Sosok Dewi Soekarno, Istri Bung Karno yang Rela Lepas Status WNI dan Bikin Partai Politik di Jepang
Dewi Soekarno mendirikan partai perlindungan hewan di Jepang untuk melarang konsumsi daging anjing dan kucing serta memperjuangkan kesejahteraan hewan.

Dewi Soekarno, sosok yang dikenal luas sebagai mantan istri Presiden Soekarno, kini mencuri perhatian publik dengan langkah beraninya mendirikan partai politik perlindungan hewan di Jepang yang bernama 12 Heiwa To. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan kepeduliannya terhadap hewan, tetapi juga menunjukkan komitmen mendalamnya untuk mengubah kebijakan terkait perlindungan hewan di negara tersebut.
Dengan rela melepaskan kewarganegaraan Indonesianya, Dewi bertekad untuk berpartisipasi aktif dalam politik Jepang dan memperjuangkan visi yang telah lama diimpikannya.
Motivasi di Balik Pembentukan Partai
Motivasi utama Dewi Soekarno dalam mendirikan partai 12 Heiwa To adalah untuk memperjuangkan perlindungan hewan, khususnya dalam melarang konsumsi daging anjing dan kucing. Menurut Dewi, tindakan ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Jepang akan pentingnya kesejahteraan hewan.
"Saya percaya bahwa semua makhluk hidup berhak untuk diperlakukan dengan baik dan tidak disakiti. Ini adalah perjuangan yang harus kita lakukan bersama," kata Dewi Soekarno dalam sebuah wawancara.
Makna Partai Didirikan Dewi Soekarno
Nama partai, 12 Heiwa To, memiliki makna yang dalam. Angka 12 diucapkan sebagai 'wan-nyan', yang merupakan gabungan onomatope Jepang untuk suara anjing ('wan') dan kucing ('nyan'). Sementara itu, kata 'Heiwa' berarti damai.
Kombinasi ini mencerminkan komitmen Dewi terhadap kesejahteraan hewan dan harapannya untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi mereka.
"Kami ingin menciptakan masyarakat yang damai di mana hewan dihargai dan dilindungi," tambah Dewi Soekarno.
Dewi Soekarno tidak hanya mengandalkan nama partai yang unik. Ia juga aktif menunjukkan kepeduliannya terhadap hewan melalui akun media sosialnya, di mana ia sering membagikan momen-momen berharga bersama peliharaan anjingnya.
Dalam potret-potret tersebut, terlihat betapa besar kasih sayangnya terhadap hewan. Keputusan untuk membentuk partai ini juga dipicu oleh keinginannya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum di Jepang, yang semakin memantapkan langkahnya dalam dunia politik.
Keterlibatan Dewi Soekarno dalam Kesejahteraan Hewan
Dewi Soekarno telah lama menetap di Jepang, dan selama itu pula ia aktif dalam berbagai organisasi yang mendukung kesejahteraan hewan. Salah satunya adalah melalui Lembaga Persahabatan Indonesia-Jepang, di mana ia berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Komitmennya terhadap kesejahteraan hewan terlihat jelas dalam upayanya untuk mendorong pengesahan undang-undang perlindungan hewan di Jepang.
"Kami berharap bisa mencapai target perolehan dua kursi atau lebih dalam pemilihan mendatang, sehingga suara kami dapat didengar di parlemen," ungkap Dewi dalam sebuah konferensi pers.
Keputusan Dewi untuk melepaskan status WNI dan menjadi warga negara Jepang bukanlah hal yang mudah. Namun, ia merasa bahwa langkah ini adalah yang terbaik untuk mewujudkan visinya.
"Saya senang jika banyak yang menghargai keputusan ini. Ini adalah langkah yang saya ambil demi perjuangan saya untuk hewan," ujar Dewi.
Dengan niat yang kuat dan semangat yang tinggi, Dewi Soekarno berharap partainya dapat membawa perubahan positif dalam perlindungan hewan di Jepang.
Bisnis Kecantikan hingga Perhiasan
Ratna Sari Dewi Soekarno, yang dikenal dengan nama asli Naoko Nemoto, merupakan salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Indonesia. Sebagai istri keenam dari Presiden Soekarno, perjalanan hidupnya dipenuhi dengan berbagai tantangan, mulai dari pertemuannya dengan Soekarno di masa muda hingga kehidupannya di Jepang setelah suaminya meninggal.
Baru-baru ini, publik kembali memperbincangkan Dewi Soekarno setelah Pengadilan Buruh Jepang menjatuhkan denda sebesar 29 juta yen (setara dengan Rp3 miliar) kepadanya. Kasus ini berawal dari pemecatan dua mantan karyawan yang berujung pada proses hukum di tengah situasi pandemi Covid-19.
Di balik berbagai kontroversi yang mengikutinya, Dewi Soekarno tetap dikenal sebagai sosok yang memiliki daya tarik yang tak lekang oleh waktu serta semangat yang selalu berkobar. Kehidupan dan kariernya di dunia bisnis, terutama di sektor kecantikan dan perhiasan, menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi di berbagai bidang.
Awal Kehidupan dan Pertemuan dengan Soekarno
Dewi Soekarno, yang lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, Jepang, pada tanggal 6 Februari 1940, memiliki cita-cita sejak kecil untuk menjadi seorang bintang. Untuk mewujudkan impiannya, ia memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolah dan bekerja di sebuah klub malam, di mana ia melatih bakat menyanyi dan menarinya.
Pertemuan pertamanya dengan Soekarno terjadi di sebuah bar di Tokyo pada awal tahun 1960-an ketika ia baru berusia 19 tahun. Soekarno yang sedang dalam kunjungan resmi, langsung terpesona pada pandangan pertama. Meskipun telah berkeluarga, Soekarno tetap menjalin hubungan dengan Dewi hingga akhirnya mereka menikah secara resmi pada tahun 1962.
Setelah pernikahan, Dewi diberikan nama baru dalam bahasa Indonesia, yaitu Ratna Sari Dewi. Ia pun berperan sebagai ibu negara dan sering menemani Soekarno dalam berbagai acara baik kenegaraan maupun sosial. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putri yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.
Kehidupan Setelah Soekarno dan Aktivitas di Luar Negeri
Kehidupan Dewi mengalami perubahan yang signifikan setelah Soekarno dipecat dari posisi presiden pada tahun 1967. Setelah dipecat, Soekarno dijadikan tahanan rumah hingga wafat pada tahun 1970. Usai peristiwa tersebut, Dewi memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan tinggal di beberapa negara seperti Swiss, Prancis, dan Amerika Serikat.
Akhirnya, pada tahun 2008, Dewi kembali ke negara asalnya, Jepang, dan menetap di Shibuya, Tokyo. Di Tokyo, ia terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari bisnis di bidang kecantikan dan perhiasan hingga berperan sebagai juri dalam kontes kecantikan.