Sudah melanggar, pengendara ini lebih galak saat ditilang
Merdeka.com - Razia seakan menjadi momok yang menakutkan bagi pengendara, sekalipun pengendara yang terjaring razia memiliki surat kendaraan yang lengkap. Namun, tak jarang ada juga pengendara yang ngotot bahkan lebih galak kepada polisi saat ditilang lantaran surat-surat kendaraannya tidak lengkap.
Berbagai alasan mereka sampaikan agar terhindar dari surat tilang. Bahkan, dari beberapa pengendara yang ditilang lebih sering menyebut keluarganya anggota TNI-Polri.
Dan jika tetap ditilang oleh petugas, sebagian dari mereka justru menantang dengan bersikap lebih galak daripada petugas. Dengan nada tinggi dan mimik wajah yang terlihat marah mereka menjawab semua pernyataan petugas.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
Parahnya, ada juga pengendara yang nekat membacok tangan polisi hingga nyaris putus hanya karena tidak terima ditilang. Pengendara ini menyerang petugas secara membabi buta dengan menggunakan sebuah golok.
Berikut pengendara-pengendara yang lebih galak daripada polisi saat ditilang yang dirangkum merdeka.com;
Ditilang, pria ini bacok tangan polisi hingga nyaris putus
Polisi lalu lintas Polda Metro Jaya, Aiptu Denny Mahiue dibacok tangannya ketika menegur seorang pelanggar lalu lintas bernama Surobin alias Asu, 26 tahun, di terowongan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/8).Kapolsek Metro Tebet, Kompol I Ketut Sudarma mengatakan, kondisi Aiptu Denny saat ini memprihatinkan karena luka bacok di tangannya sangat parah karena nyaris putus."Luka di dekat urat nadi cukup dalam dan mengeluarkan banyak darah," ujar Ketut.Dilansir Humas Polda, Sabtu (8/8), selain membacok Aiptu Denny Mahiue, pelaku juga membacok M Farid Noval, 30, warga Manggarai RT 09/09, Kel. Manggarai, Kec. Tebet, Jaksel di bagian tangan kiri dan Rohal Sumasak, 20, warga Manggarai, Tebet, Jaksel pada bagian jari tengah sebelah kiri."Dua korban lagi saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, yang parah itu anggota lantas," jelasnya.Menurut pengakuan kepada anggota Polsek Metro Tebet yang memeriksanya, penjaga toko pakaian itu naik motor melintas di terowongan Manggarai disetop polisi karena melawan arus. Ketika diperiksa ia tidak bisa menunjukkan surat-surat motor bebek yang dibawa. Selain itu juga tidak mengenakan helm.Ketika mau ditilang tiba-tiba pelaku marah. Dia sempat cekcok dengan anggota polantas itu. Rupanya karena kesal, Surobin berlari mengambil golok dari pedagang es kelapa yang ada di pinggir jalan. Dengan membabi buta dia membacok anggota polisi itu sehingga mengenai tangannya.
Pria ini ajukan praperadilan karena ditilang
Seorang pengendara sepeda motor bernama Supriadi mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Upaya praperadilan dilakukan lantaran Supriadi merasa penilangan terhadap dirinya seharusnya tidak sah."Sekitar pukul 14.00-15.00 WIB, kami ajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Pusat," kata kuasa hukum pemohon, Boyamin Saiman di Jakarta, Jumat (18/9).Lebih lanjut Boyamin menuturkan alasan pengajuan praperadilan, yakni lantaran ada upaya penyitaan oleh petugas Kepolisian yang dianggap tidak sah. Surat Izin Mengemudi (SIM) milik Supriadi disita polisi lantaran melintasi jalan bebas motor di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat."Kan ada istilah penyitaan tidak sah. Jadi ada penggeledahan, penangkapan, penyitaan, penetapan tersangka. Lah kalau ini penyitaan. SIM-nya kan disita. Merasa tidak sah karena ini aturan diskriminasi. Sama-sama bayar pajak kok masuk jalan itu tidak boleh," tandasnya.Atas dasar itu, Boyamin meminta agar SIM dikembalikan dan Supriadi bebas dari denda pelanggaran lalu lintas. "Ini penyitaan tidak sah, ya SIM-nya dikembalikan dong kalau gitu," paparnya.Sekedar informasi sekitar 1,5 bulan lalu, Supriadi ditilang lantaran melintasi Jalan MH Thamrin menggunakan sepeda motor. Padahal sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang menyatakan kendaraan roda dua dan tiga dilarang melintas sepanjang Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.Namun Supriadi enggan mengikuti sidang tilang yang sedianya dilakukan sebulan lalu lantaran menganggap tindakan tersebut diskriminatif.
PNS Pemprov Banten tak terima ditilang
Seorang Pegawai Negeri Sipi (PNS) yang bertugas di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten terjaring razia karena mengganti pelat nomor kendaraan dinasnya menjadi pelat hitam. PNS yang diketahui bertugas di Perpustakaan Daerah Provinsi Banten tersebut, sempat tidak terima ketika ditilang oleh petugas Satlantas Polres Serang, di halaman Mapolres Serang, Senin (7/9).Berdasarkan pantauan, Seorang PNS yang merupakan ibu-ibu paruh baya diketahui bertugas di Perpustakaan Provinsi Banten menggunakan mobil double cabin dengan nomor polisi A 8242. Mobil dinas tersebut dikendarai oleh seorang sopir.Saat ditilang, perilaku PNS ini sempat menjadi pusat perhatian oleh pengendara lainnya yang tengah di razia dan juga petugas polisi yang berada di Mapolres Serang, karena dirinya memprotes penilangan yang dilakukan petugas.PNS tersebut juga sempat menelepon kerabatnya dan memberikan telepon genggamnya kepada Kasat Lantas Polres Serang AKP Ricki, untuk berbicara langsung. Namun, petugas tetap menindak dengan melakukan tilang."Pengendara kendaraan dinas dengan nomor polisi A 8242 kita tilang, karena mengganti pelat merah menjadi plat hitam," kata Kasat Lantas Polres Serang AKP Ricki.Ricki mengungkapkan, PNS yang berada di kendaraan sempat tidak terima kendaraan nya yang dikendarai oleh sopir pribadi di tilang oleh polisi dalam razia rutin yang dilakukan oleh Satlantas Polres Serang tersebut. "Sempat tidak terima karena ditilang, tapi saya hanya menjalankan tugas saya. Jadi tetap kita tindak, dengan tilang," ujarnya.Ricki mengungkapkan, peristiwa seperti ini kerap terjadi di saat pihaknya melakukan razia kelengkapan surat kendaraan di wilayah hukum Polres Serang. "Sering sekali kita menemukan pelat merah diganti pelat hitam saat razia, dan tetap kita tindak sesuai prosedur," tegasnya.
Ditilang, pria ini bentak polisi dan ngaku saudara TNI-Polri
Seorang pengendara motor, Abidianto, pagi ini kedapatan melanggar arus lalu lintas melawan arah di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Namun dia tak mau ditilang oleh petugas polisi.Dia bahkan mengancam akan memberi tahu penilangan ini kepada keluarganya yang katanya juga anggota Polri."Keluarga saya juga ada anggota Polri," kata Abidianto kepada petugas polisi yang melakukan penilangan di depan SPBU Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (9/9).Abidianto yang tak punya SIM juga semakin marah karena dikenakan dua pasal pelanggaran lalu lintas. Dia pun ingin melaporkan kepada kerabatnya untuk menyelesaikan penilangan ini."Keluarga saya angkatan (TNI) jangan macam-macam," ancam pemilik motor Thunder ini.Namun petugas polisi tetap melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas yang melawan arah dan tidak punya surat-surat kendaraan. Abidianto pun terlihat pasrah atas perbuatannya.Hingga akhirnya Abidianto pergi menuju tempat kerjanya di kawasan Jakarta Pusat. Polisi pun menindak tegas pemilik motor Thunder ini.Pantauan merdeka.com di lokasi, puluhan pengendara melawan arus dari arah Depok menuju Lenteng Agung. Beberapa pengendara juga ditilang karena tidak memakai helm dan tak punya SIM dan STNK.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video pengemudi nekat buntuti ambulans beserta rombongan keluarga sampai endingya panas dingin.
Baca SelengkapnyaBeredar video di media sosial memperlihatkan pengendara mobil cekcok dengan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSang pengendara pun bertanya mengapa ia diberhentikan oleh Dishub. Namun, pertanyaan itu tak kunjung dijawab.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut diketahui pada awalnya hanya hendak melerai karena ada senggolan kendaraan.
Baca SelengkapnyaBekerja sebagai polisi lalu lintas memiliki risiko kerja yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaPengemudi nekat memacu gas dengan kecepatan tinggi tanpa menghiraukan keselamatan nyawa seorang Polantas
Baca SelengkapnyaAkun Tik Tok fenderlita membagikan pengalaman suaminya yang ditilang polisi dan mendapat makian nama binatang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat kendaraan yang dikemudikan oleh pelaku mogok di sekitar Jalan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaBak Film Laga, Viral Kejar-Kejaran Mobil Polisi dengan Truk yang Melaju Zig Zag di Tol Cikunir
Baca Selengkapnya