Strategi Pramono Atasi Masalah Warga Tinggal di Bantaran Rel Kereta
Hal itu disampaikan Pramono saat menemui warga di Jalan Belawan, Cideng Jakarta Pusat, Senin (30/9).
Calon Gubernur Jakarta Nomor urut 3, Pramono Anung berjanji akan memberi perhatian khusus kepada warga bermukim di kawasan bantaran rel kereta api.
Hal itu disampaikan Pramono saat menemui warga di Jalan Belawan, Cideng Jakarta Pusat pada Senin (30/9).
Janji dilontarkan Pramono bukan tanpa alasan. Sebab, Pramono mengaku mendengar langsung keluhan warga berulang kali mengajukan proposal untuk membangun pagar dan memperbaiki saluran air namun tidak kunjung dipenuhi.
"Saya akan lakukan (penuhi proposal) bahkan mohon maaf kalau enggak pun saya akan cari cara untuk menyelesaikan itu karena menurut saya orang hidup harus ada value harus ada nilainya. Dan itu saya sampaikan secara terbuka," kata Pramono.
Pramono mengakau mencermati langsung keluhan warga. Menurut dia, persoalan utama yang dihadapi warga di bantaran rel kereta api antara lain selokan dan pagar supaya meminimalisir kecelakaan. Dia mengaku heran, hal ini justru tak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
Pramono kemudian berjanji bila mendapat amanat dari rakyat Jakarta akan mengakomodir permintaan dari warga yang tinggal di bantaran rel tersebut.
"Jika dilihat biayanya sebenarnya sangat rendah sekali, tetapi memang saya tidak mau menyalahkan siapapun. Ini menjadi empati saya pribadi, saya sudah minta mbak waode yang juga terpilih sebagai anggota DPRD Jakarta dari dapil ini. Apa yang jadi proposal atau permintaan itu mudah-mudahan kita bisa penuhi," ucap Pramono.
"Karena angkanya gak besar, nah yang seperti seperti ini kan tergantung bagaimana kesungguhan dari seorang pimpinan dan itu juga ujian bagi saya pribadi karena saya dari kecil melihat yang begini, maka saya terus terang yang begini nih lebih menyentuh secara pribadi," imbuh Pramono.
Selain soal pagar, Pramono juga membeberkan program pemasangan CCTV untuk RT/RW itu. Salah satu fungsinya, kata dia untuk meminimalkan terjadi tindak pidana kejahatan.
"Kalau orang mau melakukan kejahatan, tidak pidana bullying, kekerasan seksual, kemudian juga mohon maaf narkoba, sehingga bisa betul-betul ada yang mengawasi secara bersama-sama. Sehingga, program CCTV itu ada sampai dengan RT RW di seluruh daerah se-Jakarta," tandas Pramono.