Simpatisan TPN-OPM Serahkan 4 Senpi dan Amunisi ke TNI di Perbatasan RI-PNG
Merdeka.com - Simpatisan kelompok TPN-OPM menyerahkan empat pucuk senjata api (senpi) jenis Mouser beserta tiga butir amunisi kaliber 7,62 mm. Senjata api itu diserahkan kepada Tim Khusus Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS.
Senpi dan amunisi diterima Wadansatgas Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa di wilayah perbatasan RI-PNG, Kampung Mosso-Distrik Muara Tami dan Bendungan Tami-Kecamatan Muara Tami, Jayapura, pada Rabu (28/6) lalu.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Lerkol Inf Ahmad Fauzi mengapresiasi penyerahan senpi tersebut. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat di perbatasan Papua," kata Ahmad Fauzi dalam keterangannya, Jumat (30/6).
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Apa yang dibagikan kepada prajurit TNI? Nasi berbungkus daun pisang dibagikan.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Siapa yang memimpin misi beli senjata? Kolonel Ahmad Yani memimpin delegasi Angkatan Darat ke negara-negara di Eropa Timur.
Sementara, Wadansatgas Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa mengatakan, penyerahan senpi oleh mantan simpatisan kelompok TPN-OPM tersebut dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada akhir bulan Mei 2023, awal dan akhir Juni 2023.
Ia menjelaskan, penyerahan senpi ini bermula dari perintah Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Letkol Inf Ahmad Fauzi kepadany untuk membentuk Tim Khusus Bima Sakti. Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi aktivitas dan pergerakan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah perbatasan Papua yang berupaya untuk menyelundupkan senjata api dan amunisi secara ilegal.
Tim ini mengedepankan pembinaan teritorial yang humanis. Zulfikar kemudian melaksanakan perintah tersebut dengan memilih dan menyiapkan personel terbaiknya yang didukung Kapten Inf Putra Kurnia Zendrato dan Serka Faisal Harahap.
"Komunikasi sosial (Komsos) yang senantiasa dilakukan oleh Tim Khusus Bima Sakti dengan mengedepankan pembinaan teritorial tersebut disambut dengan sangat baik, dan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat. Karena memberikan kesejahteraan dan jaminan keamanan bagi masyarakat di perbatasan Papua," ujar Zulfikar.
Ia menyebut, selama kurang lebih delapan bulan, berbagai kegiatan pembinaan teritorial yang bersifat humanis sangat membantu masyarakat Papua, seperti pembuatan sumur bor untuk akses air bersih, rehabilitasi rumah-rumah masyarakat, rehabilitasi rumah ibadah (gereja), acara 'Bakar Batu', dan lomba menghias pohon Natal. Lalu, pendistribusian 2.100 helai pakaian baru, pembagian 870 paket sembako, pembagian 100 paket perlengkapan belajar kepada siswa dan siswi sekolah dasar, khitanan, serta pengobatan massal gratis disertai dengan pembagian 100 bingkisan makanan dan minuman ringan.
Kemudian, mereka juga memasang 100 unit penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) di sepanjang jalur perlintasan perbatasan Papua dan sebagainya.
"Berbagai upaya dalam rangka menjaga keamanan juga telah dilakukan untuk melindungi masyarakat, seperti menangkap YP yang merupakan salah satu tokoh TPNPB-OPM, menggagalkan peredaran dan penyelundupan ganja hingga mencapai 34,5 kilogram," sebutnya.
"Menggagalkan penyelundupan amunisi oleh warga negara Papua Nugini, menerima penyerahan 28 butir amunisi Kaliber 5,56 mm, menggagalkan penyelundupan BBM solar subsidi sebanyak 3,4 ton dan masih banyak lainnya," sambungnya.
Apa yang dilakukan pihaknya dilakukan penuh ketulusan serta keikhlasan para prajurit dalam membantu warga. "Dengan kerja keras, pengorbanan, ketulusan dan keikhlasan, kami senantiasa berupaya memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi setiap dinamika permasalahan yang terjadi di masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, dengan berbagai kegiatan dan memberikan keamanan bagi masyarakat, simpatisan kelompok TPN-OPM dengan penuh kesadaran itulah kemudian mereka menyerahkan senpi beserta amunisi miliknya kepada Tim Khusus Bima Sakti. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti yang disita senapan angin, sepatu PDL, kampak, atribut OPM bintang kejora dan senter
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaSatgas Ops Damai Cartenz-2024 berhasil menangkap satu lagi tersangka jual beli senjata api yang akan dipasok ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di Jalan Merdeka, Karang Mulya, Nabire pada Jumat, 25 Oktober 2024, sekitar pukul 08.58 WIT.
Baca SelengkapnyaOPM Tembaki Prajurit TNI saat Patroli di Bibida Papua
Baca SelengkapnyaJenazah ketiga terduga anggota OPM masih berada di RSUD Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaBerikut perintah tegas Jenderal Kopassus di balik Operasi sikat OPM tewaskan desertir TNI Danis Murib.
Baca SelengkapnyaKontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di Kampung Mapia Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori, Papua, Sabtu (03/04) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini senjata api beserta amunisi yang diserahkan warga itu sudah diamankan di gudang senjata Polda Aceh.
Baca SelengkapnyaPeneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaPos Mbuwa memanfaatkan kegiatan pengamanan wilayah melalui interaksi dan komunikasi dengan para warga Otalama.
Baca Selengkapnya