Semringah Jemaah Haji Tiba di Makassar, Tampil Glamor & Berkilau Pakai 180 gram Emas
Tradisi berpenampilan cetar dan bling-bling kerap dilakukan jemaah haji asal Debarkasi Makassar setibanya di Tanah Air.
Sebanyak 393 jemaah haji kloter 1 Debarkasi Makassar tiba di Asrama Haji Sudiang, hari ini Rabu (5/7). Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia.
Semringah Jemaah Haji Tiba di Makassar, Tampil Glamor & Berkilau Pakai 180 gram Emas
Secara keseluruhan, jemaah haji yang berangkat dari Debarkasi Makassar berjumlah 16.888, dengan jumlah jemaah meninggal dunia 22 orang.
Sekretaris Panitia Pelaksanaan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Makassar, Ali Yafid mengatakan, satu jemaah kloter satu yang meninggal dunia atas nama Nurmi Pate Mane (73). Nurmi meninggal dunia di Mina, Arab Saudi. "Akhirnya yang kembali 392 dan satu orang lagi dirawat di klinik Asrama Haji Makassar," ujarnya di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar. Ali mengaku 22 jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi berasal dari Sulsel, Papua, Sulbar, Sultra, Gorontalo, Papua Barat, dan Maluku Utara. Ali menyebut 22 jemaah haji yang wafat dimakamkan di Arab Saudi.
Tradisi Tampil Bling-Bling
Selalu ada cerita menarik di balik kepulangan jemaah asal Debarkasi Makassar. Biasanya, mereka tak lagi memakai seragam batik atau baju putih. Mereka mengenakan baju jubah dengan banyak panyet manik-manik. Atau biasa disebut misbah. Penampilan para jemaah semakin 'waw' dengan ragam perhiasan emas yang mereka pakai. Salah satu jemaah haji asal Makassar, Suarnati Dg Kanang (46) mengaku senang bisa kembali ke Makassar usai menjalankan ibadah haji. Ia mengaku sudah menunggu selama 13 tahun untuk bisa berangkat berhaji.
Terkait penampilannya yang glamor saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, perempuan berusia 46 ini mengaku sudah menyiapkannya sejak berada di pesawat. Bahkan Suarnati mengaku total emas yang terpasang di tubuhnya hampir 180 gram.
"Ada 100 gram saya beli (dari Makkah). Sekitar 80 gram saya bawa (dari Makassar)," ungkapnya.
Suarniati berharap keluarganya bisa menyusul dirinya bisa berhaji. Apalagi, keberangkatan haji kali ini dirinya berangkat sendirian.
"Saya sebelum berangkat sudah diuji. Dua hari sebelum berangkat, saya operasi pengangkatan batu empedu. Selama menjalankan ibadah haji, hasil operasi tidak kambuh. Sakitnya hilang. Sama sekali hilang, bahkan saya tidak merasakan sakit lagi," katanya.
Marlina Effendi juga tampil glamor saat memasuki asrama haji. Dia mengenakan pakaian Misbah berwarna putih dan sejumlah perhiasan emas. Perempuan berusia 46 tahun ini menghabiskan uang hingga Rp50 juta untuk berbelanja di Arab Saudi. Selain membeli emas, dirinya juga membeli sejumlah barang. "Saya habiskan uang sekitar Rp50 juta lebih, untuk belanja dibelikan ceret, panci, emas dan lainnya. Saya tidak sebut berapa gram (emas), tapi sampai puluhan gram. Alhamdulillah," bebernya.
Perempuan asal Kabupaten Sidrap ini mengaku membawa perhiasannya sejak dari Makassar.
"Pakaian ini sengaja dipakai memang adat saya kalau sudah dari Tanah Suci. Perhiasan atau emas separuh bawa dari Indonesia dan separuhnya beli di Tanah Suci," ucapnya.
Sementara Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku senang jemaah haji kloter 1 kembali tiba di Makassar. Dia berharap jemaah bisa mengamalkan ibadahnya. "Saya baca-baca ada perbedaannya haji yang mabrur dengan tidak. Ini bisa dilihat dalam diri, yang pertama harta yang dipakai haji halal. Kedua ikhlas dan sesuai tuntunan Quran dan Sunnah Rasulullah," tuturnya. Selanjutnya, kata Sudirman, jemaah hji banyak amalan-amalan baik dan ibadah-ibadah yang pada waktu melaksanakan haji. Tidak melakukan maksiat pada waktu ihram seperti berdebat dan bertengkar. "Kemudian yang paling penting ini tanda-tanda spesial setelah pulang (berhaji) lebih baik dan bahkan jauh lebih baik daripada sebelumnya," ucapnya. Kontributor: Ihwan Fajar