Solusi Dedi Mulyadi benahi pemukiman kumuh
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Dedi Mulyadi menawarkan solusi terkait pemukiman di sekitar perumahan elit yang kumuh. Tawaran ini dia sampaikan saat berkunjung ke Kabupaten Bekasi. Tepatnya, di Kampung Rawa Gebang, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Cikarang Timur.
Dedi mengatakan masyarakat yang tinggal di kawasan pemukiman kumuh sangat rentan terhadap gangguan kesehatan. Kondisi ini berbanding terbalik dengan warga yang tinggal di kawasan perumahan elit.
Kawasan perumahan elit menyediakan berbagai fasilitas umum seperti ruang terbuka hijau. Ditambah, akses mobilitas dan berbagai fasilitas lain yang sangat memadai. Sementara, pemukiman di sekitar perumahan tersebut mengalami nasib sebaliknya.
-
Bagaimana kehidupan warga di pemukiman padat? Saat memasuki area perkampungan lebih dalam, kehidupan warganya pun masih begitu terasa.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang mengancam desa pesisir Karawang? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Mengapa warga Demak mengungsi? Tercatat puluhan ribu warga harus mengungsi akibat banjir itu. Mereka harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman karena rumah-rumah mereka terendam air.
"Warga di perkampungan itu kan sekarang tidak lagi memiliki akses tanah yang memadai. Karena itu, posisi pemukiman mereka itu bertumpuk. Kalau ada tanah 700 meter, lalu punya anak 7, habis itu dibagikan ke semua anaknya," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/3).
Maka dari itu, negara harus hadir untuk melakukan penataan. Pria yang lekat dengan iket Sunda berwarna putih tersebut menawarkan konsep lima ribu kampung.
Dalam konsep tersebut, kampung-kampung ditata sedemikian rupa mulai dari bentuk rumah sampai berbagai fasilitasnya. Dedi Mulyadi meyakini cara ini juga merupakan bagian dari pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan terhadap warga.
"Makanya ke depan, kita siapkan lima ribu kampung. Rumah-rumah di kampung itu ditata, Gang-gang di kampung tersebut harus nyaman untuk mobilitas warga. Ini juga bagian dari pencegahan gangguan kesehatan yang kerap dialami oleh warga. Kuncinya, penataan lingkungan," jelasnya.
Secara penanganan bidang kesehatan, sejak awal Dedi Mulyadi paling getol menyerukan pembangunan rumah sakit setara RS Hasan Sadikin Bandung. Rumah sakit tersebut direncanakan dibangun di berbagai wilayah eks karesidenan di Jawa Barat.
Akan tetapi, menurut dia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak bisa sendirian dalam menghadapi masalah tersebut. Karena itu, diperlukan sinergi bersama pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat.
"Saya sudah menghitung, APBD Provinsi Jawa Barat itu sangat cukup untuk dikerjasamakan dengan APBD kabupaten/kota di Jawa Barat. Ini demi membangun sistem penanganan masalah kesehatan," katanya.
Bergerak dalam aspek penanganan saja tidak cukup. Oleh sebab itu, Dedi Mulyadi menyerukan agar seluruh stakeholder bergerak aktif untuk berpijak pada konsistensi pengaturan tata ruang wilayah.
"Mencegah itu kan lebih baik dari mengobati. Jadi, saya kira mari kita berpijak pada penataan lingkungan yang sehat untuk warga Jawa Barat," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) bakal menjalankan Program Kampung Keren Jakarta, yaitu penataan kawasan kumuh agar sehat dan indah.
Baca SelengkapnyaBanyak rumah di kompleks tersebut sangat tidak terurus. Tak sedikit bangunan yang hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaWarga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaSebetulnya ada wacana warganya akan di relokasi ke sebuah rusun yang nantinya bakal disiapkan oleh Pemprov.
Baca SelengkapnyaGang tersebut tampak kumuh dan dipenuhi rumah-rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaTumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPerumahan dan permukiman memiliki perbedaan dalam hal fungsi, kriteria, serta dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan.
Baca SelengkapnyaMeskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnya"Kita bisa lihat buktinya dari rumah mereka. Dan, karena saya ketua Satgas Perumahan, saya dapat banyak data."
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil ingin mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) demi mengatasi masalah kebutuhan perumahan untuk masyarakat Jakarta.
Baca Selengkapnya