Fakta di Balik Aksi Warga Cegah Gerombolan Motor yang Teror Kampung di Cisolok
Kondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Kondisi ini membuat suasa kampung itu mencekam.
Fakta di Balik Aksi Warga Cegah Gerombolan Motor yang Meneror Kampung Cisolok
Warga di Kampung Al Furqan, Desa Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, bernama Nining tak gentar mencegah gerombolan bermotor peneror yang masuk ke rumahnya. Dia kemudian meminta kelompok itu untuk pergi dan menjauhi kediamannya. Nining sempat menceritakan bagaimana kelompok yang meresahkan warga Kampung Al Furqan itu tiba-tiba datang. Kejadian berlangsung pada Minggu (9/7), petang. Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api. Berikut fakta selengkapnya.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Dimana saja pemudik motor terlihat ramai? Mudik motor masih jadi primadona Jutaan pemudik dengan motor menyemut selama musim mudik 2023. Memadati ruas-ruas jalan demi bertemu keluarga di kampung halaman.
-
Di mana anak motor sering berkumpul? Dari berbagai momen kebersamaan anak motor kerap terlontar kata-kata keren yang inspiratif.
-
Dimana sekte penyembah sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
Datang menggunakan sepeda motor
Diungkap Nining jika gerombolan bermotor itu mulanya datang sekitar pukul 18.15 WIB. Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor. Kemudian para peneror ini juga mengenakan jaket, dengan beberapa berperawakan tubuh tinggi. "Gerombolan bermotor itu datang ke Kampung Al-Furqon, Desa Cisolok ini dengan menggunakan lima sepeda motor. Dua orang di antaranya yang menggunakan jaket serta berperawakan tinggi," kata dia, merujuk ANTARA.
Wajahnya ditutup masker
Selain mengenakan jaket, geromobolan itu juga menutupi wajahnya dengan masker.
Nining mengaku sempat panik karena ternyata gerombolan itu justru masuk ke rumahnya. Untuk menjatuhkan mental penghuni rumah, gerombolan itu juga menenteng senjata api. “(gerombolan ini) sempat mengacungkan senjata api juga,” kata Nining, melanjutkan cerita.
Menanyakan anaknya lalu mengusirnya
Menurut Nining, gerombolan ini sempat masuk kerumahnya dan menanyakan keberadaan sang anak. Namun dengan tegas dia melawan, dan mengatakan sedang pergi. Merasa tak percaya, pelaku-pelaku ini masih menenteng senjata api hingga mereka berhasil diusir oleh pemilik kontrakan. "Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi," kata Nining.
Nining sempat ditodong senjata api
Sementara, anak Nining bernama Sigit (21) mengaku sempat melihat gerombolan itu masuk ke kampungnya. Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga. Saat kejadian, dirinya tengah menunggu angkot. Setelah tahu gerombolan masuk ke kampungnya, dia langsung menyelamatkan diri. "Dua di antara mereka kemudian menyusul dan masuk ke dalam gang sambil menenteng senjata api dan hendak masuk ke kontrakan. Akan tetapi, berhasil dicegah, bahkan sempat menodongkan senjata api itu kepada ibu saya," kata Sigit, mengutip Liputan6.
Ditangani polisi
Petugas gabungan dari Polres Sukabumi, Polsek Cisolok dan anggota TNI yang mendapati laporan ini langsung mendatangi lokasi untuk meminta keterangan warga Al Furqan. Sampai malam hari tadi, kondisi kampung masih mencekam. Warga pun tidak ada yang berani beraktivitas di luar rumah. Menurut kabar terakhir, gerombolan tersebut langsung meninggalkan kampung dan pergi ke arah Cisolok.