Serangan hewan liar di Gunungkidul kembali terjadi
Merdeka.com - Serangan hewan liar kembali terjadi di Gunungkidul, DIY. Kali ini hewan liar yang mengincar hewan ternak ini melebarkan area perburuan sasarannya hingga wilayah Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. Sebelumnya kasus serangan hewan liar pada hewan ternak cuma terjadi di Kecamatan Tepus, Gunungkidul.
Serangan hewan liar ini sudah sepekan belakangan terjadi. Terakhir terjadi pada Jumat (29/9) kemarin dengan sasaran dua ekor kambing milik Nur Prayitno warga Dusun Melikan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul.
Berdasarkan keterangan dari Nur Prayitno, satu kambing miliknya yang berukuran dewasa mati dalam keadaan habis dimakan hewan liar. Kambing ini hanya menyisakan satu kepala dan empat kaki saja. Sisa badan dimakan oleh hewan liar. Sedangkan seekor kambing lainnya masih dalam keadaan utuh tetapi luka di bagian kaki sebelah kanan belakang.
-
Dimana kambing itu berada? Ada kambing bertanduk 5 yang menggegerkan masyarakat di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
-
Dimana kambing gunung bisa ditemukan? Hewan ini hanya bisa dijumpai di ketinggian hingga 13.000 kaki.
-
Apa ciri khas dari kambing gunung? Hewan ini punya ciri-ciri seperti kambing, tapi ukurannya lebih besar. Bulunya tebal dan warnanya putih.
-
Kenapa kambing itu agresif? Selain tanduk, kambing berwarna putih hitam ini juga memiliki tingkah laku yang berbeda. Hewan ini seringkali agresif, sehingga perlu perlakuan khusus.
-
Kenapa burung nightjar bertelinga besar disebut "pelahap kambing"? Bukan karena burung ini memangsa kambing, tapi nama itu berasal dari keluarga ilmiah burung, Caprimulgidae. Caprimulgus merupakan istilah Latin yang menggabungkan “capra“ yang berarti kambing dan “mulgere“ yang berarti “untuk diperah.“
-
Hewan apa saja yang dikurbankan Dewi Perssik? 'Total ada tiga sapi. Dua sapi di Jember dan satu sapi di sini (Jakarta), juga ada kambing buat Gabriel. Tiga sapi ini atas nama empat orang yaitu aku, mamiku, papiku dan eyang. Yang di Jakarta ini beratnya satu ton,' jelas Depe.
"Saya baru tahu peliharaan saya mati saat akan memberi makan pada Jumat (29/9) pagi. Dari tiga ekor kambing yang ada di kandang, dua ekor mati mengenaskan. Satu kambing yang tidak mati karena tidal saya ikat. Kemungkinan bisa lari dari kandang saat diserang hewan liar," ucap Nur, Sabtu (30/9).
Nur menceritakan jika kemungkinan hewan peliharaannya kemungkinan mati karena dimangsa hewan liar yang berbentuk anjing atau serigala. Pasalnya, satu hewan habis dimakan sedangkan yang satunya ada bekas gigitan di kaki belakang.
"Ya kaget hewan peliharaan saya mati. Baru saya mau kasih makan ternyata malah mati. Sedangkan satunya lagi lari dan ketemu di dekat kandang sapi yang berada tak jauh dari kandang kambing saya," ungkap Nur.
Nur menambahkan jika sepekan terakhir ini serangan hewan liar pada hewan ternak semakin meningkat jumlahnya. Di dusunnya, lanjut Nur, ada empat ekor kambing yang mati karena serangan hewan liar ini.
Terpisah, Kanit Binmas Polsek Rongkop, Aiptu Soeprapto menyampaikan dari laporan yang masuk ke Polsek, sudah ada 12 ekor kambing mati karena serangan hewan liar. Hewan liar ini, sambung Soeprapto, diduga berwujud anjing liar.
"Paska kejadian, Pak Kapolsek Rongkop AKP Hendra Prastawa, sudah mengimbau melalui Babinkamtibmas agar masyarakat membawa pulang hewan ternaknya. Karena sebagian besar ternak berada di ladang, dan jauh dari pemukiman sehingga mudah menjadi sasaran hewan liar. Selain itu warga juga diminta agar kandang hewan juga diperkuat supaya tidak mudah dimasukin hewan liar," ujar Soeprapto. (mdk/rzk)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaKambing-kambing ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mata tercongkel dan kaki terpotong.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaKorban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran keburu diserang gajah-gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaAntraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri B.antrachis. Biasanya, antraks menyerang hewan herbivora.
Baca Selengkapnya