Tak punya uang, 13 pasangan dinikahkan dari biaya patungan warga
Merdeka.com - Salah satu kampung yang ada di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, melaksanakan nikah massal bagi 13 pasangan pengantin dengan biaya ditanggung oleh seluruh warga setempat.
"Warga kampung sendiri yang menanggulangi biaya perkawinan massal ini," kata seorang tokoh agama di kampung Mafta Kecamatan Sei Lepan, Tuan Imam di Sei Lepan, seperti dikutip dari Antara, Rabu (22/10).
Tuan Imam menjamin bahwa seluruh biaya pernikahan di kampung itu untuk ke-13 pasangan pengantin disediakan oleh seluruh warga. Kampung Mafta ini sudah terkenal sejak lama mengadakan pernikahan massal kepada warganya yang akan menikah.
-
Siapa saja yang ikut nikah massal di Bandung? Delfa dan Ardiansyah pun bahagia mimpinya terwujud di tahun ini.'Tentu, sangat bahagia. Sudah ada keinginan menikah tahun ini,' kata Delfa, mengutip situs bandung.go.id, Senin (23/9).
-
Siapa yang bisa ikut program nikah gratis? Program nikah gratis ini terbuka bagi pasangan yang kurang mampu.
-
Siapa yang hadir di pernikahan warga? Hengky Kurniawan, selain menjadi Bupati Bandung Barat, juga dikenal sebagai selebritas yang dekat dengan masyarakat.
-
Apa tujuan diadakannya nikah massal di Bandung? 'Semoga kegiatan nikah massal ini dapat memberikan kepastian hukum dalam administrasi kependudukan, terutama bagi masyarakat yang telah menikah secara sah menurut agama tetapi belum memiliki buku nikah resmi dari pemerintah. Acara ini juga bertujuan membantu pasangan yang terkendala biaya atau waktu untuk menikah secara resmi,' katanya.
-
Apa saja fasilitas yang diberikan untuk program nikah gratis? “Bagian dari program pernikahan gratis, termasuk penghulu, saksi nikah, gedung resepsi di gedung Pramuka dan Korpri, layanan katering, mobil pengantin, dan mobil patwal menjadi fasilitas yang dapat dinikmati calon pengantin,“ katanya.
-
Siapa yang mau nikah? 'Ya doainlah secepatnya. Ya doain semoga bisa secepatnya menikah, karena siapa sih yang nggak mau menikah,' tutur Bastian.
Selain seluruh biaya pernikahan ditanggung warga, seluruh pasangan usai menikah secara resmi diberi rumah sederhana berukuran 4x7 meter. Resepsi pernikahan itu juga digelar di lapangan kampung sebelah Masjid Raya Kampung Mafta. Setiap pasangan pengantin menggunakan pakaian adat daerah masing-masing mulai pakaian adat Karo, Melayu, Toba hingga Jawa.
Saat resepsi digelar, 13 pasangan pengantin ini diperkenalkan dan dipersilakan berjalan di atas karpet merah layaknya seorang model. Lalu warga kampung secara bergantian memberikan tepung tawar kepada 13 pasangan ini. Mereka juga diberikan buku dan sertifikat nikah oleh pemuka adat Kampung Mafta.
Secara terpisah, seorang pengantin Nura Yunita mengatakan, senang dan bahagia karena menikah bersama dengan warga yang lain secara gratis. "Ya merasa senanglah nikah secara bersama-sama dengan warga lainnya," katanya.
Diharapkan apa yang sudah dilakukan sekarang ini dapat terus dilestarikan kemudian hari kepada warga kampung lainnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjuangan Delfa Azzahra dan Ardiansyah tak sia-sia. Mereka rela datang sebelum subuh untuk mewujudkan mimpinya ke jenjang pernikahan setelah penantian panjang.
Baca SelengkapnyaWanita bagikan pernikahan low budget. Hanya habiskan uang kurang dari Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaWarga Surabaya berkesempatan nikah mewah murah. Begini caranya
Baca SelengkapnyaWarga miskin atau duafa di Kabupaten Bekasi bisa menikah menggunakan dana zakat.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari pernikahan kebanyakan, total biaya dari keseluruhan acara sakralnya tidak mencapai Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaProsesi hajatan itu digelar sederhana. Seluruh elemen warga desa kompak membantu kesuksesan acara.
Baca SelengkapnyaWanita ini membeberkan murahnya biaya saat dirinya menikah di KUA.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara untuk mewujudkan mimpi selain usaha, yaitu berdoa.
Baca SelengkapnyaGadis desa yang bernama Neng Ulma mengungkapkan rasa pilu yang ditinggalkan sang ayah sejak kecil.
Baca Selengkapnya. Demi memotong budget, Nita melakukan beberapa kegiatan dengan usaha sendiri daripada melibatkan vendor.
Baca SelengkapnyaBukan cuma hemat, tapi menikah di KUA memiliki sejumlah keuntungan
Baca SelengkapnyaSeorang Babinsa menceritakan kisahnya saat datangkan Menko sebagai saksi nikah di program nikah gratisnya.
Baca Selengkapnya