Tengok BMKG-nya Tiongkok, Megawati Minta Indonesia Perbaiki Ini
Merdeka.com - Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri meminta agar sistem penanganan bencana di Indonesia diperbaiki secara holistik. Tujuannya agar bencana sudah bisa dihadapi sejak dini, dan meminimalisir korban.
Hal itu diungkap oleh Megawati usai berkunjung ke Pusat Jaringan Gempa Bumi Tiongkok (China Network Earthquake Center/CNEC) di Beijing, Selasa (9/7/2019).Pusat tersebut semacam Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Indonesia.
Dalam kunjungannya itu, Megawati diajak untuk melihat sejumlah fasilitas penanganan dini bencana. Termasuk kisah mengenai salah satu gempa di Propinsi Sichuan, dimana masyarakat sudah mendapat pemberitahuan akan gempa pada 35 detik sebelum kejadian. Pemberitahuan lewat televisi maupun pesan singkat di smartphone.
-
Siapa presiden pertama Indonesia? Siapa nama presiden pertama Indonesia?Jawaban: Ir. Soekarno
-
Siapa yang menurut Soekarno memiliki kekuatan untuk mengguncang dunia? Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Siapa presiden RI pertama? Merupakan presiden pertama RI yang sering disebut sebagai bapak proklamator.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin penguatan hubungan Indonesia-Malaysia? Komitmen penguatan hubungan kedua negara juga terlihat dari kunjungan di tingkat Kepala Negara. Pada Januari 2023, Perdana Menteri Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
Putri Presiden RI Pertama Sukarno ini, mengakui Tiongkok masih lebih baik dari Indonesia dalam memperkuat kemampuan deteksi dini hingga penyebaran informasi soal gempa.
Salah satu contoh lainnya, mereka telah membangun 1000 lebih titik pengukuran seismik di seluruh wilayahnya. Alat-alat itu menjadi semacam detektor terjadinya gempa. Semakin banyak alat yang dipasang, semakin akurat dan cepat informasi soal gempa diperoleh.
"Kalau menurut saya, kita masih ketinggalan secara teknologi dan secara struktural. Mereka sampai bisa menempatkan detektornya itu sampai dusun. Jadi sudah sampai segitu respons dan perhatian, yang seharusnya segera dibuat juga oleh kita," ujar Megawati dalam keterangannya.
Begitupun dalam penjagaan dan pemeliharaan alat deteksi dini. Dulu saat menjabat presiden, Megawati mengingat dirinya meminta alat-alat deteksi itu dipasang. Namun tak pernah dilihat dan diperiksa, sehingga akhirnya menjadi besi tua saja. "Ini tak boleh terjadi lagi," ungkap Megawati.
Untuk membenahinya, dia menilai tak bisa dilakukan sepotong-sepotong. Struktur, teknologi, kebijakan, teknis lapangan, hingga politik anggaran negara untuk penanganan bencana harus diperbaiki bersama. Baginya, Tiongkok bisa mencapai kondisi penanganan bencana saat ini pastinya akibat proses perencanaan yang holistik dan tak sepotong-sepotong.
"Bukan berarti kita harus selalu melihat Tiongkok. Tetapi kan kalau hal-hal yang baik yang bisa memaksimalkan kerja, menurut saya bisa saja diadopsi. Sejauh ini belum terlalu memadai baik dari kebijakannya, politik anggarannya maupun teknis di lapangannya," ungkap Megawati.
Dari kunjungannya ke CNEC tersebut, dia mengaku sangat ingin agar BMKG Indonesia memiliki kemampuan mengetahui, misalnya gempa akan terjadi dan hingga berapa kekuatannya, sebelum gempa benar-benar terjadi.
Yang selanjutnya, informasi itu bisa disampaikan ke masyarakat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang akan segera bekerja cepat kalau bencana besar memang akan datang.
Salah satu contoh keterlambatan yang disebut Megawati adalah kasus bencana liquifaksi di Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
"Jadi liquifaksi yang di Palu itu merupakan sebuah kebobolan dari kita sendiri. Tidak perlu saling menyalahkan. Kita harus selalu memperbaharui dengan sebuah kecepatan yang maksimal," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri RRT Li Qiang di Diaoyutai State House, Beijing, RRT.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida Fauziyah melakukan Courtesy Call dengan Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial RRT, Wang Xiaoping.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia menekankan komitmen Indonesia memperkuat persahabatan dan kerja sama dengan China.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong peningkatan daya saing Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaJalan Indonesia menjadi negara maju hanya tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaIda Fauziyah menjelaskan Indonesia dan RRT telah memiliki hubungan kerja sama yang erat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan, bahwa pertemuan ini merupakan wujud komitmen kemitraan strategis antara Indonesia dan China.
Baca Selengkapnya