Suspect Antraks, hasil lab bocah H dipastikan Puslitbangkes Kemenkes
Merdeka.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito mendalami penyakit yang mengakibatkan seorang bocah berinisial H (8) meninggal dunia yang diduga akibat suspect Antraks. Pihak rumah sakit masih menunggu hasil diagnosa yang sedang dilakukan Puslitbangkes Kemenkes.
"Kita (RSUP Dr Sardjito) masih menunggu hasil diagnosasi komparasi dari Puslitbangkes Kemenkes. Ini sudah standart dalam memutuskan suatu penyakit harus dikomparasi, artinya tidak boleh satu kesimpulan kita yakini," jelas Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, Senin (23/1).
Heru menambahkan bahwa hasil laboratorium dari Puslitbangkes Kemenkes akan keluar pada Selasa (24/1) besok. Hasil lab tersebut akan mengungkap penyakit apa yang diderita bocah H.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
"Pasien H itu masuk ke RSUP Sardjito setelah dirujuk dari RSUD Sleman. Pasien dirawat sejak 31 Desember 2016. Pasien mengalami radang otak. Sejak awal datang kondisi panas tinggi dan kesadaran terus menurun," ungkap Heru.
Heru menceritakan pasien H kemudian dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Setelah dirawat enam hari, pasien H meninggal dunia.
Disinggung mengenai kesiapan RSUP Dr Sardjito untuk penanganan kasus Antraks, Heru mengaku pihak rumah sakit selalu siap sedia. Standart yang diterapkan di RSUP Sardjito memiliki standart proteksi tinggi terhadap petugas kesehatan maupun terhadap lingkungan.
"RSUP Dr Sardjito sudah memiliki ruangan isolasi yakni Ruang Melati. Saat ini sudah kosong dan bisa digunakan jika ada pasien terduga Antraks. Biasanya yang memerlukan perawatan di ruang khusus adalah yang terserang pernapasan," pungkas Heru.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca Selengkapnya