Seorang siswa tewas terseret ombak saat bermain di Pantai Sendahan

Merdeka.com - Asyik bermain di Pantai Sendahan, Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul tiga orang pelajar asal Semarang, Jawa Tengah digulung ganasnya ombak Pantai Selatan, Sabtu (2/9). Akibat peristiwa ini, seorang siswa bernama Lirik Miftakul Ma'arif tewas terseret ombak.

Ketiga pelajar yang tergulung ombak ini berwisata ke Pantai Sendahan bersama belasan pelajar lain. Saat asyik bermain di pantai, tiba-tiba ombak besar datang dan menggulung ketiga korban.

"Tiga orang dari belasan pelajar itu terseret ombak. Tiga orang yang terseret bernama Aji Nur Hidayat, Angga Saputra dan Lirik Miftakul Ma'arif. Beruntung dua korban berhasil diselamatkan tim SAR," ujar Koordinator Tim SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko Bayu Sagara saat dihubungi, Sabtu (2/9).

Sunu menuturkan jika ketiga pelajar itu berenang dan bermain air terlalu ke tengah. Saat ombak datang, ketiganya terseret ombak.

"Saat korban terseret ombak, rekan-rekannya pun berteriak meminta tolong. Tim SAR dan warga pun kemudian berusaha menyelamatkan korban. Dari tiga orang yang terseret ombak, dua berhasil diselamatkan. Keduanya atas nama Aji Nur Hidayat dan Angga Saputra," ucap Sunu.

Sunu menyampaikan jika seorang korban yaitu Lirik Miftahul Ma'arif yang merupakan warga Graha Aula Ketileng terseret ombak. Tim SAR menerjunkan semua personel untuk mencari Lirik, kata Sunu, korban berhasil ditemukan tetapi dalam kondisi tak bernyawa.

"Dua korban yang selamat tak mengalami luka yang berarti. Sedangkan korban yang meninggal dunia kemudian kita bawa ke RSUD Wonosari dan akan dikirim ke keluarganya," papar Sunu.

Atas kejadian meninggalnya seorang wisatawan karena terseret ombak, Sunu meminta kepada wisatawan yang lain agar mematuhi imbauan dan larangan tim SAR. Imbauan dan larangan dari tim SAR ini kerap tak diperhatikan wisatawan.

"Para wisatawan kerap tak memerhatikan imbauan dan larangan Tim SAR. Wisatawan kerap nekat mandi ke laut padahal sudah dilarang. Akibatnya kejadian wisatawan terseret ombak beberapa kali terjadi. Padahal jika nekat mandi di laut, ombak besar sewaktu-waktu bisa datang. Ini karena ombak Pantai Selatan susah diprediksi," tutup Sunu.