Tanah retak dan amblas di lereng Gunung Ungaran, 3 rumah rusak
Merdeka.com - Tanah retak hingga amblas hingga sedalam dua meter terjadi di Desa Candi Garon, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, diduga karena tingginya curah hujan yang mengguyur di Lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Akibat bencana itu tiga rumah rusak. Bahkan rumah milik salah satu warga terpaksa dirobohkan lantaran retakan membuat rumah menjadi miring. Selain itu kerugian dari peristiwa tersebut diperkirakan mencapai hingga Rp 100 juta.
"Tiba-tiba tanah ambles begitu saja," kata Kepala Desa Candi Garon, Margowanto di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/3).
-
Di mana tanah longsor di Sragen terjadi? Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Bagaimana retakan tanah terjadi di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Dimana retakan tanah terjadi di Garut? Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
Pusat retakan berada Dusun Delik tepatnya di Lapangan Pandan Murti. Bahkan retakan tanah yang amblas tersebut seluas 1 kilometer lebih.
Margowanto menceritakan, awal rekahan terjadi Rabu (22/2). Saat itu penurunan hanya 30 sentimeter saja dan hanya di Lapangan Pandan Murti. Namun karena intensitas hujan yang tinggi, rekahan memanjang hingga masuk ke permukiman warga dan mengakibatkan jalan utama penghubung Desa Candi Garon dan Desa Kemitir putus.
"Hujan deras turun terus dan membuat tanahnya ambles terus. Kalau hujan deres lagi, akan ambles lagi," ceritanya.
Selain menerjang permukiman, retakan juga sampai ke kebun kopi milik warga yang lokasinya tidak jauh dari Lapangan Pandan Murti.
Margowanto mengaku jika lapangan tersebut sebelumnya memang sebuah lereng. "Benar sebelumnya memang konturnya miring dan ada rumah-rumah warga. Namun dulu karena retak seperti ini akhirnya warga pada pindah dan dijadikan lapangan," tuturnya.
Kondisi serupa sebenarnya sudah terjadi 35 tahun yang lalu. Di mana dua dusun di desa tersebut yaitu Dusun Bodehan dan Dusun Delik terkena dampak retakan.
"Hingga jembatan putus dan tujuh rumah di dusun Bodehan saat itu juga ambruk," katanya.
Pembantu Teknis Pemdes Candi Garon, Nasrodin mengatakan pihaknya berencana akan membuat bronjong penahan, agar rekahan tanah tidak memanjang. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaFenomena tersebut terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, warga mengaku terkaget lantaran terdengar suara ledakan.
Baca SelengkapnyaBeton girder Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, yang roboh ternyata turut merusak tiga unit rumah warga.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaRetakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.
Baca Selengkapnya