Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setelah diancam warga, Bupati Bogor menjanjikan perbaikan jalan

Setelah diancam warga, Bupati Bogor menjanjikan perbaikan jalan Pelantikan Bupati Bogor Nurhayanti. ©2015 Merdeka.com/andrian salam

Merdeka.com - Setelah ribuan warganya mengancam bakal memisahkan diri atau pindah domisili ke Bekasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akhirnya merespons terkait permasalahan warga yang selama ini mengeluh kurang diperhatikan.

Bupati Bogor Nurhayanti berjanji segera memenuhi tuntutan warga Desa Bojongkulur, khususnya warga Perumahan Vila Nusa Indah 2 yang meminta mendapatkan perhatian terkait infrastruktur jalan yang hampir 10 tahun dibiarkan rusak. Nurhayanti mengaku sudah menerjunkan tim yang dipimpin Asisten Pemerintahan Burhanudin.

"Tim tersebut sudah ke lokasi pada hari Senin untuk memetakan penanganan yang harus dilakukan, dan saya sudah menerima harapan (tuntutan) dari masyarakat. Itu masukan yang sangat berharga," ujarnya, Selasa (24/05).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang merumuskan penanganan strategis jangka pendek agar masyarakat warga Desa Bojongkulur, yang menuntut pindah ke Bekasi tidak menjalankan aksi serupa.

"Saat kita masih merumuskan (mengatasi banjir), dan untuk infrastruktur (jalan rusak) di Desa Bojongkulur saat ini sedang dalam pelelangan," katanya.

Dia menjelaskan, dalam memperbaiki infrastruktur ini bukan hanya kewenangan Pemkab Bogor, ada juga yang memang sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat.

"Kita sedang kordinasi dengan pemerintah pusat dan hasil nanti diinformasikan, pelelangan pekerjaan jalan Desa Bojongkulur sebetulnya sudah diprogramkan tahun 2016 ini, tinggal menunggu pelelangan saja," ungkapnya.

Koordinator Aksi Tri Hernanto menuturkan, keinginan pindah administrasi diklaimnya mendapat dukungan sedikitnya dari delapan rukun warga (RW) yang berada di perumahan dan warga sekitar perumahan. Tuntutan tersebut bukan tanpa alasan.

Dulu perumahan Vila Nusa Indah saat masih dikelola pengembang sangat mendapat perhatian. Semua jalan mulus, saluran air lancar dan warga merasa nyaman hidup bertetangga.

"Kemudian pada akhir 2005 pengembang menyerahkan fasilitas sosial dan fasilitas umum perumahan kepada Pemkab Bogor. Saat itulah warga mulai dengan swadaya masyarakat menjaga lingkungan tetap baik. Karena mengandalkan Pemkab Bogor tak kunjung diperhatikan," paparnya.

Sekitar awal 2007, terjadilah kerusakan jalan yang cukup parah karena banjir besar. Dengan cara swadaya masyarakat, warga kembali membersihkan memperbaiki kerusakan fasilitas umum lainnya yang diakibatkan banjir.

Pada 2013, Sungai Cileungsi meluap hingga menjebol tanggul sepanjang 200 meter yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane.

"Banjir itu memang parah. Bantuan yang diberikan Pemkab Bogor tidak maksimal dan kembali dengan swadaya masyarakat melakukan perbaikan dan pengecoran," paparnya.

Hingga pada April 2016, banjir kembali melanda akibat Sungai Cileungsi meluap. Setidaknya 4.000 rumah ikut tergenang hingga 2 meter.

"Dan lagi-lagi, kata Tri, Pemkab Bogor tidak memberikan kontribusi yang maksimal. Warga bener-benar lelah. Sebetulnya masihkah warga Vila Nusa Indah dianggap sebagai warga Bogor? Kenapa selama 21 tahun tidak ada anggaran yang masuk untuk memperbaiki lingkungan. Ini namanya gaya kolonial, warga terus dibebani pajak yang terus naik tapi aset ditelantarkan," katanya.

Maka dari itu, pihaknya bersama warga lainnya sepakat membuat petisi berisi tuntutan pembangunan atau perbaikan lingkungan Vila Nusa Indah yang telah menjadi aset Pemkab Bogor, meliputi taman, jalan dan saluran air serta membangun tanggul atau bendung yang kuat untuk mencegah banjir.

"Bila Bupati Bogor tidak mampu untuk mewujudkan keinginan tersebut, lebih baik Pemkab Bogor mengiklaskan warga Vila Nusa Indah berpindah ke Kota Bekasi," jelasnya.

Saking kesalnya, warga juga sempat merasa tak memiliki kepala daerah. "Padahal ini masih masuk wilayah Kabupaten Bogor, dan warga melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM) sempat melakukan aksi dengan menanami pohon pisang digenangan air jalan rusak," ujar Nanang (45), warga Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang memiliki warung Pecel Ayam saat ditemui di lokasi jalan rusak, Selasa (24/05).

Dia mengaku bingung, Bojongkulur padahal masih berdekatan dengan Gunung Putri, yang masuk dalam perkotaan.

"Bahkan ini daerah dekat dengan rumah mantan Presiden SBY. Tapi tetap saja enggak diperhatikan, apa karena lokasinya berbatasan dengan Bekasi, jadi enggak perlu diperhatikan," tuturnya.

Berdasarkan pantauan kerusakan parah sepanjang 2 kilometer terjadi mulai dari Kampung Cikeas Udik, Desa Nagrak, Ciangsana dan Bojongkulur. Jalan rusak tersebut terlihat pertama kali tak jauh dari simpang Cikeas Udik–Transyogi yang sudah dibeton dengan panjang 1 kilometer. Setelah itu, terlihat air menggenang di jalan rusak yang sudah terlihat aspal, bahkan membentuk kubangan air seperti kolam ikan selebar 2x3 meter.

Kondisi tersebut terlihat di Desa Nagrak menuju Desa Ciangsana dan Bojongkulur dengan panjang sekitar 400 meter. Kemudian memasuki Desa Ciangsana tak jauh dari gapura Selamat Datang, terlihat kerusakan serupa genangan air bercampur lumpur sepanjang 200 meter dan di Desa Bojongkulur yang berbatasan dengan Bekasi kerusakan sepanjang 1,4 kilometer terlihat parah, meski sudah ditutupi batu kapur. Namun tetap saja, tak membuat pengendara baik roda dua maupun empat bisa melintasi dengan nyaman.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Bupati Grobogan Dicegat Warga di Tengah Jalan, Ternyata Karena Ini
Heboh Bupati Grobogan Dicegat Warga di Tengah Jalan, Ternyata Karena Ini

Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.

Baca Selengkapnya
Viral Pria Bengkulu Cium Aspal Baru di Kampungnya, Sudah Menanti selama 37 Tahun
Viral Pria Bengkulu Cium Aspal Baru di Kampungnya, Sudah Menanti selama 37 Tahun

Aksi demo sebuah pengguna akun TikTok bernama Heri Syakila akhirnya berbuah manis.

Baca Selengkapnya
Warga Sumedang Protes Jalan Rusak, Akibat Dilintasi Truk Proyek
Warga Sumedang Protes Jalan Rusak, Akibat Dilintasi Truk Proyek

Sering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang

Baca Selengkapnya
Cek Jalan Papring, Bupati Ipuk : Tahun 2024 Banyuwangi Bangun dan Perbaiki Jalan 821,4 KM
Cek Jalan Papring, Bupati Ipuk : Tahun 2024 Banyuwangi Bangun dan Perbaiki Jalan 821,4 KM

Tahun 2024 ini, Banyuwangi melakukan pembangunan dan perbaikan jalan total sepanjang 821,48 kilometer.

Baca Selengkapnya
Tol Puncak-Cianjur Berpotensi Lewati Kawasan Rawan Longsor, Ini yang Harus Diperhatikan
Tol Puncak-Cianjur Berpotensi Lewati Kawasan Rawan Longsor, Ini yang Harus Diperhatikan

Jalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.

Baca Selengkapnya
Jerit Warga Parung Panjang Bertahun-tahun Pasrah Lewat Jalan Rusak, Berulang Kali Diadukan Tapi Tak juga Diperbaiki
Jerit Warga Parung Panjang Bertahun-tahun Pasrah Lewat Jalan Rusak, Berulang Kali Diadukan Tapi Tak juga Diperbaiki

Warga sudah berulang kali mencari keadilan dengan cara melapor ke pemda setempat. Tetapi suara hati mereka dianggap angin lalu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Cek Perbaikan Jalan Lampung, Sudah Mulus dan Awet sampai 30 Tahun
VIDEO: Jokowi Cek Perbaikan Jalan Lampung, Sudah Mulus dan Awet sampai 30 Tahun

Presiden Jokowi menugaskan pemerintah daerah dan Kementerian PUPR untuk memperbaiki 17 ruas jalan

Baca Selengkapnya
Potret Derita Warga Parung Panjang, Pasrah Lewati Jalan Rusak Bertahun-Tahun
Potret Derita Warga Parung Panjang, Pasrah Lewati Jalan Rusak Bertahun-Tahun

Tampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Bima Arya Pamit, Ini Pesan untuk Warga Bogor
Wali Kota Bima Arya Pamit, Ini Pesan untuk Warga Bogor

Bima mengaku bangga meninggalkan Kota Bogor dengan kondisi warga yang semakin baik.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini Pembangunan Jalan Tembus Blora-Ngawi, Seperti Jalan Tol di Tengah Hamparan
Potret Terkini Pembangunan Jalan Tembus Blora-Ngawi, Seperti Jalan Tol di Tengah Hamparan "Bukit Teletubbies"

Jalan tembus itu melewati tengah ladang jagung berbukit dan hutan jati.

Baca Selengkapnya
Strategi Pramono Atasi Masalah Warga Tinggal di Bantaran Rel Kereta
Strategi Pramono Atasi Masalah Warga Tinggal di Bantaran Rel Kereta

Hal itu disampaikan Pramono saat menemui warga di Jalan Belawan, Cideng Jakarta Pusat, Senin (30/9).

Baca Selengkapnya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya

Fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.

Baca Selengkapnya