Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seskab Sebut Indonesia Alami Obesitas Regulasi

Seskab Sebut Indonesia Alami Obesitas Regulasi Pramono Anung saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Reformasi Hukum. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Indonesia sedang mengalami obesitas regulasi. Hal itu ditandai dengan banyaknya regulasi yang mengikat, baik di tingkat kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah.

Berdasarkan data, kata Pramono, total regulasi di Tanah Air sebanyak 42.000. 42.000 Aturan itu merupakan gabungan dari Undang-undang, Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres), dan Keputusan Presiden (Kepres).

Kemudian Peraturan Menteri (Permen), Peraturan Gubernur (Pergub), Peraturan Wali Kota, dan Peraturan Bupati.

"Sehingga Indonesia dapat dikatakan sedang mengalami obesitas regulasi. Benar-benar ini menjadi problem yang sangat serius bagi bangsa kita," kata Pramono saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Reformasi Hukum: Menuju Peraturan Perundang-undangan yang Efektif dan Efisien di Ballroom Grand Hyatt, Jalan M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta, Rabu (28/11).

Seminar Nasional ini dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus. Ada juga Ketua Ombudsman Amzulian Rifai, Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Pramono melanjutkan, banyaknya regulasi memicu rendahnya produktivitas anak bangsa dan pembangunan nasional. Selain itu, obesitas regulasi menjadikan peringkat Indonesia terendah dalam pelbagai penilaian di dunia internasional.

Sebagai contoh, indeks kualitas peraturan atau regulatory quality index yang dikeluarkan oleh Bank Dunia pada 2016, menempatkan Indonesia pada kedudukan 93 dari 193 negara. Peringkat ini lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya.

"Padahal Indonesia baik oleh Bank Dunia McKinsey diprediksi pada tahun 2045 akan menjadi empat atau lima kekuatan ekonomi dunia," sambungnya.

Presiden Joko Widodo sendiri telah mewanti-wanti agar kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah untuk memangkas regulasi yang tidak penting. Jokowi juga kerap menekankan agar pelbagai pihak terkait tidak membuat Undang-Undang yang justru menghambat kemajuan bangsa.

"Tidak jarang regulasi membatasi keluwesan pemerintah dan mengakibatkan pembangunan nasional menjadi terhambat," tegasnya.

Secara terpisah, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki mengatakan obesitas regulasi menghambat perekonomian Indonesia. Dia menyebut, ada empat hal yang menyandera regulasi di Tanah Air.

Satu, kualitas regulasi rendah. Dua, jumlah regulasi terlalu banyak. Tiga, kurangnya pemahaman pembuat regulasi. Selama ini, kata Teten, regulasi dianggap sebagai satu-satunya kebijakan.

"Empat, tanpa ada otoritas tunggal. Kita rasakan kenapa regulasi banyak, karena tanpa otoritas tadi," kata dia. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kabinet Prabowo Super Gemuk, Pengusaha Kelapa Sawit Khawatir Ada Tumpang Tindih Kebijakan
Kabinet Prabowo Super Gemuk, Pengusaha Kelapa Sawit Khawatir Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Kendati demikian, kata Eddy, Gapki tidak mempermasalahkan penambahan Kementerian Lembaga di kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara soal Fleksibilitas: Jangan Terlalu Banyak Aturan Membelenggu
Jokowi Bicara soal Fleksibilitas: Jangan Terlalu Banyak Aturan Membelenggu

Kepala negara meminta apa yang dipelajari negara lain juga dipelajari Indonesia. Jokowi meminta RI bergerak adaptif guna menghadapi kompetitor.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Singgung Koncoisme dan Harus Koreksi Diri: Kamu Anaknya Siapa, Keponakannya Siapa
VIDEO: Prabowo Singgung Koncoisme dan Harus Koreksi Diri: Kamu Anaknya Siapa, Keponakannya Siapa

Menhan Prabowo juga menyinggung terkaiit koncoisme

Baca Selengkapnya
Ketua Apindo Temui Menkes Budi, Ternyata Ini yang Dibahas
Ketua Apindo Temui Menkes Budi, Ternyata Ini yang Dibahas

Shinta Kamdani mengungkap, usai pihaknya bertemu Menkes, para pengusaha akan diberikan ruang untuk konsultasi lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Prabowo Bentuk Kabinet 'Gemuk'
Ini Alasan Prabowo Bentuk Kabinet 'Gemuk'

Presiden Prabowo Subianto mengakui jumlah kementerian yang dibentuknya memang besar.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 44, Ekonom: APBN Bakal Tertekan
Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 44, Ekonom: APBN Bakal Tertekan

Penambahan 44 kementerian ini berpotensi untuk mengancam pelaksanaan program prioritas.

Baca Selengkapnya
Regulasi Tembakau Makin Ketat, Jutaan Nasib Pekerja Terancam
Regulasi Tembakau Makin Ketat, Jutaan Nasib Pekerja Terancam

Tembakau sebagai ekosistem yang memiliki jutaan nasib.

Baca Selengkapnya
Kabinet Merah Putih Dinilai Gemuk, Said Abdullah: Beri Kesempatan untuk Bekerja
Kabinet Merah Putih Dinilai Gemuk, Said Abdullah: Beri Kesempatan untuk Bekerja

Said meminta supaya pemerintahan yang baru segera menyiapkan semua regulasi seperti Perpres. Sehingga setiap kementerian bisa segera berkolaborasi dengan DPR.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan

Cak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.

Baca Selengkapnya
Suara Pengusaha Tanggapi Aturan Baru Industri Makanan dan Tembakau
Suara Pengusaha Tanggapi Aturan Baru Industri Makanan dan Tembakau

Protes yang dilayangkan banyak mencermati kurangnya partisipasi publik dalam penyusunan peraturan-peraturan terkait kesehatan.

Baca Selengkapnya
26.000 Kontainer Barang Impor Tertahan di Pelabuhan, Jokowi Langsung Minta Aturan Direvisi
26.000 Kontainer Barang Impor Tertahan di Pelabuhan, Jokowi Langsung Minta Aturan Direvisi

Menko Airlangga mengatakan, hasil rapat terbatas bersama Prasiden Joko Widodo (Jokowi) meminta ada perubahan aturan untuk memperlancar masuknya barang impor.

Baca Selengkapnya
Kemenperin Tuding Aturan Ini Jadi Biang Kerok Barang Impor Banjiri Pasar Domestik
Kemenperin Tuding Aturan Ini Jadi Biang Kerok Barang Impor Banjiri Pasar Domestik

Keluhan ini disampaikan ke publik karena Kemenperin melihat ini adalah kepentingan publik.

Baca Selengkapnya