Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setara Institute: Terjadi 155 kasus intoleransi sepanjang 2017

Setara Institute: Terjadi 155 kasus intoleransi sepanjang 2017 diskusi kasus intoleransi di Paramadina. ©2018 Merdeka.com/nur habibie

Merdeka.com - Kasus intoleransi beragama meningkat di Indonesia. Hal itu terlihat dari data yang didapat Setara Institute. Sepanjang tahun 2017, terdapat 155 pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di 29 provinsi di Indonesia.

Lalu, pada awal Februari 2018 lalu, terdapat tiga pelanggaran yang cukup serius. Di antaranya, pembubaran kegiatan bakti sosial Gereja Katolik St Paulus Pringgplayan, Bantul, Yogyakarta, pengusiran seorang biksu di Tangerang, Banten dan penyerangan di Gereja Katolik St Lidwina, Trihanggo, Sleman.

Pelanggaran atas kebebasan beragama tersebut dilakukan kelompok yang berpaham radikal, yang hampir kebanyakan melakukan tindakan itu adalah para pemuda.

Pengamat Terorisme, Sofyan Tsauri mengatakan, masalah radikalisme sangat berkaitan dengan situasi global saat ini. Dan menurutnya beberapa kasus terorisme atau berpaham radikalisme di Indonesia tidak secara tiba-tiba muncul tetapi merupakan efek dari situasi global.

"Contoh kasus terbaru adalah konflik Ambon dan Poso dimana pelaku terorisme di Indonesia merupakan alumni dari konflik-konflik komunal dan sosial. Maka di situlah saya hadir terpapar dengan pemikiran radikal, kemudian benci dengan situasi dan kondisi global, kondisi di Indonesia. Tahun 2005, saya mulai ikut kegiatan sar’i dan syariat Islam. Tahun 2009 saya disersi dari Kepolisian dan di PTDH," kata Sofyan di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Selasa (27/3).

Dirinya pun mengajak kepada pemuda yang sedang mencari jati diri berhati-hati dalam bergaul, agar tidak tidak terjerumus ke aliran agama yang dianggap radikal.

Sementara itu, Chairman PIEC, Pipip A Rifai Hasan menambahkan, kondisi internasional sangat berpengaruh terhadap perkembangan terorisme atau paham radikalisme. Terlebih lagi dengan adanya kebijakan Donald Trump yang merupakan sangat ekstremisme seperti rencana pemindahan Tel Aviv ke Yerusalem.

"Upaya untuk mengalahkan terorisme dilakukan secara berlebihan sebagai contoh invasi ke Irak. Secara ideologi, Sadam Husen adalah sekuler sangat berbeda dengan terorisme. George Bush menggunakan memanfatkan isu terorisme untuk kepentingan masyarakat Amerika terkait eksplorasi minyak. Akhirnya terbentuk kelompok bersenjata ISIS," tambahnya.

Lalu, Pakar Antropologi Tobat Phil Suratno menuturkan, terjadinya aksi terorisme dikarenakan adanya faktor Prasituasi dan kondisi, Ideologi pemberontak seperti HTI, Khalifah dan kekerasan politik contohnya yaitu nyawa dibalas nyawa.

"Beberapa pra kondisi yang harus dilaksanakan untuk mencegah aksi radikalisme yakni rekonsiliasi tokoh, pemerintah dan ulama karena ada hak-hak muslim yang belum terakomodir atau terabaikan. LSM dan Pemerintah perlu memberi pencerahan lewat media, kepolisian melalui revolusi mental atau pendidikan karakter," tandas Suratno.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Jasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kapolri Soroti Tajam Kejahatan di Perbatasan: Penyelundupan Senjata, Narkoba, TPPO
VIDEO: Kapolri Soroti Tajam Kejahatan di Perbatasan: Penyelundupan Senjata, Narkoba, TPPO

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyoroti kerawanan wilayah perbatasan Indonesia dalam rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen, Senin (10/7).

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wamenag Ungkap Alasan Program Moderasi Agama Jadi Agenda Prioritas Gus Yaqut
Wamenag Ungkap Alasan Program Moderasi Agama Jadi Agenda Prioritas Gus Yaqut

Kemenag terus mengampanyekan pentingnya moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Ganjar Puji Toleransi Beragama di Kupang NTT: Masuk 10 Besar, Wajib Dijaga Bersama
Ganjar Puji Toleransi Beragama di Kupang NTT: Masuk 10 Besar, Wajib Dijaga Bersama

Menurut Ganjar, angka toleransi di setiap provinsi di Indonesia semakin naik setiap harinya.

Baca Selengkapnya
Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah

Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah

Baca Selengkapnya
Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap
Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap

Indeks persepsi korupsi di Indonesia berada di posisi 34, turun dari posisi 38 di 2015.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Tertinggi di Jabar, Paling Banyak Soal KDRT
Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bekasi Tertinggi di Jabar, Paling Banyak Soal KDRT

Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya
FOTO: Data BPJS Ketenagakerjaan Sebut Angka Kecelakaan Kerja di Indonesia Alami Kenaikan Setiap Tahun
FOTO: Data BPJS Ketenagakerjaan Sebut Angka Kecelakaan Kerja di Indonesia Alami Kenaikan Setiap Tahun

Kementerian Tenaga Kerja mengatakan data BPJS Ketenagakerjaan menunjukan kenaikan jumlah angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Baca Selengkapnya
Bekasi Jadi Kota Toleransi Tertinggi Urutan ke 2 Versi SETARA Institute
Bekasi Jadi Kota Toleransi Tertinggi Urutan ke 2 Versi SETARA Institute

Dari 10 kota yang masuk daftar kota toleran, terdapat 94 kota yang masuk dalam objek kajian IKT.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Sebut Pemberian Izin Tempat Ibadah Terbanyak Pada Masanya, Ini Faktanya
Anies Baswedan Sebut Pemberian Izin Tempat Ibadah Terbanyak Pada Masanya, Ini Faktanya

Anies mengklaim sukses merampungkan banyak permasalahan perizinan tempat ibadah.

Baca Selengkapnya