'Termakan' Hoaks Tsunami, Satu Kampung di Pandeglang Panik dan Mengungsi
Merdeka.com - Warga di kampung Laba, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, panik dan berhamburan keluar rumah dan sebagian mengungsi, setelah tersebar isu terjadinya tsunami, Minggu (12/7).
Berdasarkan informasi, warga Desa Cigondang yang merupakan daerah pesisir pantai di wilayah Pandeglang panik berhamburan meninggalkan rumah, setelah mendapatkan informasi bahwa terjadi tsunami. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21:40 WIB.
"Betul (warga meninggalkan rumah), Sekitar Pukul 21:40 WIB tadi. Warga Kampung Laba Desa Cigondang Labuan, pada berhamburan ada yang menyebar isu tsunami," ujar Agung Bangun Raino warga sekitar yang juga tergabung dalam Relawan Teluk Independen, saat dihubungi melalui telepon.
-
Kenapa kabar tsunami itu disebut hoaks? 'Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,' kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang mengklarifikasi kabar tsunami? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9), adalah kabar bohong atau hoaks.
-
Bagaimana cara mengatasi hoaks tsunami? Untuk itu, Ramlan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar, apalagi ingin mengetahui lebih lanjut dapat menghubungi kantor BMKG di nomor 0813-1470-7352.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
Bangun mengatakan kini warga telah kembali kerumah masing-masing, karena informasi tsunami yang tersebar tersebut tidak benar alias hoaks. "Sudah pada kembali ke rumah,"ujarnya.
Bangun mengungkapkan, saat kejadian kondisi air laut tengah pasang, namun kini sudah kembali normal.
"Pada saat kejadian tadi kondisi air sedang pasang. Sekarang sudah mulai surut,"ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaInformasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBeredar video kerusakan yang diklaim akibat gempa Tuban, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaKorban Gempa di Sumedang akan Ditempatkan di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang tidak berpotensi tsunami ini membuat para ASN berhamburan keluar gedung kantor mereka.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca Selengkapnya