Sungai Cikaranggelam Karawang Jadi Daratan Sampah, Ada Kayu hingga Kulkas
Merdeka.com - Usai banjir yang melanda Kabupaten Karawang dalam sepekan terakhir, menyisakan tumpukan sampah di aliran Sungai Cikaranggelam, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Karawang. Saking banyaknya sampah, membuat sungai menjadi daratan sampah.
Warga bersama TNI dan Polri sejak Sabtu (29/2) pagi, berupaya membersihkan tumpukan sampah tersebut. Salah satu titik tumpukan sampah terjadi di Sipin Cikaranggelam.
"Setiap ada air kiriman dari hulu sungai Cikaranggelam pasti meluap imbasnya dua perumahan banjir," kata warga bernama Yusup Nurwenda.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Dikatakan Yusuf, sampah yang memadati sungai adalah sampah yang terbawa arus, terdiri dari sampah rumah tangga dan industri. "Sampahnya bermacam-macam kebanyakan sampah rumah tangga," katanya.
Sampah yang dikeruk kemudian dibuang ke TPA Jalupang Karawang menggunakan puluhan truk. Selain sampah juga terdapat sejumlah peralatan rumah tangga yang terbawa hanyut saat peristiwa banjir, mulai dari kulkas, lemari, bangku hingga kompor dan tabung gas.
"Karena kemarin debit airnya lebih tinggi sampahnya nyangkut. Sekarang ini baru dapat diangkut sekitar 40 ton," ujar Yusuf.
Namun warga menyayangkan, terkait penanganan sampah sungai pascabanjir, justru Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang tidak pernah terlibat.
"Semuanya dikerjakan warga, relawan TNI-Polri, dinas terkait tidak pernah ikut terlibat setiap terjadi tumpukan sampah pasca banjir," ungkap Yusuf.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat aliran Sungai Citarum mengalami kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaDebit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari satu tahun, sampah di TPA Cipayung yang overload longsor dan menimbun sebagian badan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaSungai Kali Baru Cimanggis ini diduga tercemar limbah hingga dipenuhi busa, viral.
Baca Selengkapnya