Sungai Salubattang meluap, lima kelurahan di Palopo diterjang banjir
Merdeka.com - Sungai Salubattang yang ada di Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulsel meluap, karena tiga hari secara berturut-turut hujan dengan intensitas tinggi, Sabtu (22/10). Luapan sungai tersebut hingga ke pemukiman dengan jumlah warga kurang lebih 1.000 KK.
Kawasan tambak dan persawahan warga juga terkena banjir. Hingga Minggu (23/10) petang, air masih menggenangi lima kelurahan di kecamatan tersebut yakni Kelurahan Mancani, Marongangin, Jaya, Pentojangang dan Kelurahan Salubattang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, Hasan menjelaskan, semalam ketinggian air mencapai 70 cm. Warga dari empat kelurahan sudah kembali ke rumahnya masing-masing karena air mulai surut.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Namun warga di lingkungan Marobo, Kelurahan Salubattang dekat dari Sungai Salubattang belum kembali, dan memilih bertahan di pengungsian di rumah kerabatnya karena ketinggian air masih 20 cm.
Menurut Hasan, dari pemetaan BPBD Kota Palopo, beberapa kelurahan di Kecamatan Telluwanua memang tercatat rawan karena bersisian dengan sungai. Dan sejak lima tahun terakhir ini, banjir kali ini yang terbesar karena ketinggian air cukup tinggi dibanding yang lalu hanya sampai 20 cm. Selain itu juga mengakibatkan banyak kerusakan.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi kerusakan yang ditimbulkan dari banjir ini cukup parah karena luapannya meluber dan menggenangi kurang lebih 100 ha tambak yang di dalamnya ada ikan bandeng dan rumput laut glacilaria," jelas Hasan.
"Bahkan rumput laut yang sudah kering yang disimpan dalam gudang-gudang di pinggir tambah juga ikut rusak karena tergenang air. Sementara sawah yang sebagian padinya sudah menguning juga ikut diterjang banjir sehingga total kerugian ditaksir Rp 1 miliar lebih," imbuhnya.
Ditambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Posko induk telah dibuka di Kelurahan Salubattang. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaBanjir terparah menggenangi wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaCurah hujan intensitas tinggi di kawasan Pegunungan Sukolilo menjadi menyebab banjir tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir parah melanda Halmahera Tengah setelah hujan deras menyebabkan Sungai Kobe meluap, ppada Senin (12/7).
Baca SelengkapnyaPuluhan lahan pertanian transmigrasi di Kalimantan Utara terendam banjir akibat pasang air laut.
Baca SelengkapnyaBanjir masuk ke area basement tempat penyimpanan empat kendaraan milik Anggota DPR-RI, KH Asep Maoshul Affandy.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca Selengkapnya