggu yang lalu.
"Dalam minggu ini kegempaan G. Merapi tercatat 1 kali gempa awan panas (PF), 25 kali gempa Hembusan (DG), 2kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 4kali gempa Fase Banyak (MP), 377 kali gempa guguran (RF), 11 kali gempa Low Frekuensi (LF)dan 7 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dari minggu sebelumnya," jelasnya.
Hanik mengungkapkan jika tak ada perubahan morfologi di Gunung Merapi selama sepekan ini. Dari hasil analisis morfologi berdasarkan foto dari sektor tenggara tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi.
Sedangkan untuk deformasi, lanjut Hanik, tak ada perubahan yang signifikan. Pemantauan deformasi di Gunung Merapi ini menggunakan EDM dan GPS.
"Jarak tunjam EDM di sektor barat dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.044,830 m hingga 4.044,836 m; dan dari BAB ke reflektorRB2 pada kisaran 3.859,102 m hingga 3.859,107. Jarak tunjam EDM di sektor selatan dari KAL ke reflektor RK2 pada kisaran 6.506,940 m hingga 6.506,950 m dan dari KAL ke reflektor RK3 pada kisaran 6.457,874m hingga 6.457,879 m. Baseline GPS Selo – Pasar Bubar berkisar pada 4.259,195 m hingga 4.259,207 m," tutup Hanik.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaGunung marapi saat ini berada Level III (Siaga) dengan rekomendasi tidak berada di radius 4.5 km dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca Selengkapnya