Tabuhan Hadrah Meriahkan Festival Kuntulan Caruk Banyuwangi
Merdeka.com - Festival Kuntulan Caruk yang digelar pemkab Banyuwangi, Sabtu malam (5/10/2019) sukses memukau ribuan penonton. Pukulan alat musik hadrah yang dimainkan para siswa SLTA untuk mengiringi tari Kuntulan terdengar membahana di Gesibu Blambangan Banyuwangi, tempat diadakannya festival.
Festival ini dibuka Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko dan disaksikan ribuan pecinta kesenian kuntulan dari berbagai usia.
Dijelaskan Yusuf, Kuntulan adalah seni budaya yang tumbuh subur di Banyuwangi, dan yang mendapat sentuhan nilai-nilai Islami. Kuntulan memadukan antara tarian dan musik hadrah. "Caruk" sendiri dalam Bahasa Osing berarti bertemu.
-
Kenapa Banyuwangi mengadakan Festival Wayang Kulit? 'Ini juga menjadi bentuk apresiasi dan pelestarian wayang kulit sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2 November lalu. Wayang itu salah satu identitas budaya Indonesia yang harus terus kita hidupkan dan uri-uri,' imbuhnya.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito. 'Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan.'
-
Dimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi diselenggarakan? Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, Banyuwangi Festival menggelar Festival Wayang Kulit 2023. Selama 3 hari (6 – 8 November), setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
-
Mengapa Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
-
Bagaimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi dilestarikan? 'Wayang kulit itu sendiri sangat lengkap dan luas. Wayang kulit sarat kreativitas, ada seni rupa, ada seni peran dalam teaternya, ada seni suara, juga ada seni musik. Festival Wayang Kulit akan terus lanjutkan dan kita dukung pengembangannya,' kata Bupati Ipuk.
-
Dimana festival permainan tradisional di Banyuwangi diadakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
"Jadi festival kuntulan caruk adalah semacam lomba yang mempertemukan grup-grup kuntulan se-Banyuwangi dalam sebuah pentas. Kami mengangkat festival ini, karena Kuntulan adalah salah satu budaya lokal yang telah membumi di Banyuwangi," ujar Wabup Yusuf.
Dalam kesenian ini, para penari menampilkan tari Rodat sembari membawakan bait-bait pujian Islami. Kostum yang dikenakan penari terkesan santun, seperti memakai kerudung dan sarung tangan, hingga memakai kaos kaki yang menutupi seluruh aurat pada tubuh.
©2019 humas kab banyuwangiTarian yang dibawakan para penarinya pun banyak memanfaatkan gerakan tangan dan kaki. Yang membuat istimewa Kuntulan, adalah iringan musik hadrah dari para penabuhnya. Mereka menabuh hadrah sebagai musik pengiring dengan semangat dan rancak.
Festival ini diikuti puluhan grup kuntulan tingkat SLTA se-Banyuwangi. Secara bergantian, mereka tampil menyuguhkan atraksi terbaiknya.
"Gebrakan hadrahnya membuat kami serasa bersemangat. Musiknya keren, kostumnya juga oke," kata Imam, wisatawan dari Surabaya yang turut menyaksikan atraksi tersebut.
©2019 Merdeka.comSecara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui sambungan facetime menambahkan bahwa sejak tahun lalu Festival Kuntulan Caruk telah masuk dalam agenda resmi Banyuwangi Festival (B-Fest). Ini sebagai upaya untuk terus merawat dan melestarikan tradisi Banyuwangi.
“Semoga ini bisa menjadi panggung bagi anak-anak muda untuk ambil bagian dalam pelestarian budaya lokal. Kami berharap agar anak-anak Banyuwangi tetap mencintai budaya daerahnya di tengah gempuran budaya asing yang kian kuat,” kata Anas.
©2019 humas kab banyuwangiSelanjutnya, Anas juga menyampaikan bahwa B-Fest telah masuk jajaran Top 45 inovasi pelayanan publik terbaik dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dari 3.156 program inovatif se-Indonesia yang masuk dalam penilaian.
“Sebagai reward, kita akan diganjar Rp. 10 Miliar dari pemerintah pusat. Semoga ini bisa menjadi trigger bagi kita untuk terus melahirkan inovasi-inovasi hebat dengan merangkul budaya seni lokal kami,” pungkas Anas.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patrol merupakan seni memainkan alat musik dari bambu.
Baca SelengkapnyaSalah satu seni pertunjukan paling meriah di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaGandrung Sewu Payung Agung adalah cerminan keelokan dari keragaman budaya yang ada di Banyuwangi, tempat dimana tradisi dan nilai hidup saling berinteraksi.
Baca SelengkapnyaTamansuruh merupakan desa yang berada di kaki Gunung Ijen. Budaya dan tradisi agraris sangat lekat.
Baca SelengkapnyaSetiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengapresiasi antusias masyarakat dan kerja keras seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan tersebut.
Baca SelengkapnyaAda beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPuncak acara penurunan Padaw Tujuh Dulung dalam Festival Iraw Tengkayu Ke-XIII di Kota Tarakan, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTradisi Puter Kayun bukan hanya warisan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca SelengkapnyaMuhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Baca Selengkapnya