Tersinggung Pesan WA Group, Pria di Tambora Aniaya Teman Sampai Tak Bisa Jalan
Merdeka.com - Pria berinisial M (37) warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan harus menahan rasa sakit akibat menerima bogem mentah dari teman-temanya. Dia dianiaya gara-gara pesan di grup WhatsApp (WAG).
Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama pun membenarkan adanya kasus pengeroyokan terhadap M yang dilakukan tersangka inisial RA (28), di Tambora, Jakarta Barat, Minggu (25/6) lalu.
"Bersama rekannya melakukan tindak pidana pengeroyokan terhadap temannya sendiri," kata Putra dalam keterangannya, Rabu (28/6).
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa mata sebelah kiri atas kedutan? Kedutan mata terjadi ketika otot-otot di sekitar mata berkontraksi secara tidak teratur dan tidak terkendali.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Mengapa luka di wajah mengganggu? Luka pada wajah dapat menjadi masalah yang mengganggu, baik dari sisi penampilan maupun kenyamanan. Berbagai penyebab seperti jerawat, cedera, atau infeksi dapat meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
-
Kenapa mata kiri bawah kedutan? Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab munculnya mata kedutan antara lain kelelahan, stres, kurang tidur, hingga konsumsi kafein berlebihan.
-
Apa arti mata kedutan sebelah kiri atas? Menurut primbon Jawa, kedutan mata kiri atas dapat diartikan sebagai pertanda akan mendapat kabar baik.
Adapun kronologi kejadian berawal dari M dan RA yang saling kenal dan sering bermain bersama. Bahkan keakraban mereka juga terjalin dengan anggota lain dalam WAG 'Menambah saudara'.
"Mereka saling kenal karena sering nongkrong bareng di Kawasan Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Karena saling kenal, hingga mereka membuat group WA dan diberi nama menambah saudara," katanya.
Namun keretakan pertemanan mereka mulai terjadi ketika M mengirim pesan yang membuat semua grup dalam WAG 'Menambah Saudara' tersinggung. Kejadian itu menjadi awal mula kekesalan berbuntut pengeroyokan kepada M.
"Korban menulis kalimat 'semua ladies gacor bekas saya semua, dan ladies gacor itu kedaluwarsa semua'. Menurut korban, chatnya di WA group tersebut dengan maksud bercanda," katanya.
"Namun para pelaku tidak terima atas ucapan korban meski korban sudah beberapa kali minta maaf namun tidak dimaafkan. Kalimat korban di WA group 'Menambah Saudara' kemudian membuat kedua pelaku tersinggung," tambah Putra.
Lantas RA bersama rekannya Dedi yang masih anggota WAG itu, lantas mencari M. Setelah didapat, bogem mentah melayang memakai tangan kosong ke bagian wajah korban sebanyak beberapa kali.
Tak hanya itu, Dedi pun turut menendang M dengan kaki ke arah kaki kiri korban sebanyak beberapa kali. Mereka terbakar amarah karena menganggap pesan yang ditulis M tidak pantas.
"Setelah korban dalam posisi terjatuh kemudian mereka berusaha meninggalkan lokasi. Korban menderita luka memar pada wajah sebelah kiri, luka memar di kelopak mata serta kaki kiri mengalami sakit sehingga tidak bisa berjalan," ujarnya.
Atas kejadian ini, polisi pun berhasil menangkap RA ketika pelaku sedang berada di kontrakannya di sekitar Cengkareng. Sementara untuk Dedi masih dalam pencarian setelah masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Pelaku saat ini ditahan di Polsek Tambora. Pelaku dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana lima tahun enam bulan penjara," tuturnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi kekerasan di jalan raya kembali terjadi. Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Pare, Kediri, Jawa Timur dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMomen penganiayaan itu diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut keterangan korban, kata Bintoro, kejadian berawal dari korban yang mengenal terlapor dari media sosial. Kemudian keduanya bertemu di apartemen terlapor.
Baca SelengkapnyaAksi brutal ini dihentikan karena ada warga datang dan melerai mereka.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaKeduanya lalu dianiaya oleh terduga pelaku menggunakan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Baca SelengkapnyaPelaku mengajak teman-temannya untuk memukuli korban.
Baca SelengkapnyaAde Ary menceritakan, DM ketiak itu sedang berada di Jalan BKT Dekat Pintu Air, Marunda.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaSebelum matanya dipukul, korban lebih dulu diisengi pelaku yang menyentil telinganya.
Baca Selengkapnya