Temui Mahfud MD, Firli Bilang Siap Perangi Korupsi Meski Tak Dianggap Baik
Merdeka.com - Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, dan Lili Pintauli Siregar menemui Menko Polhukam Mahfud MD di Kemenko Pulhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (7/1). Pelbagai hal khususnya terkait pemberantasan korupsi dibahas dalam pertemuan berlangsung 30 menit itu.
"Saya mencatat dua kalimat yang sangat puitis tadi dari KPK. Yaitu kami akan bekerja keras berperang melawan korupsi, kami akan berbuat yang terbaik, meskipun mungkin tidak ada orang yang menganggap kami baik. Jadi beliau tidak peduli, yang penting bekerja," kata Mahfud usai bertemu pimpinan KPK.
Mahfud menyebut pertemuan dengan pimpinan KPK tersebut silahturahmi sekaligus membahas masalah pemberantasan korupsi. Menurut Mahfud, Kemenko Polhukam dan KPK mempunyai persentuhan tugas sangat penting dalam mencapai tujuan negara yang sudah diterjemahkan dalam proyek-proyek APBN.
-
Apa tugas Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK? Nawawi sempat mengaku tugas yang diamanahkan Jokowi kepada dirinya sangat berat.
-
Kenapa KPK dan Polri harus berkolaborasi? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Bagaimana KPK dan Polri akan berkolaborasi? Kunjungan tersebut dalam rangka menandatangani kerja sama antara Polri dengan KPK terkait pemberantasan korupsi.
"Oleh sebab itu siapapun yang main-main dengan proyek APBN keuangan negara secara dan korupsi akan diperangi secara sungguh-sungguh siapapun akan disikat habis," ungkap Mahfud.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menuturkan kedua belah pihak sepakat untuk saling menguatkan dalam hal pemberantasan korupsi.
"Kita akan dorong KPK akan kuat, tetapi juga kita akan imbangi di sini Kejaksaan Agung dan Kepolisian, yang berada di lingkup Kemenko Polhukam itu termasuk juga saber pungli itu juga akan diperkuat," kata Mahfud.
KPK Siap Amankan Program Nasional
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, siap mewujudkan tujuan negara sebagaimana alinea ke 4 pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang dituangkan dalam program-program nasional.
"Dengan itu maka ada 5 program nasional yang harus kita amankan semua. Karena itu adalah dalam rangka mewujudkan tujuan negara tadi," kata Firli.
Dia juga menyebut, telah menjelaskan dengan Mahfud, bahwa pemberantasan korupsi itu tidak hanya sekedar mengedepankan penindakan. "Tetapi juga harus diikuti dengan pencegahan yang ditingkatkan. Dan tetap melakukan penindakan hukum secara profesional akuntabel dan transparan," jelas Firli.
Karena itu, masih kata dia, pihaknya bersinergi dengan aparat hukum lainnya. Seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian. Baik untuk pencegahan maupun penindakan.
"Sehingga nanti segala upaya kita, baik pencegahan maupun penindakan akan mengarah kepada negara Indonesia bebas dari korupsi. Mari kita bersatu bekerja bersama-sama membangun negeri kita dan bangsa kita untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sejahtera," pungkasnya.
Kemenko Polhukam Bakal Koordinasi dengan KPK
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD saat refleksi akhir tahun menyatakan ingin berkoordinasi dengan lembaga antirasuah tersebut.
"Nanti, memasuki tahun baru saya akan mencoba berkoordinasi untuk awal tahun dengan lembaga Gakkum yang lain termasuk dengan KPK. Saya akan minta KPK, yuk anda liat, saya punya Polisi, Kejaksaan, bersama kita melihat korupsi begitu banyak tidak akan selesai dalam waktu pendek," kata Mahfud.
Dia menuturkan, harus bersyukur mempunyai KPK, yang memberantas korupsi tersebut. Meskipun banyak kasus korupsi besar, bahkan laporannya tidak tergarap.
"Bukan KPK tidak hebat, tapi tidak cukup sehingga harus berbagi. Dan yang ditingkat eksekutif, Kepolisian dan Kejaksaan Agung harus dibangun," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud menambahkan, KPK maupun Kepolisian telah berkoordinasi dengan dirinya dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, keduanya melakukan salam komando, sebagai tanda kebersamaan.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Firli Bahuri Temui Panglima TNI, Jelaskan Kronologi Kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md meminta agar kasus pemerasan diduga dilakukan pimpinan KPK ke mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diusut tuntas.
Baca Selengkapnya"Conflict of interest (benturan kepentingan) bukan lagi sekedar embrio korupsi melainkan wujud nyata perilaku korupsi itu sendiri," kata Nawawi.
Baca SelengkapnyaMahfud berpendapat, tidak usah takut kalau memang tidak ada kesalahan yang diperbuat
Baca SelengkapnyaDesakan Firli Bahuri mundur menguat di tengah bergulirnya kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca SelengkapnyaBahkan, menurut dia, ada juga yang melakukan cara kasar untuk mengintimidasi dan berlindung dalam simbol-simbol dan atribut kekuasaan.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaCerita Mahfud MD pernah minta diperiksa KPK dan ditangkap polisi saat dituduh menerima suap.
Baca SelengkapnyaDi pemerintahan selanjutnya, Mahfud meminta aturan terkait KPK dikembalikan lagi
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD meminta polisi menindak tegas kasus pemerasan pimpinan KPK Firli terhadap eks mentan SYL
Baca Selengkapnya